Keempatnya terdiam dengan pikiran masing masing, Rosé tiba tiba teringat akan hal yang ia alami tadi malam.
"Oh iya teman teman... Ada yang ingin aku beri tau pada kalian..."
Perkataan Rosé membuat ketiga sahabatnya menatap dirinya.
"Ada apa?" Joy menaikkan sebelah alisnya.
"Aku merasa ada yang mengawasi ku..."
"Maksudmu?" Irene yang merengut, sedangkan jennie terdiam saja.
"Tadi malam... Sehabis aku memeriksa tugas mahasiswa ku... Aku ke balkon luar mencari udara segar... lalu sewaktu aku lagi melihat jalan yang tampak ramai... Aku salah fokus pada sesuatu.." Rosé membenarkan posisi duduknya.
"Aku rasa ada sesuatu di dalam gang kecil itu... Lalu tak lama keluar orang serba hitam... Aku langsung masuk kedalam rumah..." Lanjut Rosé bercerita.
"Nah waktu aku lagi di ruang tamu... Aku ngeliat ada orang yang mundar mandir di depan pintu.. Jadi aku melihat dari celah itu... Aku fikir itu jaehyun... Ternyata itu bukan jaehyun... Itu pria asing berpakaian serba hitam..." Sambung Rosé.
"Tunggu... Pria asing berpakaian serba hitam?" Irene menaikkan sebelah alisnya.
"Ya... Pria asing..." Rosé yang mengangguk.
"Aku rasa aku juga sedang di awasi.." Ucapan Jennie membuat ketiganya menatap dirinya.
"Apa yang terjadi dengan mu?" Joy menaikkan sebelah alisnya.
"Hal yang sama dengan Rosé... Pria asing yang mundar mandir depan pintu apartemen.." Jennie menjawab.
"Kapan itu terjadi pada mu?" Rosé menyatukan kedua alisnya.
"Dua hari yang lalu..." Jennie yang bersandar.
Mereka semua terdiam dalam pikiran masing masing.
"Apa itu baru baru saja terjadi pada kalian?" Celetuk Irene membuat keduanya mengangguk.
"Kalau begitu kita lihat apa yang terjadi selanjutnya... Jika ada orang yang mencurigakan di sekitar kalian... Berarti kalian memang sedang di awasi.." Kini Jennie dan Rosé kembali mengangguk mendengar perkataan Irene.
"Oke balik ke topik awal... Jadi kita harus bagaimana?" Jennie menaikkan kedua alisnya.
"Saat kecelakaan itu.... Apa jaehyun ada di sana?" Joy menatap Rosé.
"Aku rasa.... Karena dia kan seorang polisi..." Rosé yang mengangguk.
"Coba kau tanyakan kejadian ini pada jaehyun... Agar kita dapat sedikit celah kejadian ini..." Irene yang bersandar.
"Nah apa yang di bilang Irene benar... Nanti jaehyun akan datang kan?" Joy yang mengangguk.
"Aku tidak tau... Aku rasa dia tidak datang hari ini..." Rosé menggidik bahunya.
"Kalau begitu jika kau bertemu dengannya, tanyakan saja..." Jennie yang bersedikap dada.
"Ya aku akan menanyakannya nanti..." Rosé yang mengangguk.
"Dan semoga saja kecelakaan ini ada terkaitnya dengan kasus kematian jisoo..." Ucapan Irene membuat Rosé terdiam sejenak.
"Ya.... Semoga saja..."
$$$
Joy menatap kosong baru nisan yang ada di depannya. Setelah pulang dari apartemen rosé, Joy pergi ke pemakaman milik wendy dan para sahabatnya.
SON WENDY
LALISA MANOBAN
KANG SEULGI
KIM JISOO
Tatapan Joy terhenti ke nisan milik jisoo, jisoo lah yang duluan berpulang dan dia lah yang paling tragis.
"Semoga kau tenang di sana, jisoo..." Gunggam Joy yang tersenyum tipis.
Joy kembali menatap nisan wendy.
"Aku merindukan mu, sayang..." Joy mengelus pelan nisan tersebut.
Sebelum air matanya jatuh, joy langsung mengusap nya.
Setelah cukup puas dan tenang, joy berdiri dari jongkok nya. Tiba tiba handphone nya yang berada di tas berbunyi membuat ia mengambil handphone tersebut.
"Ya ada apa?"
"Dokter, kamu sedang ada di mana?"
"Aku sedang di perjalanan... Ada apa?"
"Ada pasien dok... Dia membutuhkan bantuan mu..."
"Ah baiklah baiklah... Tunggu sebentar..."
Joy kembali memasukkan handphone nya kedalam tas. Saat ia hendak kembali berjalan, ia berhenti dan melihat ke sekitar.
Sepi...
Sepi hanya ada dia sendiri di pemakaman itu, tetapi ia merasa ada yang mengawasi nya. Joy menepis pikiran tersebut lalu pergi dari sana.
"Apa dia tadi melihat kita?"
"Kurasa tidak...sudah ayo pergi darisini..."
"Kau yakin kan dia tidak melihat kita?"
"Tidak... Sudah ayo..."
$$$
Irene keluar dari mobilnya, ia berjalan menuju apartemen nya. Suasana koridor apartemen itu sangat sepi karena sudah memasuki tengah malam.Ia baru pulang ke apartemen nya karena baru selesai mengerjakan pekerjaannya tersebut, Irene sibuk mencari kartu apartemen nya sembari terus berjalan.
Tiba tiba ia mendengar suara seperti orang jatuh membuat ia berhenti dan berbalik.
"Siapa di sana?" Hanya suara Irene yang terdengar.
Tidak ada yang menjawab perkataan Irene, Irene pun sedikit panik. Ia cepat cepat pergi ke unit nya sembari mencari kartunya.
Sebelum Irene masuk ke unit nya, ia sempat melihat ada seseorang di ujung koridor itu membuat Irene merinding.
"Apa apaan itu.."
Irene yang membanting pintu setelah masuk, jantung nya berdegup kencang karena ia sedikit takut.
Ia memejamkan matanya sembari menghela nafas.
"Apa aku juga sedang di awasi?" Gunggam Irene saat membuka mata.
"Hah... Lupakan saja...." Irene yang berjalan menuju kamarnya sembari menghilangkan pikiran buruknya itu.
"Yak.... Kau ini kenapa bisa terjatuh, huh?"
"Aishh.... Aku kan tidak tau kalau ada wayar di bawah tadi..."
"Kau ini.... Untung saja dia tidak melihat kita..."
"Tapi dia melihatmu, bodoh..."
"Biarkan saja.... Sudah ayo kita kembali..."
"Ck, iya iya... "
Vote and comment sayang 😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO)
RandomRules : "Jangan pernah melibatkan seseorang kedalam hidupmu jika kamu tak ingin terjadi sesuatu padanya, terlebih lagi dia memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan mu." ∆TIDAK ADA TERKAIT NYA DENGAN IDOL ASLI∆