Halaw!?
Pa kabar ngabs?
Ngopi dulu ngopi
Jangan lupa vote komen dan follow nyaMaaciw buat yang udh vote komen dan follow!
Selamat membaca 💚🫂
Seperti janji Asep, ia akan membawa Ara berkeliling dan membelikan apapun yang Ara mau. Padahal Ara juga termasuk mampu untuk membeli apapun , harta nya juga tak kalah banyak dari Asep. Tetapi Ara pernah berkata "pemberian dari orang tersayang dengan beli sendiri itu rasanya beda banget."
Asep telah menenteng berbagai novel, album BTS serta beberapa boneka yang bertuliskan BT21.
Dan tentunya berwarna pink.
Ntah apa yang membuat gadis satu ini begitu tergila gila dengan warna pink.
Langkah mereka berhenti ditengah keramaian pembeli telur gulung.
Gadis serba pink penyuka piyama ini sangat menyukai telur gulung serta kawan kawan, seperti sosis , bakso bakar.
Ara menerobos antrian membuat para pembeli yang sudah mengantri duluan berdecak kesal sedangkan sang pelaku hanya menjulurkan lidah tanda kemenangan.
Asep hanya mampu menggeleng gelengkan kepalanya, Ara adalah gadis yang unik dan hanya satu satunya.
Selesai mendapatkan pesanannya, Ara kembali dengan wajah ceria serta tangan yang penuh dengan telur gulung tak lupa tangan satunya menampung meminta uang kepada Asep.
"Hehe, Ara beli sosis sepuluh ribu , telur gulung lima belas ribu sama bakso bakar nya lima ribu jadi semuanya dua puluh ribu mas,sedikit kok" ucap Ara membuat Asep geleng geleng kepala.
Asep mengeluarkan dompetnya mengambil uang lima puluh ribu dan memberikannya pada si penjual.
Ara tidak seperti perempuan lainnya ,beli banyak tapi makan sedikit. Bahkan Ara Sekarang membeli kebab serta burger dengan porsi jumbo.
Gadis ini makan banyak namun badan tetap kurus. Hanya saja semakin banyak makan , pipi Ara akan semakin bulat.
Asep menyukai pipi gembul itu.
"Mau kemana lagi ,hm?"
"Ara mau naik itu deh yang muter muter terus nanti kita bisa nyampai di atas sekali"
"Ouh ya udah ,tapi yakin?"
"Ara takut tinggi tapi Ara pengen,gimana dong"
"Yaa mana aku tau,kan kamu yang minta"
"Mas ga asik, ayo naik!" Ucap Ara berjalan lebih dulu lalu berbalik dan kembali berkata.
"Dasar ga peka"
Ck,bisa ga sih jangan gemes gemes' batin Asep.
Mereka menaiki wahana tersebut setelah membayar tiket.
Wahana mulai berputar menuju atas.
Tangan Ara terasa dingin.
Gadis itu tak berhenti nya berkomat Kamit.
"Baca apa kamu?" tanya Asep dengan senyum manisnya.
"Doa mas biar Ara ga cepet mati"
"Apa coba doanya?" Tanya Asep dengan serius.
"Mas ga tau doa nya emang?" Ara balik bertanya membuat Asep menggelengkan kepalanya.
Ara menatap Asep dengan serius membuat Asep ikutan serius.
"Bismillahirrahmanirrahim, allahuma bariklana fima rozaktana wakinna azzabannarrr" ucap Ara mengeja seolah sedang mengajari anak kecil. Hal itu sontak membuat Asep tertawa terbahak bahak oleh nya. Ada ada saja gadis satu ini.
"Ihhh kok ketawa sih, Ara ajarin juga"
"Iya sayang,makasih ajaran sesat nya" ucap Asep
"Kok sesat sih"
"Kan Ara guru sesat" ledek Asep membuat Ara kesal bukan main.
"Yaudah sih wir" ucap Ara membuat Asep menatap bingung
"Wir?" Beo Asep.
"Udah tua sih, ga update kejadian terbaru masa gatau sih wir" ucap Ara kembali membuat Asep bingung.
"Mas ,cukurukuk mpu jeruuu" ucap Ara kali ini membuat Asep melongo benar benar tak paham maksud gadis ini.
"Bicara apa kamu,Ara?" Tanya Asep kebingungan.
"Ish mas ga update sih, gatau trend huuuu" ledek Ara membuat Asep gemas sendiri.
Tak terasa wahana telah berhenti , Ara merasa perut nya bertengkar . Kepalanya berputar putar, Ara ingin muntah.
Ara benar benar tidak bisa dengan ketinggian.
Ara memegang tangan Asep membuat Asep menoleh kepadanya.
"Kamu kenapa ,sayang?" Tanya Asep dengan sangat lembut.
"Wah, Ara pusing Mas!" Seru Ara membuat Asep terkekeh. Ada ada saja , pusing pun harus memakai kata Wah.
"Kenapa harus ada kata wah nya ,hm?" Tanya Asep.
"Karena Ara senang tapi pusing,jadi wah gitu" ucap Ara membuat Asep geleng geleng kepala.
"Pacar mas gemas" Asep berujar seraya mengelus rambut Ara dengan lembut.
"Ish mas,apa kamu bilang? Pacar?" Tanya Ara.
"Iya, pacar aku kan?" Asep balik bertanya.
"Ish ,no kita itu teman!" Ucap Ara membuat Asep menatap kecewa.
"Teman maksud mu?" Tanya Asep.
"Teman hidup nya Ara , alias suami Ara awww!" Gombal Ara membuat Asep tersenyum manis. Hampir saja ia berpikir buruk.
Ara harus alihin perhatian mas biar ga lirik depan,jangan sampai mas tau kalau ada mantannya' batin Ara.
Ara melihat ada Fitri bersama satu anak laki laki kira kira berumur 3 tahun dan laki laki yang mungkin seumuran dengan Asep. Siapa itu? Apa suami nya Fitri.
"Kenapa ngelamun?" Tanya Asep bingung tapi tak membuyarkan lamunan Ara membuat Asep melirik pada arah mata Ara.
"Fitri?" Gumam Asep berhasil membuat Ara melirik padanya. Dengan perlahan , Asep melepas genggaman tangannya pada Ara.
"Kamu mau nyusul mantanmu terus ninggalin aku?" Tanya Ara membuat Asep berhenti melangkah.
Asep bimbang, ia harus berjalan menghampiri Fitri atau justru tetap bersama Ara?
"Kenapa diam?" Ara kembali bertanya , bibir Asep terlihat ingin membicarakan sesuatu tapi tidak tersampaikan.
"Bingung ya mau pilih Ara yang jelas jelas pacar Asep atau Fitri yang nyata mantan kamu?" Ara memojokkan Asep yang lidahnya terasa kelu untuk berbicara.
"Jangan kekanak kanakan Ra, masalah sepele ga usah di besar besarin!" Ucap Asep membuat Ara terdiam.
Apa ini? Justru Ara hanya bertanya.
Tadi Asep bilang sepele?
Oh ayolah , wanita mana yang tidak cemburu ketika lelaki nya lebih memilih mantan kekasih nya?
Asep bodoh!
Awokawok, bodoh banget si Asep .
Segini dulu yaw
Satu kata buat Asep ?
Babayy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"seperti bulan yang di kelilingi oleh bintang namun sulit untuk di gapai pengagum nya" Arabella, gadis yang kerap di panggil Ara memiliki kehidupan maupun cinta yang tak semulus karangan novel. Penasaran dengan arabella? Tinggalkan jejak di setiap...