Ara dimana?

237 201 87
                                    

Halaw
Up nih kiw
Di baca di bacaaa
Di vote
Di komen
Di follow dong
Sekolah nya gimana?
Hari ini gimana?
Apa kabar ngabs?

Selamat membaca 💚🫂

Tiga remaja berbeda gender yang beranjak dewasa itu berlarian tergesa gesa keluar dari mobil. Dia Asep ,garel dan Fitri.

Asep memasuki rumah nya , ia tak boleh di tikung oleh garel. Ara hanya untuk nya.

Ketika memasuki rumah ia melihat keluarga nya berkumpul dengan ibu nya yang menangis. Menangis? Ada apa?. Dan Ara ? Ah iya Asep lupa ini kan masih jam sekolah mungkin Ara masih di sekolah ,lalu ada apa dengan keluarga nya?.

"Bu? Ada apa?" Tanya Asep dengan napas terengah engah.

"Kamu kemana aja?" Bukan nya mendapatkan jawaban dari sang ibu , Asep malah mendapat kan pertanyaan dari sang ayah. Namun tatapan ayah nya tak terhenti pada wanita yang berada di samping Asep.

"Dan kamu, kenapa bisa bersama anak saya? Dasar murahan" cerca wiro. Ia benci dengan wanita yang berada di samping Asep.

"Ayah!" Geram Asep tak terima

"Kenapa? Kamu masih belum bisa move on dari jalang ini? Buka mata kamu nak , bahkan Ara jauh lebih baik dari dia!" bentak  Wiro,ia tak habis pikir dengan jalan pikiran anak nya.

"Dan lagi ,asal kamu tau selama kamu pergi ke Malaysia Ara selalu nanyain kabarmu , kami sempat melihat beberapa obat di kamar nya. Ibu mu saksi nya. Dan kami tidak tau itu obat apa" jelas Wiro

"Jadi apa? Kamu disana berduaan dengan wanita murahan ini? Ingat Khasevino, wanita ini sudah meninggalkan mu dan menikah dengan lelaki lain. Apa yang kamu harapkan dari dia Khasevino!?" Bentak Wiro sudah tidak tahan dengan anak nya ini.

"Apa? Kamu mencari Ara? Dia kabur dari rumah, dari semalam tidak pulang, puas kamu?" Bentak Wiro sudah teramat kesal. Ia menyeret wanita yang berada di sebelah Asep.

" Dan kamu, jangan pernah mendekati anak saya lagi ,jangan jadi wanita murahan ,ingat suami mu"  tegas Wiro pada Fitri.

"Aku mau sama Asep om" ucap Fitri sangat santai .

"Cih, perempuan tidak tau malu. Dimana urat malu mu? Ah saya lupa ,bukan kah kamu yang meninggal kan Asep dan memilih menikah dengan lelaki kaya raya itu? Lalu kamu merendah rendah kan anak saya di depan tamu undangan mu? Lalu sekarang apa? Kamu mendekati anak saya ketika kamu tau kalau anak saya sudah berhasil bahkan lebih dari suami mu? Dasar jalang!" Hardik Wiro.

"Benar, om Wiro ga salah. Lo bodoh. Lo harus nya ingat sama suami Lo yang mungkin sekarang lagi nungguin Lo dirumah. Jangan mau hartanya doang. Jangan bodoh Fitri,suatu saat Lo bakal nyesal udah menyia nyiakan suami Lo! Gw tau banget suami Lo baik tapi Lo buruk!" Sarkas garel.

Fitri yang sudah sangat malu bergegas pergi dari rumah itu. Liat saja ia akan balas dendam dengan keluarga itu.

"Mau kemana kamu Khasevino?" Panggil Wiro dengan nada tegas.

"Aku mau cari Ara" ucap Asep  berjalan menuju pintu namun gerakan nya terhenti ketika mendengar suara bariton sang ayah.

"Jangan temui Ara kalau kamu belum selesai dengan masalalu, ayah benci lelaki pengecut dan tidak tegas dengan pilihan!" Ucap Wiro dan berlalu bersama anak dan istrinya menuju kamar masing masing meninggalkan garel dan Asep yang termenung .

"Sorry, gw bentak Lo, gw mau Lo sadar ,Ara baik jangan di sakitin,Lo nyakitin Ara Lo bakal nyesal seumur hidup sep" ucap garel

"Gw pamit,kalau ada apa apa datang aja di penginapan biasa" ucap garel berpamitan dan pergi dari rumah itu menyisakan Asep yang terkulai lemas dengan air mata yang sudah sangat deras keluar.

"Maaf ra,aku ingkar janji" ucap Asep menahan Isak nya . Ia berjalan menuju kamar nya dimana itu bekas Ara tidur. Ia merebahkan tubuh nya. Aroma tubuh Ara masih tercium hangat di selimut tebal nya. Bau shampoo Ara masih menempel di bantal nya. Asep rindu dengan Ara.

Asep mengeluarkan handphone nya membuka room chat nya dengan Ara. Asep sadar ia terlalu kasar pada Ara. Apa salah nya jika Ara hanya meminta kabar, kenapa ia se egois ini sampai sampai memutuskan Ara. Dan apa ini ,balasan Ara yang tidak mau putus sampai kapan pun . Di lihat disini Ara jauh lebih dewasa pemikiran nya dari pada Asep.

Asep beralih mengetik sesuatu di handphone nya ketika Melihat Ara online.

Kamu dimana?aku udah pulang Ra
Maafin sifat aku
Mau denger penjelasan aku?
Balik ya Ra?
Ayah ga bolehin aku nyari kamu
Aku kangen ra

Asep tersenyum hangat ketika chat nya di baca oleh Ara Namun , tak kunjung ada balasan. Hingga setengah jam Asep menunggu tak juga di balas. Asep tersenyum getir, jadi gini rasanya perasaan Ara ketika ia tak membalas pesan nya.

"Maaf ra,maaf"

"Gw bajingan"

"Gw ga pantes buat siapapun"

"Maafin gw lemah soal gini doang"

"Kamu di mana?"

"Ara Dimana?"

"Aku kangen ra ,kangen"

"Aku benci sama diri aku"

"Kamu sakit apa?"

"Argghhh, mati aja Lo Asep setan!"

Asep terus meracau, ia benci dengan diri nya sendiri. Hingga lelah Asep pun tertidur dengan air mata yang penuh membanjiri wajah nya.

Wuhhhu kelar juga ngetik nya.

See you next chapter

Arabella [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang