Halaw ?
Tingki wingki dipsi Lala haloo?
Apa kabar ngabs?
Sekolah lancar?
Kuliah lancar?
Kerja lancar?
Transferan lancar? Ups 🤭Selamat membaca 💚🫂
Sore hari yang mendung ini Ara tak berani pulang ke rumah nya lebih tepat nya rumah Asep. Ara mengunjungi rumah sakit selepas selesai dengan urusan sekolah nya. Ara berjalan menyusuri koridor rumah sakit menyapa para dokter dan suster yang berpapasan dengan nya. Hingga langkah kaki nya terhenti di ruang psikologi.
Ara membuka pintu ruangan itu membuat wanita berparas cantik yang bergelar dokter itu tersenyum ramah mempersilahkan Ara duduk."Ara kangen deh sama tante dokter" ucap Ara seraya memeluk dokter yang kerap di panggil nya tante dokter.
"Ada apa Ra? Mau cerita?" Tanya sang dokter. Ara mendongak menatap dokter berusia 30 tahun itu yang bernama dokter florin. Dokter psikologi yang sudah Ara anggap sebagai ibu kandung nya.
"Akhir akhir ini berat banget Tante, kemarin Ara minum obat penenang banyak banget" ucap Ara menjelaskan
"Kayak nya paru paru Ara makin parah deh , dokter Yuda ada ga Tante?" Tanya Ara
"Ada,kamu mau cek paru paru?" Tanya dokter florin.
"Iya, Ara pengen liat perkembangan nya ,Ara sering bolos minum obat" jelas Ara.
"Ara, sudah berapa kali di bilang jangan pernah bolos minum obat,infeksi paru paru kamu itu tidak bisa di main main kan Ara, kamu tidak mau sembuh?" Omel dokter florin.
"huft..,Ara rasanya mau nyerah Tante, Ara cape , Ara ga kuat Tante, Ara sakit " ucap Ara dengan air mata yang siap meluncur.
"Ara kuat ,Tante yakin kamu bisa sembuh kalau kamu nurutin semua apa kata dokter Yuda,jangan suka bolos minum obat nya dan jangan meminum obat penenang dengan banyak Ara" nasehat dokter florin.
"Ayo Tante anter ke ruang dokter Yuda" ajak dokter florin.
****
Gadis cantik dengan wajah ceria itu tersenyum ketika dokter duda anak satu itu memarahi nya karna bolos meminum obat. Ara senang ketika ada yang memarahi nya . Dengan adanya dokter florin dan dokter Yuda, Ara bisa merasakan kasih sayang orang tua. Di larang ,di marahi ,di beri ini itu. Ara senang dengan perhatian mereka . Ara ingin sekali sembuh tapi Ara juga ingin merasakan marah dari orang tua. Untuk itu Ara selalu saja membolos dalam minum obat hanya demi mendapatkan nasehat dari kedua dokter berbeda gender itu.
"Ara gamau minum obat lagi ,Ara muak sama obat" ucap Ara dengan senyum yang terus mengembang. Dokter florin tau Ara sedang dalam masalah tapi ia tak mau menanyakan pada Ara apa masalah nya. Sedari dulu Ara tidak mau ada orang yang tau apa yang terjadi dengan diri nya. Ara selalu bilang 'tunggu aja ,kalau buku hijau Ara ini sudah penuh ,Ara janji bakal kasih kalian buat tau tentang Ara'.
Gadis yang malang .
"Araa,sudah berapa kali saya bilang jaga kesehatan kamu jangan bolos minum obat , penyakit kamu ini bukan penyakit demam yang gampang sembuh Ara, kamu harus minum obat rutin selama 3 bulan kalau kamu berhenti seperti ini kapan sembuh nya? Yang ada kamu selalu meminum obat ,paham Ara?" Jelas dokter Yuda panjang lebar. Ia tak paham dengan jalan pikiran Ara. Selalu saja meremehkan penyakit nya.
"Sekarang kamu mau pulang Ra?Tante antar ya?" Tawar dokter florin.
"Ngga Tante,Ara mau nginap di rumah sakit ini boleh?" Tanya Ara, dokter florin yang sudah hafal dengan sifat Ara pun mengizinkan Ara tidur di rumah sakit. Ada ruangan VVIP khusus hanya untuk Ara. Rumah sakit ini sudah menjadi hotel bagi Ara.
