💕 Chapter 24💕

3K 314 31
                                    

Disclaimer : Naruto© Masashi Kishimoto
Pairing : Sasusaku & Others
Warning : Typo, Gaje dll.
Rate : M
Genre : Romance, Hurt/Comfort.

.
.
.
.
.

Jangan lupa untuk vote dan komen
Disetiap bagian ya.

Enjoy Reading





"Apakah kau berbohong?"

"Saya mengatakan yang sebenarnya Nyonya"

Nyonya Yugao mengigit bibirnya dengan kesal. Beberapa hari ini Yugao sengaja tidak mengusik Sakura. Yugao masih merasa bingung harus bagaimana menyingkirkan anak sialan itu.

"Kenapa tiba-tiba jalang kecil itu berlatih beladiri?"

Anak lemah seperti sakura apakah bisa mengangkat senjata dengan tubuh kurus seperti itu?

"Saya kurang mengetahuinya Nyonya. Yang pasti pengawal wanita yang selalu bersama Nona Sakura lah yang mengajarkan seni beladiri kepada Nona tertua"

"Dan.. dan Tuan muda Sasori juga ikut melatih Nona Sakura," ucap sang pelayan dengan takut-takut.

Yugao berdecih mendengar penuturan pelayan suruhannya. Sungguh semakin hari Sakura membuat nya semakin ingin menyingkirkan anak sialan itu. Bahkan Sasori tidak memihak nya sedikitpun.

"Sasori.. kenapa bocah itu tidak pernah berada di pihak ku?? Aku ini adalah ibunya!"

Yugao menggigit ibu jarinya dengan kesal. Ia harus cepat memikirkan cara untuk menyingkirkan sakura secepatnya.

"Pergilah"

"Ha'i Nyonya"

Bersamaan dengan kepergian sang pelayan. Saara datang mengunjungi sang Ibu.

"Ibu!!"

Wajah Saara terlihat menahan kekesalan. Dan Yugao pun mengetahui dengan jelas apa penyebabnya.

"Apakah benar berita yang ku dengar barusan? Tentang wanita sialan itu??"

"Kau benar nak," Ucap Yugao dengan kesal.

"Bahkan Nii-sama juga ikut andil melatihnya ibu! Bahkan Nii-sama tidak bersedia melatihku saat aku memintanya langsung. Aku semakin membenci Sakura ibu! Dia telah merebut semua yang seharusnya aku miliki!!!" Teriak Saara dengan teramat kesal.

"Sabar lah anak ku.. kita pasti akan menyingkirkan anak sialan itu secepat mungkin," Ucap Nyonya Yugao dengan pasti.

"Sampai kapan ibu? Kenapa kita tidak langsung membunuhnya saja?" Ucap Saara dengan geram.

"Kita tidak boleh gegabah. Ayah dan kakak mu semakin waspada dan memperketat penjagaan jalang kecil itu. Dan yang paling merepotkan adalah pengawal wanita yang selalu bersama dengan Sakura"

Saara menggertakan Gigi nya dengan kesal. "Lalu kita harus bagaimana ibu? Aku ingin wanita itu segera lenyap!"

"Kau tenang saja.. ibu sedang menyusun rencana. Namun untuk memulainya kita harus membuat mereka yang menjaga Sakura lengah terlebih dahulu"

...

Sakura duduk termenung di dalam kamarnya. Sakura masih memikirkan tentang pertemuan nya dengan burung Phoenix milik ibunya beberapa saat lalu.

"Rasanya aku semakin terikat di dunia ini. Apakah akan baik-baik saja jika aku bertindak Sampai sejauh ini?"

Sakura memandangi gelang ditangannya. "Tapi Jika ini semua menyangkut nyawa ku di dunia ini aku akan melakukan apapun. Karena aku tidak ingin mati konyol untuk yang kedua kalinya"

Love In The MoonLight || (Sasusaku) (18+)||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang