Halaw?
Aku up kiw
Maap yaw lama
Sedikit problem tapi gapapa
Vote komen nya ayo jangan sider!
Buat yang lagi ada masalah Semangat jangan menyerah,okayyy ?
Typo dikit ga ngaruh wir,canda ngaruh
Selamat membaca 💚🫂Sudah 3 Minggu Ara bersekolah di sekolah baru nya . Namun bukan nya kebahagiaan yang Ara dapatkan melainkan bully-an serta makian yang semakin hari semakin menjadi. Sudah 3 Minggu Ara tanpa komunikasi dengan Asep . Ara rindu sosok Asep. Ara takut . Ara kesepian.
Pagi ini Ara akan kembali menginjak kan kaki di sekolah yang sudah seperti neraka itu. Ara melangkah dengan sangat lesu . Tidak ada senyum seperti saat masih di sekolah lama nya. Ia rindu dengan teman teman lama nya. Ia tidak mau bersekolah disini.
Duk...
Ara tersandung oleh kaki salah satu siswi yang merupakan salah satu dari sekian banyak siswa siswi yang membully.
Sakit,lutut Ara merah . Ia berusaha bangkit tapi lagi lagi tenaga nya tidak sekuat mereka.
Ara sudah terlanjur lemah. Ia sakit terus terusan di bully. Ia ingin hidup damai seperti sebelumnya. Ia benci di kota ini, Ara ingin balik ke tempat nya tapi bagaimana bisa Ara balik sedangkan rumah nya sudah di ubah menjadi cafe.
Ara tak punya pilihan lain selain ikut tinggal bersama Ibun.
Bersama Ibun Ara merasakan apa itu kasih sayang seorang ibu. Walaupun Ibun bukan lah ibu yang mengandung nya tapi selama ini Ibun lah yang telah membesar kan Ara semenjak kepergian kedua orang tua nya.
Ara berbalik arah meninggalkan sekolahan nya. Ara tidak mungkin bersekolah disini lagi. Langkah demi langkah Ara lalui namun ketika sampai di depan gerbang ia di hadang oleh 3 perempuan yang merupakan primadona sekolah.
Salah satu diantara mereka menarik rambut Ara menyeretnya menuju gudang sekolah. Ara hanya mampu menahan ringisan. Ia tak punya mental untuk melawan.
"Ara mau pulang " ucap Ara menahan tangis nya, membuat perempuan bernama Silvia itu maju satu langkah lalu menampar pipi Ara membuat memar disana.
"Dasar pick me,heh gara gara sikap pick me Lo itu doi gw jadi mutusin gw, jangan jadi perebut,ga pernah di ajarin sopan santun sama orang tua Lo ha?" Hina Silvia membuat Ara menangis dalam diam. Sakit, ia sakit di katakan seperti itu. Bahkan Ara belum sempat merasakan kasih sayang orang tua pa lagi di ajarkan sopan santun. Ara tidak pernah merebut cowo dari mereka semua. Ara bahkan menolak kehadiran cowo cowo yang mendekati nya. Ara hanya ingin hidup tenang.
Plak
Plak
Srett
Bunyi tamparan dan tarikan menggema di ruangan gelap penuh debu ini. Ara terduduk lemah dengan air mata membasahi pipi nya bercampur darah segar mengalir. Ara benci diri nya sendiri .
Ara lelah ya Allah ' batin Ara
Mas Asep , Ara hancur'
Ara terus terusan menangis hingga akhirnya 3 perempuan itu pergi meninggalkan Ara. Bersyukur bel masuk berbunyi Ara bisa lega dan segera pulang . Ara berdiri untuk bergegas pulang namun baru beberapa langkah Ara di guyur dengan air berwarna dan sedikit bau.
Ara hanya menunduk dan kembali melanjutkan jalan nya. Ia harus segera pulang dan mengganti baju . Jika tidak segera kuku Ara akan berwarna ungu karna kedinginan. Jangan sampai Ara kalah dengan penyakit nya.
