Pada siang hari ada gadis berdarah indo-japan yang sedang menghaduiri acara pernikahan sang teman sepupunya.
Tempat pernikahan itu di desa yang cukup jauh dari perkotaan yang membuat keadaannya masih asri dan sejuk.
Tak berselang lama tampat itu terlihat dengan ada nya banyak orang namun jalan itu terlalu sempit untuk ukuran mobil.
Sehingga membuat ia harus turun dari mobil untuk menuju tempat itu tak lupa membawa tas.
Saat memasuki tempat itu ia langsung duduk setelah dipersilahkan acaranya sudah mulai walaupun baru setengah.
Tak berselang ia mulai bosen hendak pergi menuju ke tempat mempelai untuk memberikan titipan.
Namun disaat bagian penampilan tari menari ia langsung berbinar dan duduk sambil menikmati nya karena terlalu mencintain dunia penarian.
Penampilan itu selasai di saat itu lah tanpa diduga masalah pun tertuju.
Pembawa acara mempersilahkan untuk para hadiri yang berminat untuk menarikan berdiri dan maju.
Tidak ada yang maju satu pun kecuali sang pria cukup menarik perhatian ku, dan para penari yang sudah menarikan tadi.
Musik pun diputar aku mengikuti aluran itu aku bisa menghafal dalam sekejap sehingga membuat orang orang disana terkagum kagum.
Saat itu aku enjoy menarikan itu tanpa melihat ekspersi orang orang disana yang terkejut karena tarian itu memiliki pesan tersendiri yang hanya diketahui orang lokal atau desa sekitar.
Musik mulai berhenti disaat iru ada beberapa orang menuju tempat kami dan membawa ketempat untuk ijab kobul.
Aku di situ berontok agar tidak dibawa namun tenaga ku kalah kuat oleh orang yang membawa aku dan pria itu.
Namun ekspersi pria itu biasa aja seperti menutupi sesuatu.
Ditempat itu aku dipasang kain diatas kepala ku dan disaat itu aku baru sadar jika mau di nikah kan, aku pun berdiri sambil berkata
"Apa ini" ucap ku sambil membuang kain yang ada diatas kepala ku
"Kenapa kalian melakukan seperti ini kepada saya"lanjut ku
"Kami disini hanya melalukan tradisi ini saja"jawab salah satu orang yang lumyan sudah berumur
"Maksudnya menikah kan orang seperti itu, saya tidak setuju"tanya ku lagi tanpa menunggu jawaban dari orang di situ aku pun tau jika itu seungguhan.
Tak banyak pikir aku pun pergi menuju pelaminan untuk memberikan selamat untuk mereka.
"Selamat buat kalian semoga langgeng"
"Ini dari ken ngga bisa dateng aja urusan penting"ucap ku sambil memberikan sesuatuAku memajukan wajah ku ke kuping sebelah sambil mengucapkan.
"Tradisi desa lu aneh bikin gue ngga nyaman, lu urusin ini sampe tuntas ngga mau ambil pusing gue"setelah itu aku menarik wajah ku
"Ini hadiah dari gue kalo lu mau berangkat tinggal hubungin gue kalo ngga iya ken" ucap ku sambil memberikan sesuatu dari dalam tas ku.
Setelah itu aku pun turun tapi saat menuju pintu keluar seperti ada yang mencegah ku dan aku pun membalikan badan untuk melihat siapa yang memegang ku.
Saat aku membalikan badan yang kuliah itu adalah pria yang menjadi rekan tari ku tadi.
Aku hanya melihat bergantian kepada pria itu dan tangan ku.
Pria itu mengerti langsung melepas kan genggaman itu dan saat itu aku pun pergi menuju keluar mobil ku.
Bersambung....
TERIMAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN
Teen FictionHobi (Gadis) yang membuat mereka harus menyatu dalam ikatan pernikahan namun saat itu sang gadis menolak hingga membuat keluarga pria di usir dari desanya. Apa kah mereka akan melanjutkan pernikahan mereka atau kandas di tengah jalan. By@Pinteres Aw...