"Pria bajingan itu." Seulgi yang meremas stir mobil nya.
"Apa kau yakin dia yang membuat Jisoo tiada?" Lisa menatap Wendy.
"Sangat yakin Lisa.. Kau tak ingat hal apa yang ia katakan terakhir kali pada kita?" Wendy yang berada di samping Seulgi itu menoleh kebelakang menatap Lisa.
Mereka bertiga baru saja pulang dari bar, menenangkan pikiran masing-masing.
"Jika aku bertemu dengannya, aku tak segan segan membunuh dan mencabik cabik pria itu..." Ucap Seulgi yang kembali melajukan mobilnya.
Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan karena sebenarnya ia sedikit mabuk.
"Pelanlah membawa mobil nya, bajingan.. Kita bisa mati!" Lisa yang merengut.
"Kita harus bertemu dengan pria itu sekarang... Aku sudah tak tahan ingin membunuh nya.." Ucap Wendy yang bersandar.
Seulgi yang mendengar itu hanya mengangguk, ia menambah kecepatan nya sehingga mobil itu melaju lumayan kencang di jalanan yang sepi tersebut.
Namun saat hendak berbelok ke kanan, mereka terkejut melihat sebuah truk besar yang muncul membuat Seulgi yang cepat mengerem mobil tersebut.
"Anjing! Rem nya tidak berfungsi!" Seulgi yang sadar rem nya tidak berfungsi sama sekali.
$$$
"Aku sudah mencoba menghubunginya berkali-kali namun dia tak menerimanya." Jennie menatap cemas Joy yang berada di samping nya.
"Yasudah.. Kalau begitu biarkan saja dia terlebih dahulu... Aku rasa kita harus memberi ruang pada Rosé.." Usul Irene yang di angguki keduanya.
Mereka berdua sedang berada di ruangan Joy, masih dengan perasaan berduka karena kematian Jisoo kemarin.
Seharian ini Rosé tidak bisa di hubungi dan tidak ada kabar sama sekali.
"Lalu bagaimana dengan mereka bertiga?" Jennie yang teringat dengan ketiga sahabat Jisoo.
Entah mengapa ia memiliki perasaan yang mengganjal di hatinya sejak sejam yang lalu dan perasaan itu semakin membesar.
"Kita beri mereka waktu juga..." Ucap Joy melepaskan jubah putihnya.
"Mereka semua butuh waktu juga... Apa lagi Winter..." Irene yang teringat dengan Winter.
"Kau benar... Winter pasti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sendiri.." Lanjut Joy mendekati keduanya.
Namun saat hendak duduk, ruangan tersebut di ketika dari luar membuat mereka bertiga menoleh.
"Ya, masuk.." Ujar Joy sehingga seorang perawat masuk dengan wajah yang sangat panik.
"Hyuna? Ada apa?" Joy yang tampak bingung.
"Ada pasien urgent akan segera datang, dokter.." Ucap Hyuna.
"Pasien urgent?" Joy kembali berdiri.
Sedangkan Irene dan Jennie yang mendengar itu menyirit.
"Tiga korban tabrakan yang sedang di bawa ambulans akan segera datang.... Mereka terkena ledakan minyak karena kendaraan yang mereka bawa menabrak truck minyak.." Joy yang mendengar itu terkejut.
"Segera siapkan ruangan, Hyun.. Panggil yang lain juga.." Joy kembali mengambil jubahnya.
Hyuna yang mendengar itu mengangguk lalu pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO)
De TodoRules : "Jangan pernah melibatkan seseorang kedalam hidupmu jika kamu tak ingin terjadi sesuatu padanya, terlebih lagi dia memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan mu." ∆TIDAK ADA TERKAIT NYA DENGAN IDOL ASLI∆