03. PERNIKAHAN

381 12 0
                                    

Giselle terkejut karena ia bertemu dengan pasangan tari nya itu yang membuat terjerat masalah yang aneh.

Setelah itu aku bertemu sebentar aku teringat bahwa ada urusan penting dan pergi menuju mobil untuk kesuatu tempat.

Urusan itu pun selesai aku memberhentikan mobil di sekitar jalan yang lumayan sepi sekitar jam 02.53 dini hari.

Di mobil aku memakan sesuatu untuk mengganjal perut dengan makanan ringan yang sudah ku beli sebelum melakukan perjalanan pulang karena lumayan jauh ke apart.

Setelah lumayan kenyang aku tak bisa menahan rasa kantuk ku dan tak berselang lama aku menutup mata karena lelah untuk menahannya.

Waktu pun berjalan terus dan tak terasa sang mentari memancar kan sinar nya menandakan sudah pagi namun gadis itu tak kujung bangun karena hpnya tidak berbunyi.

Saat mentari sudah mulai tepat di atas kelapa para orang yang berlalu lalang dan gadis itu bangun dengan keadaan yang lumayan berantakan.

Setelah bangun aku mengumpulkan nyawa agar tidak terjadi sesuatu jika mengendarai mobil nanti.

Lumayan sadar aku pun menyalakan mobil pergi ke tempat makan.

Sampai lalu aku memesan 1 porsi ayam geprek.

Sambil menunggu niat nya mau bermain hp tapi nyata nya lowbat jadi tidak bermain hp.

Ia hanya bersenandung ria sambil menggerakan kaki dengan lambat.

Setelah menerima pesanan aku pun pergi menuju mobil untuk memakannya.

Habis sudah setelah itu aku menyalakan mobil untuk memanaskannya.

Dan beberapa saat kemudian aku menjalan kan mobil menuju ke apart untuk tidur dikasur ku.

Di parkiran apart aku melihat seseorang yang familiar bagi ku saat aku mendekat.

Aku terkejut karena itu adalah satria yang sedang melamun lalu aku meneput pundaknya sambil berkata.

"Lu ngapain disini"tanya ku sambil berjalan dan disitu satria mengikuti ku hingga ke unit ku

"Ini mau ngelurusin masalah yang waktu itu"jawab nya yang masih mengikuti langkah ku

"Udah nanti malem lu kesini lagi sambil bicarain masalah ini, nanti lu bilang ke resepsionis ke unit mba giselle nanti juga di anterin dan juga bilang udah buat janji gitu"ucap ku sambil berbalik badan sebelum masuk ke lift

Setelah mengucapkan itu aku pun masuk ke dalam lift sambil melambaykan tanganku dan dia membalasnya .

Aku keluar dari lift aku menuju kedepan unit sambil menekan pin dan lalu terbuka.

Setelah terbuka aku buru buru melepas sepatu tas dan langsung menghempaskan tubuh ku kekasur yang kutinggal selama 1 hari terasa 1 minggu.

Hanya butuh beberapa hitungan aku sudah menuju kealam mimpi.

Disisi  satria...

Setelah bertemu giselle aku pun pergi kerumah dan kebetulan menggunakan motor pemberian dari sang kakak yang sudah bekerja dengan jarak yang lumayan jauh.

Hampir sekitar 1 jam lebih aku sedah mulai memasuki lingkungan desa dan di jalanan desa banyak yang menyapa ku aku pun hanya memberikan senyuman saja karena sedang mengendarain motor.

Aku sudah didepan rumah, lekas akupun turun dari motor untuk memasuki area rumah.

Saat masuk aku berbicara kepada ibu ku soalnya bapak biasanya sedang kumpul dengan orang orang desa untuk membicarakan yang faedah or unfaedah.

"Bu nanti ikut satria masa bapak juga iya pergi ketempat mba giselle bu"ucap ku

"Giselle siapa nak"tanya sang ibu

"Itu bu yang nari sama aku, nanti ibu sama bapak ikut ya buat meluruskan masalah yang kemarin nanti kalo bapak pulang ibu bilang nya sama bawa baju seperlunya aja ibu" ujar ku bicara dengan ibu dan ibu pun hanya menghela napas tanpa memberikan jawaban ia dan suami hanya mengikuti keinginan sang anaknya.

Setelah membicarakan itu aku pamit untuk menuju ke kamar sebelum rebahan aku mengambil 2 set baju dan keperluan lainnya.

"Semoba mba giselle nanti bisa nerima" ucap ku sembari tiduran mau menutup mata untuk istirahat sejenak.

Bersambung...

TERIMAKASIH BUAT PEMBACA

PERNIKAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang