Oben

220 185 136
                                    

Halaw!
Up kiw
Jangan lupa votmen yaw

Selamat membaca 💚🫂

Jam menunjukkan pukul 14.00 itu tanda nya sebentar lagi bel pulang . Remaja yang memiliki jabatan sebagai ketos ini duduk termenung, selama pelajaran berlangsung ia tak fokus membuat nya beberapa kali di tegur oleh guru.

Pikiran nya berkecamuk

Bagaimana cara nya berbicara dengan Eca?

Bagaimana cara ia membujuk Eca Agar mau ikut pindah dengan nya?

Apa ia harus jujur atau membuat fakta lain?

Ntah lah kepala nya terasa berdenyut, ia pusing memikir kan nya. Mungkin oben akan berkata sesuai yang mengalir saja nanti. Bel pulang sekolah pun berbunyi . Oben membereskan buku nya memasukkan ke dalam tas nya. Ia ada rapat osis hari ini tapi ia juga perlu berbicara dengan Eca. Sebaik nya ia bertemu dengan Eca dulu baru rapat osis.

Oben berjalan menuju kantin untuk menemui Eca . Sepanjang perjalanan ia terus berpikir harus berkata apa.

"Ben!" Panggil seseorang membuat oben menghentikan langkah nya.

"Apa?" Tanya nya

"Lo mau kemana?kita rapat osis sekarang" ucap dela. Ia adalah wakil ketua osis. Ia juga menyukai oben secara diam diam.

"Gw harus nemuin Eca dulu,ada perlu duluan aja ntar gw nyusul" ucap oben berlalu meninggal kan dela.

"Lo suka Eca ya? Gw ga ada harapan lagi Ben?" Tanya dela seraya melihat oben yang sudah menghilang dari penglihatan nya.

***

"Jadi gimana? Lo suka Ara atau nggak?" Tanya Eca

"Iya gw suka Ara" ucap oben membuat Eca diam .

"Widih temen gw emang banyak banget yang suka ga kayak gw ,kagak ada yang minat satu pun" ucap Eca membuat oben Tersenyum kecut

"Makanya cantik" ledek oben agar suasana tidak terlalu canggung

"Ekhem Lo ikut gw ke ruang osis ,gw ada rapat pulang nya sama gw sekalian izin orang tua Lo" ucap oben seraya menarik Eca.

"Jangan tarik tarik lah anjir ntar ada yang salah paham gimana?"

"Salah paham kayak mana?" Tanya oben

"Ya ya nanti di kira kita pacaran" ucap Eca memalingkan wajah nya.

Bagus dong' batin oben

"Ga usah kepedean " sarkas oben kembali menarik Eca menuju ruang osis.

Sepanjang perjalanan banyak pasang mata yang melihat nya membuat Eca risih. Oh ayolah Eca emang pemberani tapi kalau di tatap seperti itu ya jelas nyali nya ciut.

Oben menatap sekitar yang sedang ramai karna ini jam pulang sekolah.
Langkah mereka terhenti ketika jalan mereka di hadang oleh dua remaja berbeda gender ini. Lebih tepat nya sepasang kekasih.

"Udah official ca?" Tanya Kevin . Sebenarnya Ara ,Kevin dan juga Eca adalah sahabat dekat namun hubungan persahabatan mereka hancur karna kevin berselingkuh .

"Apaan dah,Lo juga sih gw bilangin ga percaya" decak Eca sebal menyalahkan oben.

"jadi gw ikut ga nih bro?" Tanya Kevin kepada oben

"Ikutan lah" ucap oben,lalu kedua nya saling memberi kode .

"Ca,tunggu bentar gw mau ngobrol sama Kevin,jangan kemana mana" ucap oben kemudian agak menjauh dari Eca dan Dewi.

"Apa Lo liat liat" sewot Eca kepada Dewi yang melirik lirik nya dengan senyum yang ntah lah.

