37. PERNIKAHAN

56 1 0
                                    

2 bulan kemudian.....

Tempat yang meriah dan didatangi oleh banyak orang, lalu mulai memasuki gedung yang terlihat Megah dan elegan didominasi warna putih biru.

Hampir semua orang disana termasuk Jean, Zura, Jovan, Gavin dan yang lainnya.

Hari ini adalah hari dimana mereka melakukan resepsi pernikahan.

Pernikahan Giselle dan Satria.

Semua orang sudah tau dan mereka sudah siap untuk memberitahu jika mereka seorang pasangan buka teman sekelas ataupun sepupu.

Giselle keluar dengan elegan dengan baju dominan biru langit bersama sang ayah Herdi Wijaya menuju tempat pernikahan. Sambil menunggu Satria sang suami yang belum kunjung datang.

20 menit kemudian.....

Satria juga belum kunjung datang ke tempat itu membuat semua hadirin dan orang tua pun merasa cemas takutnya terjadi sesuatu pada Satria.

Giselle turun dari tempatnya dan menuju ayah.

"Ayah, ini gimana Satria belum datang juga" ucap cemas Giselle.

"Aeri tenang ya, nanti ayah suruh orang buat nyari Satria siapa tau lagi kejebak macet" ucap ayah agar Giselle lebih tenang.

Ayah Giselle pun pergi menuju sesuatu tempat dan menelpon seseorang

Cepat cari menantu saya!!

Habis itu telpon langsung ditutup.

Giselle ditenagai oleh temen teman yang lain.

"Sabar sel mungkin Satria kejebak macet" ucap Zura.

"Tapi kenapa harus saat ini, ini moment paling bahagia kenapa dia malah telat" ucap Giselle dengan mata yang sudah tidak bisa dikompromi.

Zura dan Jean pun hanya bisa memeluk Giselle yang sedang menangis.

Sekitar 10 menitan tiba tiba ponsel Giselle berdering. Dan tertera dengan nama Satria, dengan cepat Giselle mengangkat nya.

"Satria kamu dimana, aku sama yang lain udah nunggu kamu?" Ucap Giselle sambil menangis.

"Sayang, kamu tunggu aku ya bentar lagi nyam....

BRAKK!!!

Giselle yang mendengar kan itu pun seketika menjatuhkan ponselnya dan terduduk lemas membuat orang disana terkejut akan suara itu.

Bunda Giselle yang melihat pun langsung menghampiri anak satu satunya itu.

"Aeri kamu kenapa, jangan bikin bunda cemas?" Ucap bunda dengan khawatir

"Bunda, aeri harus nemuin Satria Bun. Tadi aeri denger suara tabrakan di ponsel bunda, aeri takut kalo itu Satria" ucap Giselle yang masih terduduk lemas

"Bunda mau kan nemenin Giselle cari Satria kan?" Ucap Giselle pada bunda.

"BUNDA JAWAB!!, bunda mau kan?" Ucap Giselle dengan histeris.

"Kalo bunda ngga mau aeri nemuin Satria sendiri" ucap Giselle. Setelah itu Giselle pergi terburu buru menuju mobil untuk menemui Satria entah dimana itu.

Disisi Satria...

Satria yang sedang diatas motor dengan kecepatan lumayan tinggi dengan diikuti oleh beberapa orang yang berbaju hitam sedang mengikutinya.

Dengan waktu yang terbatas Satria berusaha mengambil ponsel yang berada di saku celana dan menekan nomor Giselle.

"Satria kamu dimana, aku sama yang lain udah nunggu kamu"

"Sayang, kamu tunggu aku ya bentar lagi nyam...." Satria belum mengucapkan semua kalimat nya itu dikarenakan asa sebuah truk yang menghantam motornya dari sebelah kanan

BRAKK!!

Itu lah yang terjadi kenapa Satria telat datang dihari pentingnya itu.

Giselle yang sedang mengendarai mobilnya berhenti karena kerumunan orang orang. Membuat Giselle turun dan mengeceknya sendiri, saat melihat motor yang familiar entah mengapa Giselle tidak bisa berpositif thinking. Semakin mendekat Giselle melihat Satria yang sudah berlumuran darah segar dan mengotori jalanan.

Giselle pun memposisikan kepada Satria di pangkuannya dan mencoba untuk menyadarkan Satria.

"Sayang bangun, ini kan hari spesial kita" ucap Giselle sambil menangis tidak kuasa melihat Satria yang seperti ini.

"Ma..af"

Bersambung....

TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!!

PERNIKAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang