Heek oekk
Pagi ini Grizelle terbangun dengan suara alarm baru. Biasanya ia dibangunkan oleh jam alarmnya, kini ia terbangun mendengar suara bayi mungil.
Ia mengerjapkan matanya terlebih dahulu, lalu menatap ke arah jam dindingnya. Jarum jam baru menunjukkan pukul setengah 5 pagi, baru pertama kali ia bangun secepat ini.
Setelah itu, ia pun langsung menggendong bayi mungil di sampingnya. Ia menenangkan bayi itu agar tidak kembali menangis.
"Halo celamat pagi anak ganteng."
Grizelle menciumi pipi gembul Alaric, rasanya ia akan kecanduan mencium pipi bayi ini.
"Anak hebat, anak baik ya. Pinter banget sih semalem enggak rewel, pinter juga udah bangunin kak icell pagi-pagi. Makasih ya."
Alaric menguap, membuat gadis itu semakin gemas melihatnya.
"Utututu, lucunya. Rasanya aku pengen makan kamu deh."
"Tunggu di sini sebentar ya, kak Icell mau ke kamar mandi dulu. Boleh ya kak Icell ke kamar mandi bentar, jangan nangis ya. Bentar doang kok, kak Icell janji." Ucap gadis itu meletakkan kembali Alaric di atas kasur.
Dibalik interaksi antara Grizelle dan Alaric, gadis itu tidak menyadari jika seseorang sudah menguping sejak tadi di balik pintu kamarnya. Siapa lagi kalau bukan Atalaric Tristan Felix.
Pria itu mengukirkan senyum lebar mendengarkan percakapan itu. Setelah ia rasa Grizelle sudah masuk kedalam kamar mandinya, ia membuka pintu kamar Grizelle. Lalu masuk kedalam kamar itu, menatap seorang bayi mungil yang kini ia sebut anak itu. Bayi itu sedang bermain sendiri diatas kasur.
"Good morning anak papa." Sapanya sembari menatap wajah anaknya.
"Semalem tidurnya nyenyak hm."
"Jangan nakal ya. Nanti kalo kamu nakal papa hukum, mau?"
"Ganteng banget sih. Iyalah ganteng orang papa nya aja ganteng, anaknya juga pasti ganteng."
Ceklek
Grizelle keluar dari dalam kamar mandi. Ia menatap kearah tempat tidurnya, seorang pria yang sedang duduk di kasur sembari berbincang dengan anaknya.
"Ata! Sejak kapan kamu masuk kamar aku?"
"Sejak lo ke kamar mandi, gue cuma mastiin anak gue gak lo apa-apain!" Ketusnya lalu ia membawa Alaric keluar dari kamar itu.
Grizelle mengikuti langkah kaki Atalaric, pria itu membawa Alaric ke ruang tamu lalu mendudukkan tubuhnya disofa sembari menggendong bayi mungil ditangannya.
"Lo ngapain matung disitu?!"
"E-enggak, aku mau ke dapur bikin sarapan." Jawabnya lalu bergegas masuk kedalam dapur.
Walaupun ia tidak lagi tinggal dirumah kakak dan abangnya, kebiasaan biasanya tidak dapat ia lupakan. Ketika di pagi hari ia membuatkan sarapan, sedikit membersihkan rumah lalu bersiap-siap sekolah.
Setelah memasak, Grizelle berjalan menghampiri Atalaric yang masih setia mengajak anaknya bermain.
"Ata, aku udah bikin sarapan. Kalo kamu mau sarapan, biar Al sama aku."
"Nanti." Sahutnya cuek.
"Yaudah."
"Oh iya Ta, Al umurnya berapa bulan?" Lanjutnya.
"1 bulan 15 hari." Jawab pria itu.
"Lo mandi aja duluan, biar nanti gantian."
Grizelle menuruti perintah Atalaric, ia kembali memasuki kamarnya lalu langsung mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END)
Teen FictionSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...
