07. PERNIKAHAN

121 4 0
                                    

Tiba di mall...

Pergi berjalan menuju tempat bahan bahan persedian dapur untuk mengisi kulkas bersama Satria.

Satria orang itu yang menepuk pundak nya saat diparkiran apart, kata nya mau membantu jika membutuh kan bantuannya itu.

Saat dilorong perdagingan aku mengambil beberapa potong daging ayam dan sapi untuk stok diapart nanti. Setelah dilorong daging aku pergi ke sayur dan buah.

Satu jam lebih berbelanja aku dan Satria pergi keluar Mall menuju parkiran dengan keadaan tangan yang penuh dengan barang belanjaan.

Saat didepan mobil aku kesusahan lalu meletakan barang itu dibawah. Mengambil kunci untuk membuka mobil yang terkunci lalu menuju bagasi meletakan barang belanjaan itu.

Belanjaan sudah masuk sekarang giliran ku masuk kedalam mobil untuk pulang keapart.

Perjalanan pulang ditandai dengan berjalannya mobil menelusuri jalanan perkotaan yang ramai akan mobil berlalu lalang dan orang orang yang berjualan kali 5 disepanjang tortoar jalan.

Aku salfok dengan salah satu jualan itu yaitu bakso, aku menepuk pundak Satria untuk menghentikan mobil dipinggir jalan dan kebetulan Satria yang menjalankan mobil itu.

Mobil perlahan mulai menepi yang dekat dengan tukang bakso itu. Mobil berhenti, aku turun dari mobil menuju bakso.

Berhenti lalu menuju mobil lagi memanggil Satria untuk makan juga membuka mobil sambil berkata

"Ngga pengin turun lu, kalo pengin jangan lama"setelah mengucapkan itu aku langsung menutup pintu dan langsung pergi berjalan kembali.

Satria mendengarkan itu ia langsung turun keluar dari mobil untuk menyusul Giselle yang tidak terlalu jauh.

Sampai ditempat bakso aku duduk ditempat yang kosong dilanjut dengan Satria disamping ku

"Pak bakso dua porsi dan teh manis dua"ucap ku ke tukang bakso

Tak lama kemudian bakso pesanan kami pun diantar aku tergiur dari aroma saja sudah memiliki aroma yang cukup kuat menuju penciuman hidungku.

Mulai memakan ternyata rasa seenak dengan aroma nya, aku melahap dengan mengeluarkan ekspersi bahwa seenak itu.

Satria melihat ekspersiku pun mulai memakan dan dia paham kenapa ekspersiku seperti itu.

Makannya pun selesai aku meraba saku celana ku ternyata dompet ku tertinggal dimobil, aku mencolek lengan Satria sambil berkata

"Lu bawa dompet ngga, dompet gue ketinggal di mobil kayaanya tolong bayarin dulu dong nanti gue ganti dimobil ya, pliss"aku meminta bantuan ke Satria dan untuk nya dia membawa dompet.

Aku mengulurkan tangan sebagai tanya untuk memberikan uangnya kepada dirinya saja, Satria memberikan satu uang berwarna biru untuk membayar.

Setelah mendapatkan itu aku bilang terima kasih dan tanpa ku sangka tiba tiba dia mengusap kelapaku dengan lembut membuat ku bengong.

Aku tersadar lalu pergi untuk membayar bakso yang mereka pesan tadi, setelah dari tukang bakso kami pergi menuju kemobil untuk pulang.

Perjalanan itu hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka

"Tadi Satria ngapain usap kepala gue coba"ucap Giselle

"Tadi ngapain coba gue usap kelapa mba giselle"
"Nanti mba Giselle marah gimana" ucap Satria

Mereka berdua terkalut dalam pikiran masing masing. Tanpa sadar area hotel pun mulai terlihat lalu mobil menuju parkir. Mereka turun dari mobil menuju bagasi mengambil belanjaan untuk dibawa keapart.

Membawa belanjaan menuju kedalam hotel lalu menuju lift atas dan didalam lift itu hanya mereka berdua saja kecanggung masih terasa hingga sampai dilantai yang mereka tuju.

Menuju kamar Giselle dan tepat didepan aku meletakan salah satu belanjaan agar mudah untuk menekan kode apart.

Pintu segera terbuka setelah memasukan kode tersebut mereka masuk lalu menuju kedapar untuk meletakan belanjaan itu.

"Satria tolong masukin semua belanjaan kedalam kulkas, gue mau istirahat cape"ucap ku disamping Satria yang sedang sibuk meletakan diatas meja dapur dan setelah mendengarkan itu Satria menganggukan kepala sebagai jawabannya.

Bersambung...

TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!!

PERNIKAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang