PART 19

1.8K 320 19
                                    

Jisoo dan seulgi berjalan di koridor apartemen sembari merapikan sweater mereka, keduanya sempat berganti di baju di mobil.

Tidak memungkinkan untuk memakai kemeja yang berbau darah, dan memiliki beberapa bercak darah.

"Seperti nya kau sudah hapal unit nya..." Ucap seulgi saat keduanya masuk ke dalam lift.

"Aku sudah sering kesini..." Ucap jisoo yang tersenyum miring, "pantas saja..." Seulgi yang memutar bola mata malas.

Keduanya kembali berjalan menuju unit rosé, setelah sampai jisoo mengetuk pintu unit tersebut.

Tak lama pintu terbuka memunculkan rosé yang berpiyama tersenyum menatap keduanya, "selamat malam, rosé..." Jisoo yang tersenyum.

"Malam jisoo... Dan?" Rosé yang menatap seulgi, "aku seulgi... Adik jisoo..." Seulgi yang ikut tersenyum.

"Ah seulgi... Kalau begitu masuk lah kalian berdua.." Rosé mempersilahkan keduanya masuk kedalam.

"Eoh... Seulgi?"

Seulgi menoleh ke sumber suara mendapati Irene yang duduk di sofa, "ah, halo Rene.." Sapa seulgi.

"Aku fikir hanya jisoo yang datang..." Ucap rosé sembari berjalan mendekati Irene, "dia ingin ikut karena bosan di rumah.. Tidak apa kan?" Jisoo yang bertanya.

"Tentu saja tidak apa... Ayo kalian duduk dulu..." Rosé yang duduk di samping Irene, keduanya duduk di sofa berukuran sedang tepat di sebelah sofa yang di duduki Irene dan rosé.

"Ah ya... Ini pesanan kalian, nona nona..." Jisoo menaruh dua kotak pizza do atas meja, "Terima kasihbanyak, jisoo... Sebentar biar ku ambil dulu uang ku..." Saat hendak berdiri tiba tiba rosé di tahan oleh jisoo.

"Tak perlu di ganti... Makan lah... Ini untuk kalian..." Ucap jisoo menaikkan kedua alisnya, "tapi ini kan pesanan kami..." Ucap Irene.

"Makan saja, nona... Jisoo yang mentraktir kalian..." Kini seulgi yang berbicara, mau ga mau pihak rosé dan Irene mengalah pada kedua nya.

"Ngomong ngomong kenapa kalian belum tertidur?" Seulgi yang bertanya, "aku belum mengantuk..." Jawab rosé.

"Ada tugas yang harus ku selesai kan untuk besok..." Ucap Irene yang mengambil sepotong pizza.

"Tugas?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya, "yeah.... Besok aku harus datang ke kantor tuan ahn untuk menyelidiki kasus ini..." Ucap Irene.

Buat yang belum tau satu hal lagi tentang Irene, Irene ini selain jadi pengacara ia juga menjadi seorang detektif walau lebih dominan ke pengacara.

"Yeah... Selain menjadi pengacara, aku juga seorang detektif..." Ucap Irene menaikkan kedua alisnya.

Jisoo dan seulgi saling tatap tatapan sejenak lalu kembali menatap kedua wanita itu, "ngomong ngomong apa kalian sudah mendengar berita tentang tuan ahn itu?" Rosé yang bertanya.

"Yeah sudah.... Sebelum kami datang ke sini kami sempat mendengar berita itu di radio mobil..." Seulgi yang mengangguk.

"Menurut kalian apa orang orang bertopeng itu pencuri? Atau sesuatu?" Irene yang kini bertanya membuat jisoo sejenak berhenti mengunyah.

"Aku rasa mereka pencuri.... Dari yang aku dengar tadi, mereka hanya mencuri permata milik tuan ahn..." Jisoo yang menjawab pertanyaan Irene.

"Jika mereka pencuri kenapa mereka menghabiskan seluruh anak buah tuan ahn yang berada di sana malam itu? Bahkan tuan ahn saja terluka..." Ucap Irene.

"Ku rasa mereka memiliki dendam pribadi.. Dan soal pembantaian itu... Aku rasa mereka hanya ingin tidak ada saksi..." Jawab seulgi.

"Aku juga merasakan begitu, Rene... Sudah lah jangan terlalu di pikirkan... Biar lah itu menjadi urusan besok..." Ucap rosé yang bersandar.

"Ah rosé, boleh aku meminta segelas air?" Tanya jisoo membuat rosé sadar tidak memberi tamu nya minum.

"Ah ya aku lupa menyediakan minum untuk kalian, sebentar biar aku ambil..." Rosé yang beranjak dari duduknya, "biar aku membantu mu..." Jisoo yang menyusul rosé.

Seulgi yang melihat itu hanya memutar bola mata malas sembari menggeleng.

Pintar sekali modus nya....

"Ngomong ngomong Irene.. Berarti kamu besok sibuk ya?" Seulgi yang bertanya, "eum... Tidak terlalu.... Kenapa, gi?" Irene yang bertanya balik.

"Tidak ada... Hanya saja aku ingin mengajak mu jalan besok... Tetapi kau sibuk... Aku takut mengganggu jadwal pekerjaan mu..." Seulgi yang tersenyum.

"Bagaimana kalau siang besok? Pekerjaan ku sudah selesai sebelum makan siang..." Ucap Irene menaikkan sebelah alisnya.

"Apa tidak mengganggu mu?" Seulgi yang menaikkan sebelah alisnya, "tentu saja tidak... Lagian aku hanya sebentar menyelidiki kasus nya.." Irene yang menggeleng.

"Baiklah baiklah... Besok jam berapa?" Seulgi yang mengangguk, "setengah dua mungkin.... Bagaimana?" Irene yang memperkira kira.

"Deal.. Besok aku akan menjemput mu di lokasi... Besok kirimkan saja lokasi mu.." Ucap seulgi yang tersenyum.

"Tentu..."

Sedangkan di sisi lain, jisoo sedang menunggu rosé membuat kan jus. "Aku kan sudah bilang tidak perlu repot repot, rosé... Aku dan seulgi bisa minum air putih saja..." Ucap jisoo yang mendekati rosé.

"Kalian tamu ku... Tidak sopan jika aku hanya memberi kalian air putih saja..." Rosé menuangkan jus jambu ke dalam gelas.

Saat sudah selesai rosé menutup jus nya lalu di taruh di samping gelas, setelah nya ia berbalik terkejut melihat jisoo yang berada di belakang nya.

Rosé yang terkejut itu hampir jatuh kebelakang sehingga jisoo menangkapnya. Jisoo memegang pinggang rosé agar rosé tidak jatuh.

Jarak wajah keduanya saling berdekatan sehingga mereka saling menatap mata mereka satu sama lain.

Jisoo benar benar jatuh cinta pada rosé karena pandangan tersebut, sedangkan rosé entah kenapa ia sedikit gugup.

"U-um.. Jisoo..." Rosé tak sengaja memegang bahu jisoo yang di perban membuat jisoo menggerang.

Rosé yang melihat itu panik, "hey, kamu gapapa?" Rosé yang panik. Jisoo memegang bahunya sembari mengigit bibir bawahnya.

Jisoo mundur satu langkah ke belakang, "k-kamu gapapa, ji?" Rosé yang khawatir. "Aku gapapa kok..." Jisoo yang tersenyum tipis.

Rosé melihat ada darah yang merembes dari balik tangan jisoo yang menutupi bahunya, "hey, kamu kenapa!? Bahu mu berdarah..." Rosé yang kaget.

Jisoo yang mendengar itu seketika langsung melihat bahunya. Benar saja, darah nya kembali mengalir.

"A-aku tidak----

"sebaiknya kita obati dulu..." Rosé yang menarik jisoo ke kamarnya, sedangkan jisoo hanya pasrah saja.

























VOTE WOI

ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang