33. PERNIKAHAN

74 4 0
                                    

Giselle yang membaca pesan dari Jean pun terheran kenapa Gavin yang menjadi alasan masalah Jean. Giselle pun langsung membuka pesan dari Jean dan membalasnya.

Jean

Jean Lo kenapa?
Ada masalah apa? Cerita sama gue?

Gavin
Ngga aman sell

Kenapa sama Gavin

Ngga aman pokoknya
Bikin gue ngga nyaman pas deket sama dia

Jangan jangan Lo deg degan?

Iyaa
Padahal gue ngga suka sama Gavin

Itu mah Lo suka sama dia

Setelah itu tidak ada lagi jawaban dari Jean lagi, sementar itu Giselle ketawa akan isi chatnya bersama Jean.

Membaut Satria yang melihatnya cemberut, Giselle yang paham pun langsung memberikan ponselnya Satria tidak cemberut lagi. Setelah itu Satria mendekati Giselle dan memeluknya.

"Kamu kenapa?" Tanya Giselle kepada Satria. namun hanya di jawab dengan gelengan kepala.

Giselle pun hanya bisa pasrah saat dipeluk oleh Satria. Giselle bermain ponsel tanpa memperdulikan Satria. Hingga Satria mengambil ponsel Giselle dan meletakan di sebelah Satria, Giselle mulai memperhatikan Satria.

"Kamu kenapa si?" Tanya Giselle. Dan dijawabnya masih tanpa menggeleng kepala namun bedanya tangan Giselle di angkat lalu diletakkan di atas kepala Satria.

"Kalo di tanya, jawab. Jangan diem aja" ucap Giselle dengan ketus.

"Kangen ibu, mau ketemu?" Tanya Giselle sekolah tau apa yang dirasakan oleh Satria.

"Iya udah kamu siap siap, tapi ngga bisa lama disana" ucap Giselle.

Setelah itu mereka berkemas membawa 2 set baju. Selesai kemas baju mereka mandi tapi di beda tempat. Sebelum jalan menuju rumah Satria mereka makan terlebih dahulu.

Saat mulai perjalanan Giselle sudah bilang ke Zura jika Giselle dan Satria tidak akan berangkat untuk 2 Samapi 3 hari kedepannya.

Jam 02.47...

Mereka berdua sudah sudah sampai di rumah Satria. Satria mengetuk pintu rumah dan Giselle berada disampingnya.

Tok tok tok

"Bapak, Ibu, ini Satria pulang" ucap Satria di Luar ujar pintu.

Sementara yang berada di dalam rumah mulai terusik akan tindakan Satria itu. Ibu Satria yang berada di dalam mulai membuka mata walau masih mengumpulkan nyawa.

"Bapak, itu siapa? Tapi tadi Ibu dengar katanya Satria pak" ucap Ibu sambil membangunkan Bapak.

Ibu keluar dari kamar menuju pintu depan dan membukakan pintu untuk Satria. Sementara Bapak masih mengumpulkan nyawa, lalu menuju keluar an terkejut akan kedatangan Satria.

Satria dan Giselle pun menyalimi Bapak dan Ibu.

"Loh, kalian ko tiba tiba dateng ngga bilang bilang sama Ibu, Bapak" ucap Ibu Kepada keduannya.

"Itu kata Satria kangen sama kalian jadi kita kesini Bu" ucap Giselle.

"Kalian istirahat dulu, nanti lanjut besok pagi. Kalian tidur di kamar kamu" ucap Ibu sambil menyuruh untuk mereka istirahat terlebih dahulu.

Pagi.....

Sekitar jam sebelum sarapan Satria dan Giselle pergi joging terlebih dahulu sambil menyapa warga sekitar. Saat joging tadi Giselle bertemu Ken orang yang membuat Giselle harus menikah dengan Satria.

"Dit, udah isi belum?" Tanya Giselle pada Ken yang sedang duduk.

"Apaan si" ujar Adit.

"Udah nikah dong, kapan isi?" Tanya balik Adit membuat Giselle enggan menjawab. Malah langsung pergi, Sementara Satria memberikan kode pada Adit dengan memperlihatkan cincin yang ada ditangannya.

Setelah keliling desa akhirnya mereka pulang ke rumah.

"Bu, Abang belum pulang" tanya Satria.

"Pulang, paling nanti siang sampe" jawab Ibu.

Mereka sarapan dengan suara sendok yang bersentuhan dengan piring. Sarapan pun selesai dan kembali melakukan aktivitas seperti biasanya.

Di rumah hanya ada Giselle dan Satria saja.

"Giselle, kamu kenapa?" Tanya Satria karena melihat Giselle melamun sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Kepikiran aja sama omongan Ken tadi" jawab Giselle.

"Bukannya aku ngga mau tapi aku belum siap" lanjut Satria.

"Iya, aku paham kok" jawab Satria.



"Abang, pulang!!"

BERSAMBUNG...

TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!!

PERNIKAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang