Setelah 3 hari kemudian......
Setelah hari dimana Grizelle minta ditemani Luna untuk mencari kost-an, dihari itu jugalah Grizelle memutuskan untuk pindah. Ia tidak mau menjadi benalu di hidup Atalaric, cukup kedua saudaranya saja yang mengatakan itu.
Sudah 3 hari juga Atalaric dan Grizelle sama sekali tidak pernah bertemu ataupun berbicara. Atalaric benar-benar menjauhinya. Bahkan Grizelle sering melihat Atalaric dan Kiran pergi sekolah bersama. Bahkan pulang sekolah pun mereka bersama.
Sampai saat ini pun, ia masih belum mengembalikan cincin pemberian Atalaric. Ia masih tidak sanggup melihat kedekatan Atalaric dengan Kiran. Sudah 3 hari juga Grizelle meminta izin kepada wali kelasnya untuk pindah tempat duduk disamping Luna. Pria yang duduk disebelah Luna pindah ke tempat duduk lain kebetulan ada satu tempat yang kosong karena murid tersebut baru pindah sekolah.
"Lo udah sarapan Zel?" Tanya Luna menatap Grizelle yang sudah menopangkan dagunya dimeja.
"Belum Lun. Semalem aku gak bisa tidur karna kecapekan, semalem dicafe rame banget pengunjung badan aku jadi pegel, makanya aku kesiangan." Ucap Grizelle menatap Luna.
Yah, Grizelle sudah mendapatkan pekerjaan baru. Ia sudah 2 hari kerja di sebuah cafe dekat kost-annya. Ia tau loker itu karena Luna memberikannya. Dan ketika ia pergi dari rumah Atalaric, pria itu mengirimkannya uang. Dengan keterangan sebagai gaji selama ia mengasuh Alaric.
Grizelle menghadap ke arah belakang tempat duduk Atalaric. Pria itu masih asik bermain game online bersama keempat temannya. Ketika tatapan Grizelle dan Atalaric bertemu, Grizelle langsung kembali menghadap ke depan.
"Yok, ke kantin. Lo belum sarapan kan? Nanti maag lo kambuh." Tarik paksa Luna. Grizelle hanya menuruti Luna. Ia pasrah tangannya ditarik paksa temannya itu.
Setelah mereka membeli 2 roti dan 1 kotak susu coklat, mereka kembali ke kelas. Ketika hendak berjalan menuju kelas. Penglihatan Grizelle tidak sengaja menatap Atalaric yang sedang berciuman dengan Kiran. Rasa sesak didadanya kembali kambuh, ia sudah seperti terkena asma.
"Lun, aku mau ke toilet dulu ya. Kamu duluan aja ke kelas." Ucapnya lalu bergegas meninggalkan Luna.
Tujuannya saat ini adalah toilet. Ia sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi. Kenapa ia begitu cengeng. Ini sudah keputusannya sejak awal bukan?
Didalam toilet, Grizelle menumpahkan semua tangisnya. Ia meremas wastafel sebagai pelampiasan emosinya.
Setelah 15 menit kemudian, ia ingin kembali ke kelas. Tetapi, kehadiran seseorang membuat dirinya terhalang untuk kembali ke kelas.
"Hai Grizelle." Sapanya dengan tersenyum.
"Lo kenapa? Mata lo kok sembab banget. Lo habis nangis ya?" Ucapnya.
"Apa jangan-jangan lo nangis gara-gara lo liat gue sama Atalaric ya?"
Grizelle terdiam, ia mencoba untuk tidak terpancing emosi. Lagian dirinya dan Atalaric memang tidak ada hubungan apapun kok.
"Kalo gitu gue minta maaf ya Zel. Gara-gara gue Aric sekarang lebih milih untuk balik sama gue daripada ke lo yang udah setiap hari nemenin dia."
Grizelle menghelakan napasnya dengan panjang dengan matanya ia pejamkan sejenak. Dugaannya benar, Kiran tidak jauh beda dengan Chelsea.
"Gue permisi." Ucap Grizelle hendak meninggalkan Kiran tetapi naas Kiran sudah mencekal tangannya.
"Kenapa? Gak terima? Emang bener kan. Setelah dipikir-pikir memang Aric kayaknya gak pernah suka sama lo, dia hanya kasian sama lo. Mana mungkin Aric suka sama cewek modelan kayak lo. Dia tu sukanya sama cewek yang kayak gue, cantik, montok, seksi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END)
Novela JuvenilSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...
