Halaw!
Up kiw
Pa kabar ngab?Selamat membaca 💚🫂
Ara tertunduk lesu mengikuti langkah kaki Asep yang berjalan menuju arah mantan nya. Ara hanya mampu tersenyum kecut melihat Asep begitu semangat untuk menemui Fitri.
Ara benar benar tidak tau dengan jalan pikiran Asep.
Kenapa pria itu masih saja mengulangi kesalahan yang sama?
Pria itu tidak punya pikiran atau hati?
Seenggaknya Ara hanya mau di anggap ada.
Apa Ara hanya pelampiasan move on nya?
Kalau iya , Ara tidak tau harus berkata apa lagi.
Di pertahankan sulit tapi jika tidak di pertahankan rasanya sangat susah untuk melepas.
Sama mas sakit tapi kalau ga sama mas lebih sakit' batin Ara.
Ntah lah Ara rasa ia sangat bulol dengan Asep.
Padahal jelas jelas Asep tak mengganggap nya.
Lihatlah sekarang dengan senyum merekah nya Asep duduk di sebelah Fitri padahal jelas jelas ada suami wanita itu.
"Tumben keluar malem fit?" Tanya Asep berbasa basi. Asep melupakan Ara yang berdiri di samping nya, sedangkan Asep asik duduk berbincang hangat dengan Fitri.
Ara menahan air matanya.
Perempuan mana yang ga sakit liat ini?
Bahkan baru pacaran saja sifat Asep sudah begini, lantas gimana kalau sudah menikah nanti?
Apa akan lebih dari ini?
"Iya nih, kamu juga kenapa disini bub?" Tanya Fitri dengan panggilan 'bub' membuat Ara dan suami Fitri menoleh.
"Maksudnya bub apa fit?" Tanya Adam. Ia suami Fitri. Adam adalah seorang berandalan yang sering tawuran namun semenjak ia menikah dengan Fitri , Adam kita menjelma menjadi Gus di sebuah pesantren.
"Bubi sayang, nama dia Bubi" ucap Fitri dengan santai nya. Tangan Fitri bergerak mengelus punggung tangan Asep di bawah meja.
"Bohong lagi? Aku ini suami kamu dek, hargain aku. Jauhin tangan kamu dari tangan lelaki itu!" Marah Adam melihat tingkah laku Fitri.
Sungguh ,Adam benar benar lelah dengan tingkah Fitri. Ia melirik ke arah gadis kecil yang berdiri di samping pria brengsek itu. Gadis itu menangis. Apa mungkin itu kekasih pria itu? Jika iya, sungguh tidak pantas pria itu menjadi lelaki ,jadi bencong saja sana!
"Kamu yang berdiri pacar cowo ini?" Tanya nya pada Ara membuat Ara menoleh. Bibir Ara Bergerak hendak menjawab tapi malah di potong oleh Asep.
"Ngapain Lo manggil manggil cewe gw?naksir?inget istri anak Lo!" Sarkas Asep membuat Adam terkekeh sinis.
"Apa Lo bilang?hargai istri gw?ngaca , Lo ngehargai cewe Lo gak?" Sindir Adam.
"Lo kira gw ga ngehargai? Tau apa Lo tentang gw ha!?" Bentak Asep membuat Adam benar benar naik pitam.
"HEH! LO NGOBROL SAMA ISTRI GW DAN LO NGEBIARIN CEWE LO BERDIRI, SEDANGKAN LO MALAH ASIK DUDUK NGOBROL SAMA ISTRI ORANG!?" Adam benar benar tidak bisa menahan emosi nya lagi. Apalagi ia melihat Fitri malah menenangkan Asep bukan dirinya yang berstatus suami.
"Lo tuh harusnya nyadar,gw sama Fitri itu mantan, apa salah nya gw nyamperin Fitri?dia setuju setuju aja tuh, Lo aja yang sewot! Lo itu orang baru di kehidupan Fitri" ucap Asep dengan santai nya. Ia benar benar tak perduli dengan Ara yang menangis sesenggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja"seperti bulan yang di kelilingi oleh bintang namun sulit untuk di gapai pengagum nya" Arabella, gadis yang kerap di panggil Ara memiliki kehidupan maupun cinta yang tak semulus karangan novel. Penasaran dengan arabella? Tinggalkan jejak di setiap...