"Kau akan kuliah?"
Jisoo yang melihat winter memakai kemeja flanel nya untuk menutupi kaos hitamnya, "ya... Hari ini aku punya jadwal..." ucap winter yang mengangguk.
"Kau akan kembali ke rumah mu?" winter yang menatap jisoo, "yeah hanya sebentar.. Setelah itu aku akan kembali lagi ke sini... Ku rasa aku akan sering tidur di sini menemani mu.." jisoo yang mengeluarkan sebatang rokoknya.
"Kau merokok?" winter yang bertanya, "hm.. Kau mau?" jisoo yang menawarkan. "Um..." winter yang tampak berpikir.
"Sebaiknya tidak usah adik kecil.... Kau harus jaga kesehatan mu... Jangan seperti ku..." jisoo yang mengacak rambut winter.
"Huh.." winter yang merengut itu merapikan rambutnya, "kau ingin ku antar?" jisoo yang bertanya.
"Boleh...." winter yang menenteng tasnya, keduanya keluar dari rumah besar tersebut lalu berjalan.
"Jam berapa kau masuk?" jisoo yang menghembuskan asap rokok nya, "hmm... Sekitar sejam lagi..." winter yang menjawab.
"Lalu kenapa berangkat sekarang?" jisoo yang menyirit, "biar tidak telat..." winter yang menggidik bahu nya.
"Kau ini... Lebih baik kita sarapan dulu..." ucap jisoo yang menarik winter mendekati taksi lalu keduanya masuk.
"Kita akan kemana?" winter yang menyirit, "restoran jantung kota, pak..." ucap jisoo pada sang supir yang mengangguk.
"Ngomong ngomong tangan mu kenapa di perban?" jisoo yang menatap winter, "eh?" winter yang menyirit karena bingung kenapa jisoo bisa tau.
"Sebelum kau memakai kemeja mu aku melihat perbannya..." jisoo yang berbicara seolah tau apa yang di pikirkan adiknya.
"Ah itu... Semalam aku jatuh ketimpa motor resto waktu selesai nganterin pesenan...." winter yang menyengir.
"Kau ini... Ceroboh sekali... Lain kali berhati hati lah..." jisoo yang menggeleng, keduanya turun dari taksi setelah jisoo membayar ongkos nya.
"Ayo... Kita belum sarapan dan aku lapar..." jisoo kembali menarik winter ke dalam, "kau.. Keluar lah dari pekerjaan mu..." ucap jisoo saat keduanya masuk.
"Eh... Lalu uang saku ku?" winter menaikkan sebelah alisnya, "minjiee.... Kau masih tanggungan ku,Kan aku sudah memberikan kartu ku pada mu..." jisoo yang merangkul winter.
"Ish... Tapi aku bosan di rumah jika tidak bekerja..." winter yang mengeluh, "hah.... Yasudah... Yang penting jika kau butuh uang, kau bisa menghubungi ku... Karena aku kakakmu..." jisoo menaikkan kedua alisnya.
"Iya kakakkuuu..."
"Jeongie?"
Keduanya menoleh ke sumber suara mendapati karina, "loh?" serentak karina dan jisoo bersamaan.
"Loh sayang?" ucapan winter membuat jisoo menyirit, "sayang?" jisoo yang berbicara. "Ah kak ji... Dia pacar ku... Hehehe..." winter yang menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Pacar? Kau sudah besar?" jisoo yang meledek, "ck, aku ga selamanya anak kecil..." winter yang merengut.
Karina hanya diam saja menatap jisoo, "um.. Sayang..." karina yang menatap winter. "Ah ya... Dia kakak ku yang menghilang itu... Kak soya.... Kamu mengenal nya?" winter menaikkan sebelah alisnya.
"Ya... Kak jisoo kan temen kak roje...." karina yang tersenyum pada jisoo membuat jisoo ikut tersenyum.
"Ah... Kau pacaran sama adiknya si dosen ya?" jisoo menyipitkan matanya, "kok kak jie tau dia adiknya seorang dosen?" winter yang menyirit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO)
RandomRules : "Jangan pernah melibatkan seseorang kedalam hidupmu jika kamu tak ingin terjadi sesuatu padanya, terlebih lagi dia memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan mu." ∆TIDAK ADA TERKAIT NYA DENGAN IDOL ASLI∆