****
Bunyi alarm menggema diruangan serba putih itu. Ara terbangun dan bergegas mandi ,namun notifikasi di handphone nya menghentikan geraknya. Ada banyak sekali panggilan tak terjawab dari Ayunda ibu Asep. Ara tak perduli , Ara bergegas mandi segera berangkat sekolah . Seperti nya Ara tidak akan kembali lagi kerumah itu. Ara ingin membenci Asep namun Ara tidak bisa.
Selesai dengan kegiatan mandi nya Ara bergegas berangkat ke sekolah. Seperti biasa senyum manis itu selalu menghiasi wajah imut nya. Ara berjalan dengan sangat bahagia . Sepanjang jalan menyapa siapapun itu. Ara sangat ramah .
Sesampai di sekolah Ara langsung duduk di bangku nya. Tepukan di bahu nya membuat Ara kaget.
"Bisa ga kalau masuk itu salam dulu ecaa,kaget ish" gerutu Ara.
"Yeee dasar minion "
"Ara bukan Minion" ucap Ara membenarkan
"Iya dah ngalah gw mah " ucap Eca menyerah. Namun detik berikut nya dahi Eca mengkerut melihat wajah Ara yang terlihat pucat.
"Lo sakit Ra?" Tanya Eca membuat Ara mendongak kan kepala nya yang sempat ia taruh di atas meja.
"Ara ga sakit" ucap Ara
"Bohong, jelas banget itu muka nya pucat"
"Ngga,Ara lupa pakai bedak jadi pucat deh" ucap Ara
"Ga usah bohong Ra, ini bukan Sekali dua kali gw liat muka Lo pucat gini ya Ra, masih gamau cerita sama gw?" Selidik Eca
"Ecaa, Ara baik baik aja loh ,Ara ga sakit, terus cerita apa coba? Ara ga ada yang mau di ceritain" ucap Ara dengan jelas.
Duh ,sakit banget paru paru ara' batin Ara
Gw tau Lo bohong,ga sakit tapi nahan sakit begitu ,kapan jujur sih Ra?' batin Eca.
"Ya udah kalo Lo gamau cerita sekarang ,gapapa" ucap Eca membuat Ara sedikit lega ,setidak nya ia tidak menambah dosa karna banyak berbohong.
"Woi boncel!" Teriak pria bertubuh jangkung yang baru saja datang entah darimana. Ara mendengus sebal melihat lelaki itu. Dasar mulut boncabe!.
"ARA BUKAN BONCEL!" Teriak Ara tak terima
"Dih dasar boncel ,pendek,jelek" ledek oben pria yang selalu di panggil boncabe oleh Ara. Mengganggu ara adalah suatu kesenangan sendiri buat oben.
"OBEN!!!" Bentak Ara dengan amat emosi. Ara menggulung lengan seragam nya mengambil ancang ancang siap untuk menyerang oben,namun lagi lagi nyeri pada paru paru nya serta punggung nya begitu tajam membuat Ara mati Matian menahan rasa sakit nya. Ara harus terlihat sehat dan bahagia ,ia tak mau orang lain tau dan kasian dengan nya.
Dengan langkah berat Ara mencoba biasa saja. Sesekali Ara memejam kan mata nya merasakan nyeri yang begitu sakit. Kepala Ara sangat sakit. Apa Ara akan pingsan?
Arghh Ara benci tubuh lemah' batin Ara
Ketika Ara akan berlari mengejar oben tiba tiba saja guru masuk ke dalam kelas membuat Ara bernapas lega. Akhirnya ia bisa duduk menahan rasa sakit nya.
Ara ingin ini segera berakhir, Ara rindu asep. Apa Asep sudah tidak ingin dengan Ara lagi?
Kapan ini berakhir? Ara cape' batin Ara.
Vote komen woi vote komen☺️
Jangan sider dong
Maafkan typo yang tidak nyaman di lihat ☺️
Terima kasih buat yang sudah vote komen☺️
See you next chapter 💚🫂
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"seperti bulan yang di kelilingi oleh bintang namun sulit untuk di gapai pengagum nya" Arabella, gadis yang kerap di panggil Ara memiliki kehidupan maupun cinta yang tak semulus karangan novel. Penasaran dengan arabella? Tinggalkan jejak di setiap...