Rosé keluar dari kampusnya, malam itu terlihat sangat sepi dan dingin. Ia sedikit menyirit karena tempat itu benar benar terlihat tidak ada penghuninya.
Rosé inisiatif untuk lewat dari jalan kecil yang sering ia lewati agar cepat sampai ke apartemen nya.
Namun hawa dingin menusuk dirinya sehingga tubuhnya benar benar menggigil, belum lagi tempat itu benar benar sepi.
"Kenapa aku jadi sedikit ketakutan.." Gunggam Rosé yang mengamati sekitar.
Namun saat baru beberapa langkah saja masuk ke jalan kecil itu, ia tak sengaja mendengar sebuah ranting patah seperti di injak seseorang.
Hal tersebut membuat Rosé terdiam dan melihat sekeliling, hening tak ada seorang pun.
"S-siapa di sana?" Rosé membuka suaranya.
Namun saat berkata seperti itu, seseorang bertopeng beruang muncul dari balik kegelapan membuat Rosé terkejut dan sedikit ketakutan karena ia tau siapa yang berada di hadapannya.
Sebuah urban legend yang sedikit tak ia percayai kini muncul di hadapan nya dengan rupa yang sangat seram.
"Hey berhenti di sana." Suara tak asing itu membuat Rosé menoleh.
Melihat Jisoo yang berjalan mendekati nya, hal tersebut membuat Rosé bernafas sedikit lega.
"Jangan melukainya, dia bukan seseorang yang jahat... Dia juga tidak terkait dengan korban mu.." Jisoo menarik Rosé agar mendekati nya.
Seseorang dengan topeng beruang itu hanya diam saja menatap keduanya.
Cih dasar, seperti heroik saja dirimu, batin Seulgi yang memutar bola mata malas di balik topengnya.
"Pergi, kami berjanji tidak akan melaporkan mu pada pihak kepolisian.." Ucapan Jisoo membuat Rosé meliriknya.
Sikopat itu mengangguk sekali lalu berjalan mundur menghilang di balik kegelapan. Hal itu pula membuat Rosé berbalik menatap Jisoo.
"You ok?" Jisoo bertanya dan sedikit khawatir pada Rosé.
Bukannya menjawab, Rosé malah memeluknya membuat Jisoo juga membalas pelukannya.
"It's oke sayang... I'm here.." Ucap Jisoo mengelus rambut Rosé.
"Aku takut.." Ucap Rosé.
"Tenang lah.." Saat berkata seperti itu, Jisoo tak sengaja melihat Seulgi memberikan jari tengah padanya di balik kegelapan.
"Aku di sini sayang... Kamu aman sekarang.." Jisoo yang membalas jari tengah pada Seulgi sebelum ia pergi.
"Kenapa kamu tidak menelfon ku, hm? Harusnya kamu menghubungi ku... Kamu juga tidak membawa mobil... Benar benar sangat berbahaya.." Jisoo menangkup dagu Rosé.
"Aku pikir aku akan pulang lebih awal.." Rosé memasang wajah yang sedikit menyesal.
"Lain kali hubungi Aku, sayang.. Benar benar sangat berbahaya bagimu.." Jisoo mengusap pipi Rosé.
"Maafkan Aku..." Ucap Rosé.
"Tak perlu meminta maaf... Kamu tidak salah.." Jisoo tersenyum.
$$$
"Dimana karina?" Tanya Jisoo, ia duduk di sofa ruang tamu.
"Dia pulang ke rumah.. Maka dari itu Aku sendirian.." Ucap Rosé yang sudah berganti pakaian.
"Ouh begitu ya..." Ucap Jisoo mengangguk.
Rosé duduk di samping nya, wanita itu masih tidak percaya bahwa urban legend Amerika benar benar ada.
"Ada apa dengan mu, sayang?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.
"Eum.. Babe... Bisa temani aku malam ini di unit?" Pertanyaan Rosé itu membuat Jisoo terkekeh.
"Apa kamu masih takut dengan sikopat tadi?" Jisoo mengangkat Rosé kepangkuan nya.
"Dia benar benar menyeramkan... Aku fikir dia hanya cerita rekaan saja.." Ucap Rosé.
"Tak perlu takut sayang... Kamu aman bersama ku.." Jisoo memeluk Rosé.
"Tapi aku tetap saja was was jieeee..." Ucapan Rosé itu membuat Jisoo terkekeh.
"Tenang lah sayang..." Jisoo membenamkan wajahnya di leher Rosé.
"Eum, baiklah.." Ucap Rosé mengelus kepala Jisoo.
"Berhati-hati lah lain kali..." Ucap Jisoo.
"Iya sayang... Lain kali aku akan menghubungi mu... Aku sedikit takut jika Aku pulang sendiri, psikopat lain mengikuti ku dan berada di sekitar ku.." Ucap Rosé.
"Kamu benar benar lucu, bu dosen.." Jisoo terkekeh.
Tanpa Rosé sadari, sejak bertemu dengan Jisoo, ia sudah hidup berdampingan dengan seorang psikopat. Namun hal itu benar-benar tidak di ketahui oleh wanita itu.
$$$
"Aku tidak akan membunuhnya.." Seulgi memutar bola mata malas.
"Tapi kau membuat nya takut.." Ucap Jisoo menggeleng.
"Dia bilang dia sangat takut dengan psikopat.." Ucap Jisoo lagi.
"Katakan padanya bahwa pacar nya itu seorang psikopat juga..." Ucapan Seulgi membuat Jisoo tertawa.
"Ngomong ngomong apa kau sudah tak sengaja bertemu dengan Jihoon?" Tanya Jisoo.
"Belum, Aku sibuk bersama Irene... Dia hanya sampah, jadi aku sedikit malas bertemu dengan sampah busuk seperti nya." Ucap Seulgi menaikkan kedua bahunya tak acuh.
"Ah ya jie... Ngomong ngomong soal itu, apa Aku tau... Rosé dan jendral polisi yang bodoh itu saling mengenal..." Ucap Seulgi menatap Jisoo.
"Darimana kau mengetahui hal itu?" Jisoo menyirit.
"Irene memberitahu ku, waktu itu aku bertanya tentang pria yang mendatanginya, ternyata namanya Suho dan dia orang yang kita serang kemarin... Teman Jaehyun.." Ucap Seulgi.
"Lalu, bagaimana bisa wanitaku mengenal pria bodoh itu?" Tanya Jisoo lagi.
"Irene bilang, Jaehyun selalu mengejar Rosé... Ia sangat naif mendekati Rosé..." Ucap Seulgi.
Jisoo yang mendengar itu hanya mengangguk saja.
"Dan Aku melihat Jaehyun itu sangat dekat dengan pria yang kalian bicarakan..." Wendy yang muncul sembari melepaskan jas nya.
"Jihoon maksudmu?" Seulgi bertanya.
"Berhentilah menyebutkan namanya, aku benar benar membenci dirinya.." Wendy memutar bola mata malas sembari duduk di samping Jisoo.
"Hahahaha... Tapi aku rasa kau benar, wen..." Ucap Seulgi yang tertawa.
"Apa maksud mu?" Jisoo menyirit.
"Aku rasa pria licik itu memiliki sebuah hubungan dengan Jaehyun si jendral aneh itu.." Ucap Seulgi lagi.
"Kau berhati-hati lah bung... Wanita mu itu pasti akan di ambil oleh jendral itu.." Ucap Wendy.
"Jika itu terjadi, aku akan membunuh pria itu..."
Vote and comment guys
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO)
RandomRules : "Jangan pernah melibatkan seseorang kedalam hidupmu jika kamu tak ingin terjadi sesuatu padanya, terlebih lagi dia memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan mu." ∆TIDAK ADA TERKAIT NYA DENGAN IDOL ASLI∆