Sinar matahari menyelinap masuk ke dalam kamar Grizelle, melewati sela-sela gorden yang sedikit terbuka. Hingga membuat gadis itu terusik dari tidurnya.
Ia menatap kearah jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Lalu tatapannya beralih ke bayi mungil disampingnya. Sejak kapan bayi ini bangun, kenapa ia tidak menangis atau ia tidak mendengarnya pikir gadis itu.
Grizelle beranjak dari tempat tidurnya, lalu berjalan ke arah gorden kamarnya. Ia membuka lebar gorden tersebut, hingga membuat kamarnya menjadi terang. Setelah itu, ia pun berjalan mematikan semua lampu-lampu di kamarnya.
Setelah merasa semua lampu sudah di matikan, ia pun kembali mendekati ranjangnya. Menatap ke arah bayi mungil yang sedang sibuk menghisap tangannya.
"Al haus ya? Kak Icell bikinin susu dulu ya. Kamu tunggu sini, bentar aja kok kakak gak akan lama." Ucapnya sembari menghimpit bayi mungil itu dengan kelilingan bantal dan guling.
Sebelum membuat susu untuk Alaric, Grizelle masuk ke dalam kamar mandinya terlebih dahulu. Ia menggosok gigi, lalu mencuci muka nya.
Gadis itu pun berjalan keluar kamar, "Loh, Ata! Kamu lagi ngapain Ta?" Ucapnya melihat Atalaric yang sudah berada di dapur pagi-pagi begini.
"Lo gak punya mata?!" Ketus Atalaric memicingkan matanya menatap Grizelle.
"Punya" Sahutnya dengan polos.
"Lo bisa liat kan gue lagi apa!"
"Masak" Sahut Grizelle dengan wajah polosnya.
Atalaric menggelengkan kepalanya, lalu menatap sekilas kearah gadis itu. Otaknya tidak berfungi pikir pria itu.
"Lo ngapain disini?" Tanya Atalaric.
"Mau bikinin Al susu, air panas ditermos kamar udah habis semalem." Jawabnya sambil berjalan ke arah termos di dapur.
"Hm."
"Gue mau nanya?" Lanjut Atalaric tanpa melihat ke arah Grizelle.
"Apa?"
"Lo manggil anak gue apa?" Ucapnya sambil mengaduk-aduk sayur yang ia masak.
"Al, kenapa?" Jawab Grizelle sambil mengocok susu didalam dot.
"Hm"
"Al manggil lo apa?"
"Kak Izell." Sahut gadis itu.
"Ganti!" Celetuk pria itu.
"Ganti? Apanya ganti?" Jawab gadis itu bingung, sambil menatap dot susu yang ia pegang. Apa pria itu menyuruhnya ganti susu ini? Pikir gadis itu.
"Panggilan Al ke lo!"
"Hah? Ganti apa? Tante? Gak mau aku di panggil tante! Atau sus?"
"Mama." Ucap pria itu dengan datar.
Grizelle membeku, jantungnya lagi-lagi berdegup sangat kencang. Apa maksudnya? Gak mungkin Alaric memanggilnya mama sedangkan Alaric memanggil Atalaric dengan sebutan papa.
"G-gak ada yang lain?" Tanya gadis itu terbata-bata.
"Bunda, Mommy, atau Ibu. Terserah lo!"
"M-maksudnya? Gak mungkin Al manggil aku dengan sebutan itu, sedangkan Al manggil kamu dengan sebutan papa." Ucap gadis itu menatap punggung Atalaric.
"Gue cuma gak mau anak gue nanti mikirnya lo itu anak gue, karna dia manggil lo kakak!"
"Tapi kan bi---" Ucap Grizelle terpotong.
Oekk oekk oekk
"Iya sayang, ini susunya udah jadi kok." Ucapnya sembari berlari memasuki kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END)
Teen FictionSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...
