Keesokan harinya.....
Grizelle memulai membuka matanya. Ia menatap ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Grizelle meraba kekasur sebelahnya, ia terkejut Alaric sudah tidak ada di sampingnya. Bahkan kasur yang ditiduri Luna pun tidak ada orangnya.
Grizelle segera menuruni kasur. Ia bergegas mencari keberadaan Alaric. Dirinya sangat panik, bahkan lebih panik. Ia terus mencari keberadaan Alaric. Grizelle menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Gadis itu tidak memikirkan apa akibatnya setelah itu, ia tidak berpikir jika akibatnya akan fatal ketika dirinya berlari-lari menuruni tangga.
Langkah kakinya terhenti, ketika ia melihat Luna yang sedang menggendong Alaric di bawah sinar matahari. Luna mengajak Alaric ke taman belakang sambil duduk di pinggiran kolam renang.
"Luna." Panggil Grizelle membuat orangnya langsung menoleh ke arahnya.
"Kamu ngagetin aja! Aku kira Al hilang!" Geram Grizelle berdiri di belakang Luna.
"Heheh, sorry. Gue tadi pagi gak sengaja liat Al bangun, yaudah gue berinisiatif ajak dia kesini." Jawab Luna cengisisan.
"Kenapa gak bilang dulu ke aku"
"Lo lagi tidur pules banget Grizelle. Gak mungkin gue bangunin lo." Sahut Luna menoleh ke belakang.
"Yang lain belum bangun?" Tanya Grizelle menatap ke arah dalam yang masih tampak sangat sepi.
Luna menggelengkan kepalanya. Ia pun berdiri dari duduknya membawa Alaric duduk di kursi taman.
"Yaudah kalo gitu aku titip Al ya Lun. Aku mau bikin sarapan." Ucap Grizelle berjalan kembali masuk kedalam villa.
"Oke. Dengan senang hati." Girang Luna memainkan tangan mungil Alaric.
••••••••••
Setelah menghampiri Luna tadi, Grizelle sempat kembali ke kamarnya dahulu untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Ketika sudah selesai, gadis itu kembali turun kebawah menuju dapur.
Ia mengambil beberapa telur lalu merebusnya. Ia berencana ingin memasak telur balado dan juga sayur lodeh.
Karena masak sudah menjadi hal kebiasaannya sejak kecil. Jadi ia tidak pernah merasa kesulitan sedikit pun ketika ingin memasak. Bisa dikatakan, gadis itu sudah pro soal memasak.
Sembari menunggu telur yang ia rebus tadi matang, gadis itu memulai untuk memasak sayur lodeh. Ia menyiapkan semua bahan-bahan, mulai dari panci hingga sayurannya.
Sekitar 15 menit kemudian, gadis itu telah selesai membuat sayur lodeh. Maksudnya sudah selesai memasukan semua bahan masakan ke dalam panci hanya tinggal menunggu matang saja.
Tidak lama kemudian, ia mendengar deru langkah kaki seseorang. Gadis itu membalikan badannya melihat siapa orangnya.
"Pagi-pagi lo udah masak Zel." Ucapnya sembari membuka kulkas.
"Iya. Mumpung Al lagi sama Luna." Jawab Grizelle kembali mengaduk-aduk sayur.
"Kamu mau sarapan Rom? Bisa tunggu bentar gak sebentar lagi aku udah selesai kok masaknya" Sambung Grizelle.
"It's okay." Jawabnya mendudukkan bokongnya di kursi meja pantreas.
"Belum pada bangun? Udah hampir jam 9 loh ini." Celotehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END)
Teen FictionSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...