Sepanjang jalan raya Ara termenung dengan kaki terus melangkah. Ia menangis terisak isak. Ini lebih dari sakit. Ara berhenti di tengah jalan ketika menyebrang,ntah lah pikiran Ara sangat kosong.
Ara butuh Asep,plis sebentar aja'
Ara mau egois, Ara udah ngalah demi kebahagiaan cewe lain ,sekarang Ara mau cewe lain ngalah demi kebahagiaan ara' batin Ara
Tin..
Tinn..Ciiittt..
Suara klakson mobil berbunyi berbarengan dengan decitan rem. Ara hanya melirik sekilas lalu kembali berjalan. Ia lelah tapi belum mau menyerah. Masih ada 1 impian yang mau ia capai. Setelah itu Ara ikhlas jika ia harus pergi sejauh dan selama lama nya.
Sementara orang di dalam mobil itu mengerutkan dahi nya. Saling pandang satu sama lain . Ia Asep dan Garel.
"Itu kayak Ara deh gar" ucap Asep
"Ayo turun sep kita kejar ,kacau banget dia kayaknya " ajak Garel yang di angguki oleh Asep . Mereka berlari mengejar Ara. Ketika sudah dekat Asep berniat ingin menyentuh bahu Ara yang membelakangi mereka tapi terhenti karena tangis pilu Ara. Ada apa dengan gadis ini.
"Hiks Ara cape ya Allah, Ara benci diri Ara sendiri"
"Ara ga rebut cowo mereka"
"Cowo mereka yang gatel sama Ara"
"Ara cuman mau Asep "
"Tapi Asep udah balik lagi sama masalalu nya ,Ara yang sebagai orang baru cuman bisa diam dan ngalah"
"Ara kangen Asep yang dulu"
"Tapi Ara ga di cariin"
"Apa udah saat nya?"
"Tuhan, Ara siap di ambil sekarang , Ara sangat sia- mpphh " ucapan Ara terpotong akibat ada yang membekap mulut nya. Ara melirik ke belakang ketika tangan itu terlepas . Ara terkejut ternyata itu adalah Asep lelaki yang ia tunggu. Ara bahagia. Ara mohon jangan ambil bahagia Ara dulu.
"Ga boleh ngomong gitu araaa" ucap Asep lalu mendekap tubuh mungil Ara. Ia tidak tau jika gadis ini menyimpan luka yang begitu dalam. Ara terlalu ceria sulit sekali bagi Asep untuk menebak.
"Ara ada masalah?" Tanya Asep melepaskan pelukannya. Ia meneliti wajah Ara yang penuh dengan bekas tamparan . Terdapat jejak tangan dan bercak darah di sana. Penampilan Ara dengan baju yang basah kuyup dan bau. Rambut yang berantakan serta luka sayatan di lengan nya.
Gw jahat banget sampai gatau Ara sesakit ini, gw cowo paling bodoh yang milih mantan padahal Ara jauh lebih baik' batin Asep menyesali.
"Cerita sama aku,siapa yang nampar kamu?" Tanya Asep, Ara mendongak.
"Kita udah usai kan?" Balik tanya Ara.
"Ngga Ra,kita masih sama sama!" Tegas Asep
"Aku ga akan ninggalin kamu dalam keadaan apapun ,aku janji Ra" ucap Asep meyakinkan.
"Ara sayang sama mas , Ara sakit hiks" ucap Ara kembali menangis dengan pilu nya membuat Asep ikutan menangis.
Sakit banget ya Ra?' batin Asep
Anjir gw malah ikutan mewek mana gw di cuekin lagi ,dikira gw patung Pancoran apa ya?' batin Garel.
Selesai menangis mereka pun mengantar kan Ara pulang.
maap yak ga jelas kek dia ke kamu..
Sedikit ga nyambung sih menurut aku
Tapi nyata nya begini mau gimana?Makasih buat yang udah vote ,komen dan follow!
See you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"seperti bulan yang di kelilingi oleh bintang namun sulit untuk di gapai pengagum nya" Arabella, gadis yang kerap di panggil Ara memiliki kehidupan maupun cinta yang tak semulus karangan novel. Penasaran dengan arabella? Tinggalkan jejak di setiap...