Setelah kejadian tadi pagi, antara Luna dan Atalaric yang beradu bacot kini keadaan suasana sudah kembali seperti semula.
Pada saat bel istirahat berbunyi, mereka langsung berbondong-bondong ke kantin sekolah. Mereka berkumpul bersama di 1 meja.
Ketika mereka sedang asik menyantap makanan mereka. Kehadiran seseorang menghancurkan mood mereka semua. Mereka sangat jengah dengan orang itu, apalagi Grizelle.
"Gue boleh gabung?" Tanyanya dengan ramah.
"Gak!" Ketus Thomi menatap jijik perempuan berbisa itu.
"Apaansih lo! Aric aja gak keberatan, gue gabung."
"Kata siapa?" Sahut Atalaric dengan dingin.
Kiran berdengus kesal, ia menatap sekilas Grizelle yang tidak menghiraukan kehadirannya.
"Kamu kenapa sih? Semenjak Grizelle ini balik lagi, kamu jadi cuek gini sama aku. Biasanya juga kamu selalu sama aku." Rengek Kiran.
"Dasar lo nya aja yang bego! Gak bisa bedain mana Atala yang lagi serius dan mana Atala yang lagi bercanda." Celetuk Sagara menatap sinis Kiran.
Kiran sudah berancang-ancang ingin menjambak rambut Grizelle ke belakang. Tapi, Atalaric sudah memperingatkannya melalui tatapannya yang sangat tajam.
"Berani lo sentuh dia, gue patahin tangan lo!" Ketus Atalaric.
Kiran mengepalkan kedua tangannya, ia melemparkan tatapan kebencian ke Grizelle. Tetapi gadis itu sama sekali tidak merespon tatapannya.
"Ck, ganggu mood orang lagi makan aja!" Sentak Luna menatap datar Kiran yang sedang emosi.
"Jagain jalang lo ini, gak usah gatel ngegodain cowok orang!" Ujar Kiran kepada Jerome.
Byurrr
Grizelle menyiramkan es teh nya ke wajah Kiran. Gadis itu memberikan kode kepada Jerome untuk tidak usah ikut campur. Biarkan masalah itu perempuan lawan perempuan.
"Jaga mulut kotor lo itu!"
"Orang juga punya batas kesabaran! Lo sekolah, tapi mulut lo kayak gak sekolahan!" Sarkas Grizelle.
Kiran tersenyum miring, ia menatap rendah Grizelle yang sedang berada di hadapannya ini.
"Kenapa? Yang gue ucapin bener kan? Lo tu cuma anak pungut! Bahkan orangtua lo gak tau siapa!"
Ucapan Kiran membuat semua orang yang sedang berada di kantin menjadi saling bisik membisik. Suasana yang awalnya hening menjadi ramai akibat pertengkaran kedua gadis itu.
Grizelle menatap semua teman-temannya, ia memberikan kode kepada mereka untuk tidak membuka suara soal hubungannya dengan Jerome. Biarkan semua orang mengetahui jika dirinya anak pungut.
"Kalaupun gue anak pungut kenapa? Orangtua lo gak ngajarin gimana caranya sopan santun ya? Bahkan gue yang anak pungut aja di ajarin sama ibu gue gimana caranya menghargai dan menghormati orang!"
"Seharusnya lo ngaca!" Ucap Kiran dengan penekanan menatap sinis Grizelle.
"Yang seharusnya ngaca itu lo! Lo liat penampilan lo itu udah kayak LONTE!" Sarkas Grizelle dengan penekanan di kata akhir.
Grizelle sudah muak dengan Kiran. Ia juga sudah muak jika harus terus dibully. Sepertinya ia memang harus lebih tegas lagi, agar semua orang tidak seenaknya menindas dirinya. Agar semua orang juga tidak menganggap dirinya lemah.
Sedangkan Kiran, gadis itu mengepalkan tangannya dengan kencang. Ia melemparkan tatapan permusuhan kepada gadis yang sedang tersenyum didepannya ini.
"Lo itu hanya sebatas orang asing! Lo bukan teman, keluarga ataupun kerabat gue! Jadi lo gak berhak untuk ngurusin hidup gue! Urusin aja hidup lo, mungkin hidup lo belum sepenuhnya rapi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END)
Teen FictionSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...
