Part 46: Teror!

41.5K 1.4K 4
                                        

Setelah pulang dari kerja kelompok bersama Luna dan 3 teman sekelas lainnya. Grizelle dan Luna pulang bersama. Sebenarnya kedua gadis itu ingin menghabiskan waktu girls time mereka berdua di mall.

Sudah sejak lama juga kedua gadis itu tidak pergi bersama. Apalagi sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian nasional. Itu artinya mereka mungkin akan jarang sekali bertemu.

Setelah dari mall, Grizelle dan Luna mampir ke sebuah cafe dekat mall yang baru saja mereka kunjungi. Kedua gadis itu benar-benar menikmati girls time mereka hari ini.

"Permisi kak." Ucap seorang bocah pria datang menghampiri kedua gadis itu yang hendak masuk ke dalam mobil.

"Iya, ada apa?" Ramah Grizelle.

"Ini ada hadiah buat kakak." Ucap bocah itu memberikan sebuah kotak kepada Grizelle.

Grizelle menatap sejenak Luna. Gadis itu mengkerutkan keningnya. Siapa yang memberikannya hadiah ini? Hanya pertanyaan itu yang ada dibenaknya.

"Dari siapa?" Tanya Grizelle.

Belum menjawab pertanyaan Grizelle, bocah itu sudah berlari pergi. Grizelle semakin bingung. Ada rasa sedikit penasaran dengan isi kotak itu.

"Buka Zel." Ucap Luna.

Grizelle membuka kotak hitam tersebut dengan perlahan-lahan. Kedua gadis itu tergelonjak kaget menatap apa isi yang ada di dalam kotak itu. Foto Grizelle dengan lumuran darah serta tusukan pisau kecil yang berada di bagian wajah.

Tubuh Grizelle gemetar. Ia sangat takut dengan teror yang baru saja ia dapat. Luna menatap sekeliling mereka mencari siapa yang sudah memberikan teror itu. Tatapan Luna terhenti, kepada seseorang yang berpakaian full hitam dengan tertutup hingga membuat Luna tidak bisa melihat siapa orang dibalik topi dengan masker itu.

"Woi!!!" Teriak Luna menatap orang tersebut sudah berlari meninggalkan tempat persembunyiannya.

Dari perawakannya Luna bisa simpulkan jika pelakunya adalah perempuan. Tapi siapa dia? Kenapa dia meneror Grizelle seperti itu. Batin Luna.

"Luna, aku mau pulang. Aku takut." Lirih Grizelle.

Melihat tubuh Grizelle yang sudah gemetar hebat karena ketakutan. Luna langsung mengajak Grizelle untuk pulang. Gadis itu tidak bisa menahan tangisnya didalam mobil. Ia sangat takut. Ia takut jika pelakunya akan melakukan hal seperti Bastian lakukan kepadanya tempo hari.

"Zel. Gue yakin pelakunya cewek. Gue bisa liat bentuk tubuh dia." Ucap Luna.

"Luna, aku takut." Lirih Grizelle lagi-lagi.

"Atalaric, bokap sama abang-abang lo pasti gak akan tinggal diam, Zel. Jadi lo harus tenang aja. Gak usah mikirin hal-hal negatif dulu."

"Gimana kalo nanti aku kasih tau mereka. Pelakunya malah berbuat nekat ke aku." Ucap Grizelle dengan derai air mata yang sudah turun deras.

"Zel, pelakunya pasti belum tau kalo lo anaknya om David. Orang terkaya nomor 4 di Indonesia. Bahkan 1 sekolah kita aja belum tau. Dan gue yakin banget kalo pelakunya juga belum tau akan kebenaran itu." Jelas Luna masih dengan fokus menyetir mobil.

Grizelle benar-benar takut. Baru saja ia sembuh akibat ulah Bastian, kini ia sudah kembali diteror orang asing. Apa benar ia tidak akan di takdirkan untuk bahagia. Apa ia memang ditakdirkan untuk terus hidup menderita.

Menjadi manusia lemah sangat tidak enak. Semua orang selalu seenaknya menindas dirinya. Membully dirinya. Bahkan meneror seperi ini.

Ia sama sekali tidak bisa berpikir jernih sekarang. Ia takut jika pelakunya akan menculik dirinya atau bahkan membunuh dirinya. Masalah Bastian baru saja usai kini datang masalah baru.

Atalaric (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang