04. PERNIKAHAN

189 9 0
                                    

Malam pun tiba disaat itu lah keluarga satria pergi menuju ke hotel S-Class untuk menemui giselle agar masalah mereka lurus.

Mereka keluar dari rumah sembari berpamitan dengan warga sekitar jika mereka akan pergi untuk sementara waktu.

Setelah berpamitan mereka pergi menuju jalan yang lumayan besar agar mobil pesanan satria tidak terlalu bingung untuk menjemput mereka.

Tak lama mobil pesanan satria mulai terlihat dari lampu sorot mobil yang mulai mendekat ke arah mereka dan berhenti didepannya.

Pak supir turun untuk membuka bagasi dan membantu ku memasukan barang bawaan mereka karena ayah dan ibu sudah masuk kemobil.

Memasuki barang telah selesai aku dan pak supir menuju pintu depan untuk masuk. Setelah kami mobil pun siap untuk meluncur ketujuan.

Kurang lebih 1 jam hotel itu mulai terlihat dari kejauhan, gedung itu lumayan mencolok dengan tinggi yang kurang wajar dan lampu lampu yang hampir memenuhi jendela kamar hotel yang dapat dilihat dari kejauhan.

Kami mulai memasuki kawasan hotel yang memiliki halaman besar, mobil tepat didepan pintu utama dan di kursi belakang terbuka dari dalam dan disusul dari pintu depan kiri.

Saat mau keluar aku tak lupa untuk membayar dan mengucapkan terimakasih. Aku turun dari mobil langsung menuju bagasi untuk mengambil barang bawaan dan memberikan kepada ayah.

Aku dan orang tuaku pergi menuju dalam hotel sambil membawa tas ditangan. Di dalam hotel aku meminta ayah dan ibu untuk duduk sebentar diruang tunggu sembari duduk aku pamitan pergi ke resepsionis untuk menanyakan sesuatu.

Tepat di depan meja aku berkata

"Permisi"ucapku

"Ada yang dapat saya bantu mas"ucap mba petugas

"Bisa antar kami ke unit giselle saya ada keperluan dan sudah membuat janji dengan nya, katanya bisa tanya disini"menjelaskan apa maksud menuju kesini

Setelah mengakatakan itu aku permisi untuk pergi menuju orang tua dan menjemput mereka, setelah itu aku dan orang tua ku pun menuju mba petugas dan mengikuti dari belakang.

Sembari berjalan aku sedikit sedikit melihat dekorasi yang membuat ia tercengang karena terdapat detail detail yang sulit untuk dibuat.

Jalan pun berhenti tepat di depan lift untuk menuju lantai atas setelah masuk mba petugas itu menekan angka 13 aku pun berguman di batin

"Berarti unit mba giselle dilantai 13"

Lift mulai naik keatas menuju tempat yang dituju angka pun mulai berganti dari 1 hingga 13.

Lantai yang sudah dituju pintu pun terbuka sendiri nya, keluar lift lalu melangkah menuju depan lalu belok kekanan melewati beberapa kamar dan tepat didepan kamar nomor 13xx mereka pun berhenti disitu.

Tepat didepan unit Giselle mba petugas ia menekan bel namun hingga beberapa menit kemudian tidak ada yang membuka pintunya.

Lalu memcoba beberapa kali juga tidak ada yang membukanya juga dari dalam saat mencoba lagi namun tiba tiba ada panggilan dari atasan untuk mba petugas dari alat komunikasi.

Sehingga membuat petugas itu harus berpamitan dan melanjutkan pekerjaan lagi mba petugas itu pamit untuk pergi.

Mencoba sekali lagi menekan bel.

Didalam unit apart...

Karena mendengar beberapa bunyi bel membuat giselle mulai terusik dan mencoba bangun dari tidur panjangnya.

Sedikit demi sedikit mata nya pun mulai terbuka lalu tanpa pikir panjang ia turun dari ranjang menuju pintu untuk melihat siapa yang datang tengah malam seperti ini.

Tepat didepan pintu

Ceklek

Pintu terbuka namun mereka yang diluar kaget karena...

Bersambung...

TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!

PERNIKAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang