Pagi pun datang....
Semua orang di sana sedang berkemas kemas untuk pulang karena sudah waktunya pulang. Mereka sudah berada di perjalanan tidak ada percakapan di antara mereka karena masih canggung.
Akhirnya salah satu dari mereka memulai obrolan.
"Jean, gimana lo bisa ketemu sama Kenzo" tanya Gavin yang masih penasaran akan kepulangannya dengan Kenzo tadi malam.
"Ngga sengaja ketemu" jawab Jean dingin.
"Terus kenapa pulangnya malem banget" tanya lagi Gavin.
"Bukannya lo udah denger dari Kenzo kan, ngga mungkin lo bakal lupa padahal baru semalem" jelas Jean.
Gavin pun langsung diam akan mendenger jawaban dari Jean.
"Jean, lo mesti udah denger dari Anza, tapi gue belum siap bilang sama kalian, gue bakal bilang kalo gue udah siap, jadi lo tunggu aja pengakuan dari gue." ucap Giselle yang membuat Jovan dan Gavin bingung akan omongan Giselle tadi.
Perjalan pun dimulai lagi tanpa ada percakapan lagi di antar mereka, setelah Giselle berbicara Jean pun hanya bisa diam tanpa harus menjawab di karenakan ke kecewaannya.
Mereka dibeberapa saat berhenti untuk makan da istirahat sebentar dan menjutkan perjalanan.
Siang yang berganti malam disana mereka sudah mulai memasuki area apart dan rumah mereka. Berhenti sejenak untuk melepas penat dan napsu makan, mereka berhenti di rumah makan sebelum sampai di tempat masing masing dan langsung istirahat.
Mereka memesan makanan yang simpel dan ngeyangin. Makanan yang dipesan pun datang, mereka langsung makan dan menghabiskannya lalu minum untuk membantu melancarkan makan agar cepat turun.
Istirahat sejenak disana sebelum jalan kembali. Satria dan Giselle berada dipojokan
"Lu, mau hubungan kita bilang sama mereka kapan, gue ngga mau kalo ada masalah di antara kita dan mereka" tanya Giselle ke Satria yang sedang duduk santai.
"Aku mah terserah kamu, toh mereka temen kamu bukan temenku, kalo kamu belum siap aku mah ngga maksa dan terserah kamu juga mau bilang kapan" jawab Satria akan pernyataan Giselle padahal sudah tau jawabannya.
"Kalo kamu mau bilang, berarti kamu udah siap" lanjut Satria.
"Siap gimana?" tanya Giselle.
"Siap bahwa kamu itu bohongin mereka, kalo kamu mau ngomong mending pas udah redaan suasana di antar mereka, biar ngga pertengkaran lagi kaya kemarin" jelas Satria dan Giselle pun hanya mengangguk angguk saja.
"Ayo, mereka udah nungguin" ajak Satria kerena melihat yang lain sedang bersiap siap beranjak pergi.
Giselle dan Satria juga berdiri menghampiri mereka dan berjalan menuju mobil mereka.
Beberapa saat kemudian...
Mobil itu berhenti di rumah Jean. Jean pun turun dan membawa tas tanpa berbicara sepatah kata pun dan mereka membiarkan Jean untuk sendirian. Kemudian rumah Zura, Zura pun turun dengan membawa tasnya.
Disana tinggal mereka berempat dan sampat di daerah apart Giselle, mereka berdua pun turun dan membawa tas, menuju apart dan mereka berdua di lihat dengan padangan yag sulit diartikan oleh Gavin dan Jovan.
Sampai di apart Giselle...
Giselle pun menekan pin dan masuk sambil menyalakan lampu untuk penerangan. Meletakan tas di kamar masing masing dan langsung istirahat, tanpa bersih bersih terlebih dahalu karena teramat lelah.
Pagi pun datang dengan Satria yang sudah siap siap, dia tidak melihat kehadian Giselle pun berinisiatif ke kamar Giselle dan mengetuk pintunya.
"Giselle, kamu ngga berangakat" tanya Satria di balik pintu.
Namun tidak ada jawaban dari dalam Satria pun memeang gagang pintu, takutnya dikunci ternyata tidak dikunci. Satria masuk ke kaar Giselle dengan hati hati, ternyata Giselle sedang tertidur pulas diatas kasur.
"Giselle bangun" ucap Satria sambil menggerakkan badan Giselle. Namun Giselle belum kunjung bangun.
BERSAMBUNG...
MAAF MASIH BERANTAKAN
TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN
Teen FictionHobi (Gadis) yang membuat mereka harus menyatu dalam ikatan pernikahan namun saat itu sang gadis menolak hingga membuat keluarga pria di usir dari desanya. Apa kah mereka akan melanjutkan pernikahan mereka atau kandas di tengah jalan. By@Pinteres Aw...