"Santai Kali ca" ucap Dewi.

Nih orang pada kenapa sih? Curiga gw' batin Eca

Tak lama itu , oben kembali lagi bersama Kevin. Ntah apa yang mereka bicara kan Eca tak tahu. Oben kembali menarik tangan Eca  meninggal kan Kevin dan Dewi yang tersenyum sama hal nya seperti oben. Eca jadi bingung sendiri dengan nya.

Ketika sampai depan ruang osis Eca di ajak untuk masuk dan duduk di sebelah oben membuat Eca menolak dengan keras namun lagi lagi oben tidak menerima penolakan ia malah mengancam akan memangku Eca kalau Eca tidak mau duduk disamping nya.

"Baik sekian pembahasan kita kali ini, gw juga terima kasih buat kalian yang udah bekerja dengan baik, mungkin besok kalian bakal di bantu sama dela sebagai ketua osis karna gw pindah sekolah, silahkan keluar dan segera pulang" ucap oben . Ruangan pun perlahan sepi , kini hanya tertinggal Eca , oben dan juga dela.

Dela menatap oben yang sedari tadi fokus kepada Eca yang tengah sibuk bermain ponsel. Sesekali dela melihat ada senyuman di bibir oben ketika menatap Eca .

"Ben" panggil dela mendekat seraya bergelayut manja. Ia tak boleh nyerah. Ia pastikan oben akan jadi milik nya. Dela yakin pasti oben lebih suka kepadanya dari pada Eca karna dela lebih dekat dari pada Eca.

"lepas Del" ucap oben risih namun dela tetap lah dela ,ia tak melepaskan tangan nya membuat oben berdecak.

Dela merambat tangan nya mengelus dada oben naik turun lalu mengelus jakun oben yang bergerak . Ia tak peduli dengan ada nya Eca, ia akan memperlihatkan kepada Eca bahwa oben hanya suka kepadanya. Dela akan membuat oben tertarik dengan nya. Dela mengelus rahang serta paha oben membuat oben mati Matian menahan napsu nya. Oben lelaki normal ia akan terangsang oleh belaian belaian yang di berikan wanita. Oben sadar saat ini dela akan mencium nya karna bisa ia lihat dela memajukan wajah nya. Dengan cepat oben mendorong dela . Ia tak peduli gadis itu akan terjatuh dan terluka. Ia sedang menjaga perasaan seseorang. Ia tak mau di cap buruk.

Oben menyembunyikan wajah nya pada ceruk leber Eca membuat Eca yang fokus dengan handphone nya terdiam. Tiba tiba jantung nya berdegup kencang. Eca tak pernah merasakan detak jantung nya seperti ini. Apa ia menyukai oben?.

"Lepas Ben" suruh Eca membuat oben melepas kan pelukan nya pada Eca dan mengangkat kepala nya dari ceruk leher Eca. Ia langsung menarik Eca keluar ketika Eca ingin menolong dela yang terduduk dengan air mata mengalir deras.

"Ben itu dela kenapa,ayo tolongin dulu" ajak Eca

"Biarin aja,lonte itu" ucap oben mendorong Eca masuk kedalam mobil nya.

"Ga usah pulang kerumah lo, tadi gw udah telepon orang tua Lo kalau kita pindah, mereka setuju asal jangan ada luka di badan Lo" jelas oben tak berbohong.

Eca hanya mengangguk kepalanya.

Padahal kan gw bisa pindah pakai uang sendiri, bokap nyokal gw juga kaya kali,lupa nih si bon cabe' batin Eca

Gapapa deh ,lumayan sekolah gratis 'batin Eca

Dasar ga peka' batin oben

Jangan kaget 🐷

Eca ga peka yaw🤌🏻

Oben kebanyakan kode awokawok

Dela serem yaw🤫

Sebenarnya oben suka Ara atau Eca yaw?

See you next chapter 💚🫂

Arabella [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang