Part 52: Beach

45.8K 1.3K 5
                                        

Atalaric menarik Grizelle menuju ruangan musik. Gadis itu tergopoh-gopoh menyamai langkah kaki Atalaric.

"Ata!" Pekik Grizelle menarik tangannya.

Pria itu mengangkat satu alisnya menatap Grizelle yang sudah terlihat sangat kesal.

"Siapa yang udah ngajarin ngomong kasar?" Desak Atalaric memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

Grizelle mendongakkan kepalanya. Ia menatap Atalaric yang sudah menatapnya dengan tajam. Kala melihat tatapan itu, Grizelle meremas kuat roknya. Ia sangat takut dengan tatapan itu.

Atalaric mengambil dua buah kursi. Pria itu mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi. Lalu tangan bergerak menyuruh Grizelle untuk duduk di kursi satu lagi.

Gadis itu menuruti perintah Atalaric. Ia tidak ingin mendapatkan amukan dari pria itu, jika sudah mengeluarkan tatapan elangnya.

"Kita harus selesaikan masalah kita beberapa yang lalu." Ucap Atalaric menatap Grizelle yang sudah duduk di hadapannya.

"Masalah? Masalah apa? Bukannya udah selesai semua." Sahut Grizelle bingung dengan kening sudah mengkerut.

Atalaric menatap Grizelle dengan intens. "Kenapa kamu bertindak sendiri."

Aku-kamu

Grizelle sedikit kaku mendengar Atalaric menggunakan kosakata itu. Padahal sudah beberapa hari yang lalu pria itu sudah menggunakan kosakata itu. Tapi kenapa sekarang ia malah menjadi canggung.

Atalaric menjentikkan jarinya, memecahkan lamunan Grizelle. Gadis itu langsung mengembalikan kesadarannya.

"Bukannya kalian yang tiba-tiba menghilang. Kamu, bang Vano, bang Jer bahkan semuanya tiba-tiba menghilang. Makanya aku nekat menyelesaikan masalahku sendiri."

Atalaric mengernyitkan dahinya, jadi gadis itu berpikiran seperti itu selama ini.

"Kita menjalankan semua rencana kamu. Kita bahkan berbagi tugas, ada yang membantu aku dan ada juga yang mencari tau siapa orang yang sudah meneror kamu." Sahut Atalaric.

Flashback on

"Aku punya rencana." Celetuk Grizelle.

"Jangan bahasnya disini." Sambungnya

Mereka pergi ke gudang belakang sekolah. Mereka yakin jika tidak akan ada orang yang berada disitu.

"Apa Zel rencana lo?" Tanya Bara.

"Supaya bisa mendapatkan bukti-bukti yang akurat untuk saat ini kalian harus berbaik hati dulu kepada Kiran. Ata juga harus menuruti kemauan Kiran. Dengan begitu kalian akan lebih mudah mendapatkan bukti."

"Untuk rencana yang pertama, kalian harus bisa membawa Kiran untuk USG apakah benar dia sedang hamil sekarang." Sambungnya.

"Gimana caranya?" Celetuk Sagara bingung.

"Ibu hamil boleh di kasih obat bius gak sih, supaya dia pingsan trus kita jadi lebih mudah bawa dia ke dokter." Ucap Luna.

"Nah kalo itu aku gak tau. Aku takutnya nanti berdampak ke bayinya. Kalian harus pikirin soal gimana caranya bisa bawa Kiran cek kandungan." Jawab Grizelle.

"Kalo misalkan rencana yang pertama berhasil, baru kalian cari bukti-bukti yang selanjutnya. Siapa ayah kandungnya." Sambung Grizelle.

"Kalian harus ada yang membuntuti kemanapun Kiran pergi tanpa sepengetahuan dia."

"Kayaknya yang sulit itu gimana caranya bawa Kiran periksa kandungan, kalo dalam keadaan dia sadar." Celetuk Cinta.

"Kita harus pikiran masalah itu." Ucap Grizelle.

Atalaric (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang