Part 45: Murid baru

46.2K 1.4K 4
                                        

Habis minggu terbitlah senin. Hari yang sangat-sangat di benci semua siswa. Pagi senin yang harus bertemu dengan yang namanya upacara.

Setelah lama berjemur di tengah lapangan. Semua siswa berbondong-bondong mengademkan tubuh mereka. Ada yang langsung masuk ke dalam kelas dan ada juga yang melipir ke kantin sekolah, termasuk Grizelle dan Luna.

Ketika usai upacara, kedua gadis itu bergegas pergi ke kantin membeli minuman sejuk. Lebih tepatnya, Grizelle yang dipaksa Luna untuk ikut ke kantin bersamanya.

Bughh

Grizelle dan seorang gadis dengan rambut terkepang tidak sengaja saling bertubrukan di koridor sekolah. Kedua gadis itu saling meminta maaf. Tetapi wajah gadis itu sangat asing di mata Grizelle maupun Luna.

"Maaf ya. Aku gak sengaja." Ucap gadis itu dengan ramah.

"Aku juga salah. Jalan gak liat-liat ke depan. Aku juga minta maaf ya." Sahut Grizelle seraya tersenyum.

"Lo anak baru ya? Kok gue kayak gak pernah liat lo sebelumnya di sekolah ini." Cetus Luna memicingkan matanya menatap gadis itu dengan intens.

Gadis itu tersenyum, ia langsung menjulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Iya aku murid baru. Kenalin nama aku Cinta Putri Prawira, kalian bisa panggil aku Cinta."

"Tapi gue gak cinta sama lo." Lawak Luna membuat Grizelle dan Cinta terkekeh.

"Kenalin nama aku Grizelle Adlyn Queensha. Kamu bisa panggil aku Grizelle atau apapun yang kamu nyaman aja deh." Ucap Grizelle tersenyum manis.

Grizelle memperkenalkan dirinya tidak menggunakan nama Xander di belakangnya. Bukan karena apa-apa, hanya saja 1 sekolah masih belum tau akan kebenaran itu.

Ia tidak ingin semua orang mendengar kebenaran itu dari mulutnya sendiri, melainkan orang lain. Tanpa harus ia yang mengklarifikasi didepan publik. Apalagi David adalah orang terkaya nomor 4 di Indonesia. Ia masih belum terbiasa akan hal itu. Ia takut jika semua orang akan menganggap dirinya halu.

"Okey Grizelle." Sahutnya dengan acungan jempol.

"Kalo gue Berly Felicia Luna, lo panggil aja gue dengan nama Luna. Bukan Luna Maya ya."

Grizelle menggelengkan kepalanya, ia terkekeh geli dengan kelakuan random Luna.

"Okey Luna. Salam kenal ya."

"Oh iya, kelas kamu dimana?" Tanya Grizelle.

Cinta menunjuk letak kelasnya. Kelas dengan tulisan 12 MIPA 3.

"Oh yaudah kita bareng aja ke kelas. Kan searah." Ajak Luna.

"Terimakasih sudah mau berteman dengan aku." Ucap Cinta dengan tulus.

"Sama-sama. Nanti kalo istirahat lo mau ke kantin bareng kita aja." Tawar Luna seraya mengukir senyuman manis.

Ketiga gadis itu melangkahkan kaki mereka bersama. Jarak kelas Grizelle, Luna dan Cinta memang tidak jauh.

"Bye-bye Cinta kita duluan ya." Ucap Grizelle melambaikan tangannya masuk ke dalam kelasnya.

Cinta membalas lambaian tangan Grizelle. Ia juga kembali melangkahkan kakinya menuju letak kelasnya.

••••••••

"Lama banget ke kantin doang?!" Sentak Atalaric menatap tajam Grizelle yang masih berdiri.

Jujur saja, semenjak Grizelle masuk ke dalam hidup Atalaric. Pria itu menjadi jarang yang namanya bolos. Ia harus selalu stay berada di dalam kelas memastikan jika gadisnya baik-baik saja. Walaupun ia sangat benci yang namanya semua mata pelajaran.

Atalaric (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang