Sudah 1 jam Atalaric masih didalam ruang UGD. Pria itu masih belum bangun dari pingsannya. Sedangkan Grizelle, sudah sejak 30 menit tadi gadis itu sudah dipindahkan ke ruang inap.
Grizelle mendapatkan 25 jahitan dibagian paha kirinya dan juga 17 jahitan di paha kanannya. Grizelle juga kehabisan darah akibat sayatan yang dalam. Tetapi Grizelle hanya membutuhkan 1 kantung darah saja, untung saja Jerome memiliki persamaan darah sama dengan Grizelle.
"Ata." Gumam Grizelle masih dengan mata tertutup.
Jerome, abangnya jerome dan juga Bara langsung berjalan menghampiri brankar Grizelle. Perlahan-lahan Grizelle membuka matanya. Ia menatap sekelilingnya.
"Ata. Mana Ata? Aku mau ketemu Ata." Ucapnya.
Bara dan Jerome langsung menahan Grizelle yang hendak menuruni brankar.
"Lo masih belum pulih Zel." Tegur Jerome.
"Aku mau ketemu Ata!" Ucap Grizelle berusaha melepaskan dirinya dari cekalan Bara dan Jerome.
"Lepasin aku. Aku mau ketemu Ata, Bar." Ucapnya menatap Bara memohon agar mereka melepaskan dirinya.
"Grizelle!" Tegur abang Jerome meninggikan nada bicaranya.
Grizelle sontak terdiam, ia menatap pria yang berdiri dibelakang tubuh Jerome. Pria yang tidak asing.
"Bang Vano ada disini?"
Yah, abang Jerome adalah Elvano Pramudya Xander. Elvano jugalah yang membantu anggota Wolfrsh tadi.
"Makasih bang, udah nolongin aku." Ucap Grizelle.
Grizelle memang sudah melihat Elvano ketika di tempat kejadian tadi. Ia juga sempat bingung kenapa Elvano ada ditempat itu juga. Apa Atalaric adalah temannya Elvano juga? Pikirnya. Tetapi rasa penasaran itu ia singkirkan sejenak, ketika ia menatap Atalaric yang sudah dibawa Sagara dan Biru kerumah sakit.
"Bara, tolong bawa aku keruangan Ata. Aku mau liat Ata sekarang, please Bara."
"Lo baru sadar Grizelle." Ucap Jerome.
"Aku udah gakpapa Rom. Aku mohon, aku pengen ketemu Ata."
Jerome menghelakan nafasnya dengan panjang, ia mengalihkan pandangannya ke lain arah.
"Oke. Kita anter lo ke ruangan Atala, tapi harus pakek kursi roda." Ucap Jerome pasrah menghadapi Grizelle yang begitu keras kepala.
••••••••
Sagara, Thomi dan Biru berjaga diruangan Atalaric. Sampai saat ini pria itu masih belum ada tanda-tanda jika akan bangun dari pingsannya.
"Ta, lo gak capek apa tidur terus. Bangun napa." Gumam Sagara menatap wajah Atalaric yang tertutup pembantu alat pernapasan dihidungnya.
"Kalo lo gak bangun sekarang, gue rebut Grizelle ntar." Ancam Sagara.
Ceklek
Pintu UGD terbuka, menampilkan Grizelle yang duduk di kursi roda sambil didorong Jerome dengan diikuti Elvano dan Bara dibelakangnya.
Grizelle menatap Atalaric yang masih tertidur dibrankar. Tidak terasa ia kembali mengeluarkan buliran-buliran air mata di pelupuk matanya.
"Zel, gimana keadaan lo?" Tanya Sagara.
Grizelle tersenyum getir, "Aku gakpapa kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END)
Ficção AdolescenteSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...
