Hayoww,maap lama :)
Maap kalau gaje :)Hari demi hari, Minggu demi Minggu ,bulan demi bulan telah dilalui. Kini rumah Ara yang telah di sulap menjadi cafe sudah berdiri dengan kokoh dan indah.
Perdebatan memilih tema dan segala macam di lalui oleh pasangan ini.
Pemikiran yang berbeda membuat mereka sukar menentukan pilihan yang tepat.
Hingga saat ini , cafe dengan warna khas pink putih itu resmi didirikan.
Sempat bingung memikirkan nama yang membuat mereka kembali bertengkar mengadu pemikiran, terciptalah nama Asara cafe' yang di usulkan oleh Ara.
Asep dan Ara tengah berada di depan cafe untuk melakukan pengguntingan sebagai peresmian cafe di buka.
Mereka menggunting bersama lalu tepuk tangan riuh terdengar.
Ara bahagia ,setidak nya setelah lulus ia bisa membantu Ibun bekerja mengelola cafe ini.
Semoga saja hari hari Ara jauh lebih panjang dan tentunya hanya lah kata semoga.
"Bagus ya mas" ujar Ara.
"Kamu suka?"
"Suka banget,makasih mas. Ara jadi punya kerjaan setelah lulus" ucap Ara.
"Hei hei,siapa yang nyuruh kamu kerja hm?"
"Ga ada ,kan Ara pengen kerja "
"Ga boleh sayang, kamu lanjut kuliah aja biar aku urus semua" jelas Asep membuat Ara memberengut kesal.
"Tapi kan Ara mau kerja ,bisa sambil kuliah juga kok" ucap Ara berusaha membujuk.
ah susah sekali punya pasangan posesif.
"Dek, Nek di bilangin sama mas ki mbo yo jangan ngeyel to" ucapan Asep mampu membuat Ara terbengong sesaat mengartikan lalu tertawa.
"Dikasih tau malah ketawa " gerutu Asep .
"Ara tuh suka ketawa kalau denger orang Jawa ngomong, lucu pokoknya" jelas Ara membuat Asep menatap aneh.
"Lucu gimana ?"
"Pokoknya lucu mas ih, cerewet" ucap Ara kesal. Lalu meninggalkan Asep seorang diri.
"Lah , Cah gemblung !" Asep berucap lalu mengikuti Ara yang mulai menjauh.
***
Hari pertama di resmikan dan di buka nya Asara cafe'membawa banyak calon customer.
Hari ini seluruh menu gratis karena awal buka.
Banyak warga berbondong-bondong memesan bahkan membungkus untuk di bawa pulang.
Seperti Asara cafe' membawa berkah untuk mereka.
Ara sibuk memotret reaksi orang orang ketika mencicipi menu di cafe nya. Tak terlihat wajah jelek di antara mereka.
Seluruh memakan dengan mata berbinar-binar dan senyum yang menandakan bahwa menu itu sangat lezat.
Dari kejauhan terlihat Asep dengan mengobrol asik dengan beberapa wanita dan tak ada satu lun lelaki di meja itu. Hanya Asep.
Dengan dongkol Ara mengendap endap menguping pembicaraan mereka.
"Ahahaha yo wes to , penting rasa persaudaraan melekat" ucap Asep membuat Ara menggaruk kepalanya bingung.
Susah punya pacar freindly ' batin Ara.
" Ngomong ngomong persaudaraan, mas nya jomblo?" Tanya salah satu perempuan yang memakai baju bagian punggung terekspos.
"Mau ngapain Sya?" Tanya salah satu teman nya yang berpakaian sama seperti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"seperti bulan yang di kelilingi oleh bintang namun sulit untuk di gapai pengagum nya" Arabella, gadis yang kerap di panggil Ara memiliki kehidupan maupun cinta yang tak semulus karangan novel. Penasaran dengan arabella? Tinggalkan jejak di setiap...