Tepat pukul 9 malam seusai makan malam bersama. Mereka berkumpul bersama di taman belakang, menikmati malam terakhir mereka di puncak. Bara membeli berbagai macam petasan dan juga kembang api.
"Pegang yang bener bego!" Kesal Atalaric kepada Grizelle, karena gadis itu terus mundur-mundur padahal kembang api yang ia pegang dengan Atalaric belum di hidupkan.
"Aku takut Ata!" Geram Grizelle, satu tangannya sibuk menutup telinga sebelah dan tangan satunya memegang kembang api.
"Kenapa sih kamu hobi banget maksa!" Lanjutnya.
"Kalo lo nurut gue gak akan maksa lo!" Ketusnya menatap tajam Grizelle dengan menunduk karena perbedaan tinggi badan mereka cukup jauh.
"Orang aku takut!"
"Kalo cara lo megangnya gini yang ada meledaknya ke muka lo bukan ke atas!" Omel Atalaric sudah seperti ibu-ibu.
"Muka lo udah jelek jadi tambah jelek kalo meledaknya dimuka lo!" Lanjutnya.
Grizelle mendongakkan kepalanya, ia menatap Atalaric dengan sebal. Gadis itu memanyunkan bibirnya.
Sedangkan Atalaric, pria itu tersenyum tipis. Di dalam hatinya ia begitu bahagia telah berhasil membuat Grizelle kesal.
"Pegang yang bener, gue mau hidupin"
Grizelle mengeratkan genggamannya di kembang api menggunakan satu tangan. Tangan dirinya berada di bawah tangan Atalaric.
Ketika pria itu sudah menghidupkan sumbunya, mereka langsung mengangkat kembang api tersebut mengarah ke langit.
Duarrr
Suara yang begitu nyaring membuat Grizelle tergelonjak kaget. Untuk pertama kalinya ia memegang kembang api. Biasanya ia hanya melihat di langit saja ketika tahun baru.
Duarr
"Ata! Ini kapan selesainya!" Panik Grizelle ketakutan.
Atalaric menundukkan kepalanya, ia menatap Grizelle yang sudah ketakutan dengan menundukkan kepalanya. Ia pun memindahkan tangannya menindih tangan Grizelle. Sembari tangan satunya memeluk erat pinggang Grizelle dari samping.
"Cewek lemah! Gini aja takut." Ejek Atalaric.
Duarr
"Happy new year!" Teriak Sagara girang. Laki-laki itu sudah sembuh hanya karena tidur seharian bukan minum obat.
"Pala lo new year!" Ketus Thomi menggetok kepala Sagara.
Duarr
"Kok gak habis-habis sih!" Kesal Grizelle.
Setelah rasa kembang api tersebut sudah habis, Atalaric langsung menurunkannya lalu membasahinya menggunakan air di bagian sumbu. Grizelle pun langsung berlari menghampiri Luna yang duduk di gazebo bersama Alaric.
"Mau lagi gak?" Tanya Atalaric menatap Grizelle.
Grizelle menggelengkan kepalanya dengan kuat, rasanya ia sudah keringat dingin. "Gak."
"Modus. Bilang aja biar lo bisa meluk Grizelle kayak tadi." Cetus Sagara.
"Hooh, sok-sokan mentingin gengsi." Timpal Biru.
Bara dan Jerome mengurut pelipis mereka yang tidak terasa pusing. Mereka berdua hanya bisa tersenyum diam-diam melihat Sagara dan Biru yang akhir-akhir ini sering meledekki ketua mereka.
Sedangkan Atalaric, pria itu hanya diam. Ia menatap Sagara dan Biru dengan tatapan elangnya.
"Terima aja. Emang bener itu faktanya." Cetus Thomi menepuk pundak Atalaric.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END)
Fiksi RemajaSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...
