Pagi pun datang dengan ditandainnya suara alarm yang membuat Giselle itu terisuk dan mulai membuka mata secara perlahan.
Nyawa pun mulai terkumpul secara pelahan pelahan dengan setengah sadar gisell pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka.
Sesudah keluar dari kamar mandi aku salah fokus dengan seorang pria yang tidur disofa kamarnya. Aku mendekati nya sambil memandang wajah itu lumayan lama dan berkata.
"Sebenernya gue tertarik sama lu waktu pertama kali lihat lu waktu itu"
"Rahang yang terukir sempurna"
"Mata yang indah enak untuk dipandang saat dekat"
Tapi saat mau menyentuh rahang lalu berpindah kemata itu, aku melihat pergerakan dari sang empu lalu aku buru buru pergi dari situ.
Satria, dia itu sudah bangun saat alarm berbunyi tapi ia kebali tidur lagi dan mendengar suara pintu tertutup ia mulai terusik dan lebih lagi tiba tiba ada suara lembur melitas dari telinga kanan ke arah kiri
"Sebenernya gue tertarik sama lu waktu pertama kali lihat lu waktu itu"
"Rahang yang terukir sempurna"
"Mata yang indah enak untuk dipandang saat dekat"
Perkataan itu yang membuat ia membalikkan badannya kearah berlawaan dengan sang lawan.
"Lucu" ucap Satria dalam batin sambil tertawa sedikit dengan tingkah Giselle yang tiba tiba pergi akibat reflek tubuh dari Satria.
Beberapa menit kemudian...
Suara ketukan dari luar pintu
Tok tok
"Mba giselle udah bangun"ucap sang ibu satria
"Udah bi, kenapa ya"ucap ku sambil berjalan menuju pintu dan saat didepan pintu aku membuka dan langsung menutup nya.
"Itu tadi bibi masak, mau saparan bareng ngga"ucap si ibu
"Boleh bi, bibi tunggu di meja makan nanti aku nyusul"ucap ku.
Setelah mengucap kan itu ibu Satri pergi menjauh dari kamarnya. Aku masuk kekamar lalu menuju sofa tempat tidur Satria untuk membangunkannya.
"Weh, bangun dah pagi"ucap ku sambil menggerakan tubuh Satria agar cepat bangun
Tak lama kemudian Satria bangun akibat guncangan tubuhnya yang disebab kan oleh Giselle.
Melihat Satria bangun ia langsung pergi ke lemari untuk memilih baju yang akan digunakan nanti dan untuk Satria juga.
Setelah berganti baju aku pergi membawa baju untuk Satria, tetapi melihat dia belum bangun aku pun menampar bagian lengan atas dengan lumayan keras hingga akhirnya ia bangun sambil memegang bagian yang sudah ditampar tadi.
"Duh, duh sakit tau mba"ucap satria yang merintih
"Lagi tadi dibangunin ngga bangun bangun ya gue tabok aja ternyata bangun dong"ucap ku dengan bangga karena telah berhasil membangunkan dia dengan tampang tanpa dosa
"Udah sana lu siap siap sana"lanjutku sambil mendorong Satria kearah kamar mandi hingga didepan kamar mandi aku memberikan baju untuk dipakai saat itu.
Setelah mendorong Satria kekamar mandi aku menunggu diatas kasur sambil bermain handphone.
Dan tak lama kemudian saat suara pintu terbuka
Ceklek
Aku menoleh kearah suara itu dan aku bengong karena penampilan dia yang terlihat keren walaupun menggunakan pakaian yang sederhana.
Waktu aku bengomg Satriamenghampiri ku sambil menepuk pundak ku. Saat aku tersadar, aku mengangkat wajah ku keatas agar dapat melihat wajahnya itu.
Beberapa saat kemudian aku mengggelengkan kepala ku karena akibat perbuatanya memandang Satria dengan cukup lama.
Bangun dari ranjang aku langsung pergi kearah pintu untuk keluar, namun tidak ada tanda tanda langkah kaki lagi aku menoleh kebelakang memandang Satria dengan tanda tanya lalu aku pun berkata.
"Cepet woi kasian ortu lu nungguin dari tadi"ucap dengan nada yang lumayan keras membuat Satria tersadar lalu melangkah kedekat ku.
Aku membuka pintu langsung pergi keruang makan dengan diikuti Satria dibelakang ku.
Tepat didepan meja aku langsung duduk dilanjut dengan dia.
Beberapa saat kemudian...
Acara makan pun selesai setelah itu aku pergi kekamar untuk mengambil tas dan kunci mobil.
Mengambilnya tas dan kunci aku pergi keluar dari apart setelah pamitan dengan ortunya Satria. Membuka pintu keluar apart aku menuju kebawah menekan tombol lift.
Tiba di lobby aku menuju tempat parkir untuk mengambil mobil ku.
Saat mau membuka pintu tiba tiba ada yang menepuk pundak ku. Aku menoleh kebelakang dan terkejut siapa yang menepuk pundak itu..
Bersambung....
TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN
Teen FictionHobi (Gadis) yang membuat mereka harus menyatu dalam ikatan pernikahan namun saat itu sang gadis menolak hingga membuat keluarga pria di usir dari desanya. Apa kah mereka akan melanjutkan pernikahan mereka atau kandas di tengah jalan. By@Pinteres Aw...