Putus

68 42 90
                                    

Setelah kejadian di kantor seminggu lalu membuat hubungan mereka menjadi renggang dan tak bisa bertemu dengan alasan sibuk.
Asep menyibukkan diri di kantor nya sedangkan Ara sibuk mengelola cafe miliknya serta kuliah.

Ara di wajibkan berkuliah oleh Asep padahal Ara tidak minat sedikitpun untuk kuliah karena menurut Ara sangat lelah terus terusan belajar.

Dengan paksaan dan bujukan Asep berhasil membuat Ara kuliah jurusan kedokteran.

Sangat berbanding terbalik dengan keinginan Ara yang berminat pada perdagangan. Tapi mau bagaimana lagi jika Asep sudah memaksa tak ada lagi yang bisa melawan.

Sudah seminggu lama nya Ara dan Asep tak bertukar kabar bahkan melalui handphone pun tidak ada.

Dengan kasar Ara menghempaskan buku nya ke atas meja membuat dosen menatapnya.

"Maaf pak, Ara tangan nya kebas terus jatuh bukunya sekali lagi maaf pak" ucap Ara merasa bersalah. Sang dosen pun kembali melanjutkan materinya.

Ara kembali memikirkan apa yang harus ia lakukan agar bisa kembali seperti dulu. Asep seperti menjauh bukan sibuk. Zaman sekarang sesibuk apapun orang pasti ada waktu semenit untuk melihat chat.

"Ibun aja lagi berak masih bisa nelpon sama rekan kerja nya ,mana bilang nya udah dijalan kebetulan macet" gumam Ara sangat pelan.

Huft...

Cukup lama materi yang disampaikan dosen itu hingga akhirnya jam pulang pun tiba membuat Ara dengan penuh semangat keluar lalu menuju kantor Asep. Biarkan saja perut yang berbunyi karna lapar.

Ara akan makan bersama Asep di kantor saja jika Asep benar benar sibuk. Bukan kah hubungan saling menghargai? Jadi, Ara ingin menjadi kekasih yang baik membawa makanan ke kantor.

"Semoga Asep suka"gumam Ara penuh semangat.

Rasanya seperti mau bertemu dengan pacar virtual untuk pertama kalinya.

Tak membutuhkan waktu lama Ara sampai dikantor dengan membawa beberapa makanan untuk disantap bersama Asep.

Sejenak Ara memandangi pintu ruangan Asep.

Rasanya ingin masuk tapi entah perasaan apa ini tiba tiba membuat Ara takut.

Samar samar Ara mendengar suara perempuan didalam sana.

Mungkin sekretaris,Ara masuk aja deh'  batin Ara.

Biasanya Ara jika disuruh kesini Asep selalu berpesan "masuk saja ,ini kantor kamu juga" jadi gak ada salah nya jika Ara masuk tanpa izin.

Perlahan Ara membuat pintu yang langsung memperlihatkan tangan Asep yang sedang memegang sendok ingin menyuapi seorang wanita.

Terlihat sekali wajah mereka merah bersemu sangat bahagia. Ara jadi malu tanpa izin melihat kemesraan.

Senyum mengembang Ara benar benar surut. Untuk kesekian kali nya Ara melihat Asep bersama wanita lain.

Benar kata orang , jika sudah sekali berselingkuh maka akan selingkuh terus terusan. Tidak ada kata menyesal bagi tukang selingkuh karena hilang satu maka akan tumbuh seribu. Cukup mudah baginya mencari pengganti.

Penyesalan yang sesungguhnya adalah di jemput Allah.

Mungkin itu penyesalan terbesar yang mampu membuat tukang selingkuh tobat.
Gimana gak tobat , orang udah di ambil nyawanya gak bisa gebet sana sini.

Perlahan air mata Ara keluar , Asep masih diam membeku dengan kehadiran Ara secara tiba tiba.
Ia tau dia salah tapi Asep tidak tau harus melakukan apa. Tubuhnya terasa berat untuk beranjak.

Arabella [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang