12. PERNIKAHAN

131 7 0
                                    

Siang menjelang sore kegiatan persekolahan pun berakhir ditandai dengan bunyi bel yang berbunyi dari berbagai sudut sekolah dan para murid bersiap siap keluar sekolah.

Siswa mulai berhamburan dapat dilihat dari sudut lapangan dan motor motor yang keluar dari tempat parkir.

Dikelas XII-2

Dikelas itu tinggal beberapa siswa dan siswi yang sedang melaksanakan piket rutinan.

Giselle dan Satria sedang dikelas baru mau keluar kelas dan pulang keapart, oh ya Jean dan Zura sudah pulang bersama Gavin dan Jovan bersama tanpa Giselle.

"Pulang"ucap Giselle kepada Satria karena saat itu dia sepertinya tidak akan beranjak dari tempat itu tanpa mendengarkan pernitah darinya.

Setelah mendengarkan itu ajaibnya Satria benar benar bangun dan berjalan menujuku yang berada didepan pintu keluar kelas.

Kami berjalan beriringan dan ada beberapa murid yang sedang berjalan pun menyapa ku dan akupun menyapa balik namun berbeda dengan Satria tadi ada beberapa murid yang menyapanya tidak memberikan respon sama sekali.

"Nanti mampir keresto dulu beli makan"ucap ku dan dia hanya membalas dengan kata 'iya' tanpa pikir panjangan aku pun memukul tangan dengan lumayan keras.

plak

Setelah itu aku berjalan dengan melangkahkan kaki dengan cepat dan menumbukkan bunyi

buk buk

Satria yang bingung kenapa sikap Giselle seperti itu tanpa pikir panjang langsung berlari untuk menyamakan langkah nya, namun saat Satria disamping itu Giselle tidak menghadapinya dan terus berjalan hingga sampai di tempat parkir.

Aku membuka pintu dengan kesal dan memnutup dengan emosi sebenarnya tidak seperti itu Giselle hanya tidak suka dengan sikap Satria yang terkesan cuek dan kaku makanya seperti itu.

Satria pun masuk mobil tanpa aba aba

"Mba Giselle itu kenapa tiba ti...."ucap Satria tapi terpotong karena Giselle

"Cerai aja"entah mengapa tiba tiba aku mengatakan itu namun yang membuat aku takut itu melihat perubahan raut wajah Satria yang berbeda dari biasanya.

Dengan cepat Giselle memalingkan wajahnya kearah lain agar tidak melihat perubahan wajah Satria yang berbeda drastis namun saat itu

"Serius mau cerai"ucap Satria dengan nada yang tidak bersahabat dan karena tidak ada balasan dari aku.

Satria memegang dagu ku agar bisa tertatapan tapi cara memegangnya itu lumayan kasar sehingga membuat ku merintih namun ditahan.

"Jawab!!" ucap Satria dan akhirnya aku pun menganggukan kepala ku sebagai jawaban dan tidak ku sangka tiba tiba Satria mengecup pipi ku dan mengtap tap kepala ku.

"Nurut ya baby" ucap Satria dengan nada lembut dan tanpa aku sadar aku pun menganggukan kepala sebagai persetujuan.

Setelah itu selesai aku pun langsung duduk semula seperti sejak awal namun yang berbeda dengan ada warna merah muda di sekitar pipi ini dan ia nyaman dengan tap tap yang dibuat oleh Satria itu.

"Jalan, laper"itu yang ku ucapkan.

Dan mobil pun mulai keluar dari area sekolahan dan menuju kejalan besar namun di perjalanan saat itu hanya terdengar aluana musik yang diputar oleh Giselle.

Call You Mine - Jeff Bernat

(Can I) call you my own, and can I call you my lover
Call you my one and only girl
(Can I) call you my everything, call you my baby
You're the only one who runs my world
I remember this night we had, outside on the grass us two (We were)
Gazing at stars who smiled as my eyes only turned towards you (I knew)
There was no one else I needed and my love's never felt this way
(I wasn't) Too sure if you would mind I was nervous but I had to say

Di sisi lain...

"Kayanya asih deh"ucap seseorang yang sedang menggang hp disekitar mobil Giselle dan sepertinya memotret sesuatu.

Bersambung...

TERIMAKASIH BAUT PEMBACA!!!

PERNIKAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang