PART 35

658 97 9
                                    

Jisoo menghembuskan asap rokok nya ke udara sembari menatap santai pria yang berada di hadapannya itu.

Jisoo dan Jaehyun tak sengaja bertemu di lorong gedung kampus menunggu Rosé yang masih sibuk di ruangannya bersama dengan beberapa mahasiswanya.

"Rosé akan pergi denganku." Jaehyun membuka suaranya.

"Aku dan Rosé sudah memiliki janji duluan, tuan.." Jisoo menatap intens Jaehyun.

"Aku dan Rosé harus pergi menemui ayahnya... Ayahnya sendiri yang memintaku membawanya.." Ucap Jaehyun.

"Aku akan mengantarkannya pada ayahnya, kau pulang saja.." Ucap Jisoo sebelum menghisap rokok nya.

"Tidak, Rosé harus pergi bersamaku.." Jaehyun menyipitkan matanya.

Sebelum Jaehyun kembali berbicara, seseorang yang mereka perebutkan keluar dari ruangan menatap bingung keduanya.

"Sudah selesai sayang?" Jisoo mematikan rokoknya lalu membuangnya ke tong sampah.

"Sudah....." Rosé menatap bingung Jaehyun.

"Rosé, kamu harus pulang dengan ku, ini perintah dari daddy.." Ucap Jaehyun.

"Perintah?" Rosé menyirit.

"Ya, daddy menyuruh ku untuk menjemput mu.." Jaehyun yang mengangguk.

"Aku bisa pergi dengan Jisoo, Jae... Terimakasih karena sudah mau menjemput ku." Rosé yang menggandeng lengan Jisoo membuat Jisoo tersenyum penuh kemenangan.

"Aku permisi dulu, Jae..." Rosé yang langsung menarik Jisoo pergi dari sana sebelum Jaehyun kembali berbicara.

Hal tersebut membuat Jaehyun menggeram, di tambah lagi Jisoo yang memasang wajah meledek sebelum pergi.

"Lihat saja, Jisoo.. I'll kill you."

$$$

Jisoo sedikit menyirit melihat Jihoon yang masih sibuk berbicara dengan Rosé, akan tetapi matanya terus melirik kearah Jisoo.

"Kalau begitu daddy pergi dulu..." Jihoon yang kembali melirik Jisoo saat Jisoo kembali mendekati Rosé.

"Hati hati dad..." Rosé yang mengangguk.

Jihoon hanya mengangguk saja sebelum pergi dari sana.

"Apa itu ayah tiri mu yang kemarin?" Jisoo bertanya.

"Ya... Dia ayah tiriku yang kemarin..." Ucap Rosé.

"Begitu ya... Kalian terlihat mirip.." Ucap Jisoo lagi.

"Tidak, aku lebih mirip dengan daddy kandung ku.." Ucapan Rosé itu membuat Jisoo menyirit.

"Walaupun dia daddy tiriku, aku tidak menyukai nya... Dia selalu memaksaku bersama dengan Jaehyun." Lanjut Rosé lagi.

"Begitukah?" Jisoo yang ingin mencari tahu sedikit soal Jihoon.

"Ya... Aku dan karina menganggapnya daddy karena dia menikah dengan mommy kami.." Rosé menatap intens Jisoo.

$$$

Tiga tembakan berhasil lolos menjatuhkan tiga orang aneh yang tiba tiba saja menyerang Lisa itu.

Tadi saat ia sedang berjalan sendiri di jalan yang sepi setelah pulang menemui Jennie, ia tiba-tiba saja di serang oleh orang orang asing.

Beruntung nya ia selalu membawa sebuah pistol kecil yang ia taruh di dalam hoodie nya.

Lisa mendekati tiga orang yang sudah tidak bernyawa itu dan berjongkok. Lisa tak sengaja menemukan sebuah kartu nama dari salah satu kantong jaket mereka.

"Anggota kepolisian?" Lisa yang menyirit saat melihat kartu nama tersebut.

Segera Lisa bangkit dan melihat sekeliling yang tampak sepi tidak ada seorang pun.

"Ini ada yang tidak beres."

$$$

"Sejak kapan anggota kepolisian menembaki pejalan kaki tanpa ada masalah dengan mereka?" Wendy yang menyirit.

"Aku tidak tau, tapi aku benar benar menemukan kartu ini dari salah satu yang berusaha membunuh ku.." Lisa yang menggeleng.

"Aku rasa mereka hanya polisi abal abal.. Tidak mungkin mereka benar-benar anggota kepolisian.." Seulgi yang membuka suara.

"Ya aku juga merasa begitu.." Wendy mengangguk.

"Ngomong ngomong dimana Jisoo dan Jisung?" Lisa yang melihat sekeliling mension yang sangat sepi.

"Jisoo masih berada di luar, aku rasa dia akan pulang tengah malam..." Ucap Seulgi.

"Lalu si bocah itu?" Tanya Lisa.

"Aku tidak tau, sejak tadi pagi Aku tidak melihat nya.. Aku rasa dia sedang berada di kota berjalan jalan.." Seulgi yang menggidik kedua bahunya.

"Ah begitu... Akhirnya anak itu tidak terlalu over dengan perkerjaan nya sejak bersama chanle..." Ucap Lisa.

"Chanle sudah kembali ke pulau.." Ucap Wendy.

"Berarti dia pergi sendirian..." Ucap Seulgi.

"Biarkan lah dia... Dia juga butuh me time.." Ucap Lisa.

Sedangkan di sisi lain, orang yang mereka bicarakan itu sedang memeluk seseorang yang sudah lama tidak ia temui.

"Jisung.." Wanita itu yang tersenyum tipis saat Jisung melepaskan pelukannya.

"Kakak.. Aku.." Jisung yang kembali terdiam.

"Maafkan kami Jisung... Maafkan appa karena telah membuang mu.." Hal tersebut membuat Jisung kembali memeluk wanita itu.

"Maaf, Jisung... Aku merindukan mu.." Ucap wanita itu lagi kembali memeluk Jisung juga.

"Aku juga, Aku juga merindukanmu, kakak.." Jisung memeluk erat sang kakak.

Sedangkan Jihoon yang berada di sana hanya tersenyum simpul saja. Tidak sia sia ia membayar kakak Jisung.

Ya, dia membayar kakak Jisung agar may menemui adik nya yang telah mereka buang. Jihoon juga membayar nya tidak main main sehingga kakak Jisung yang tadinya tidak mau menjadi mau.

Jika tidak di bayar mahal, wanita itu tidak sudi bertemu dengan adiknya itu. Apalagi sampai memeluk nya erat.

Jihoon sedikit terkekeh karena ia berhasil maju selangkah untuk menghabisi Jisoo.

Sebelum nya ia dan Jisung membuat kesepakatan jika Jisung ingin menemui kakaknya itu.

Jihoon akan mengabulkan permintaannya jika Jisung mau mendengarkan nya.

Hal tersebut membuat Jisung mengiyakannya tanpa berpikir dua kali. Mau gimana pun ia rindu dengan keluarga nya, ia selalu ingin bertemu dengan keluarga nya itu.

Langkah selanjutnya Jihoon akan membawakan ayah Jisung kehadapan pria itu.






















vote and comment😉

ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang