"Apa semuanya sudah siap?"
Jisoo yang datang lalu mengambil sebuah pistol untuk di masukkan ke saku nya, "sudah semua... Tinggal kita yang bergerak.." Ucap seulgi membenarkan rompi jas nya.
Kali ini mereka kompak memakai setelan jas nya. Jisoo dan wendy yang memakai jas hitam sedangkan Lisa dan seulgi memakai rompi, di dalam kemeja mereka terdapat rompi anti peluru.
"Kita bergerak sekarang?" Wendy yang memegang topeng nya, "let's play the game.." Lisa yang tersenyum miring.
"Ayo bergerak, dan suruh jisung tetap mengawasi gedung nya..." Jisoo yang memakai topeng, "ini pasti akan seru.." Seulgi yang memakai sarung tangan nya.
$$$
Kedua pria paruh baya itu serentak berdiri, "senang bekerja sama dengan mu tuan.." Guanlin yang berjabat tangan dengan jong nam.
"Aku juga, tuan... "
Tiba tiba lampu ruangan tersebut padam membuat keduanya tertegun, "apa gedung ini belum bayar listrik?" Jong Nam yang bertanya.
Tiba tiba pintu terbuka lebar membuat keduanya sontak menoleh, "selamat malam tuan tuan..." Dengan lampu yang remang remang, jisoo muncul di sana.
"Siapa kau? Apa mau mu!?" Guanlin yang terkejut dengan kehadiran jisoo, "saya rasa, malam ini adalah malam yang indah untuk kalian berdua..." Jisoo yang mendekati keduanya.
"T-tunggu... Siapa anda!" Jong Nam yang mundur begitu juga dengan Guanlin, "saya tau anda mengenali saya, tuan Jong Nam.." Jisoo mengeluarkan pistol nya.
Sebelum jisoo hendak menarik pelatuk nya, tiba tiba ada yang mendorong jisoo dari belakang membuat pistol tadi tercampak.
"Jangan bergerak!" Ternyata satpam gedung itu yang mendorong jisoo, Guanlin dengan cepat mengambil pistol milik jisoo lalu di acungkan nya ke jisoo.
Tiba tiba kaca ruangan itu pecah membuat semuanya terkecuali jisoo kaget, "letakkan pistol nya tuan!"Seulgi yang mengacungkan pistol ke Guanlin.
Seulgi mendekati keduanya membuat mereka sedikit ketakutan. Tanpa berlama lama, jisoo menarik tubuh satpam tadi lalu ia lempar ke luar.
" jangan mengulur waktu tuan.." Jisoo yang mengambil pisau lalu menusuk perut Jong Nam, "agh!" Jong Nam mencengkram perutnya.
Guanlin yang melihat itu sontak kaget, "giliran mu sekarang.." Seulgi yang mencengkram bahu Guanlin lalu menodongkan pistol nya ke dahi Guanlin.
"T-tolong maaf kan aku jika aku ada salah.." Guanlin yang bergetar, "kesalahan mu sudah tidak bisa di maafkan, tuan.." Jisoo yang menusuk leher Jong Nam.
Bear cepat, polisi sudah dekat..
Suara Wendy yang berasal dari alat komunikasi itu muncul, "say something, sir..." Seulgi yang menatap Guanlin.Bukan nya mengatakan sesuatu, Guanlin malah meninju muka seulgi membuat seulgi melepaskan cengkraman nya.
Saat Guanlin hendak lari, jisoo melemparkan pisau nya tepat menusuk punggung kanannya.
Guanlin berlutut sembari memegang dada nya, darah keluar dari mulut nya. "Jangan coba coba kabur, tuan.." Seulgi yang mendekati Guanlin.
Ia melepaskan pisau jisoo lalu merobek bagian dada Guanlin membuat Guanlin berteriak kencang.
Hyung, polisi sudah di bawah..
"Tetaplah di tempat mu, jie... Kami akan segera kesana..." Jisoo yang keluar ruangan sembari memegang pisaunya yang sudah berlumuran darah.
Saat berada di lantai tiga, jisoo bertemu dengan Lisa yang baru selesai berhadapan dengan para bodyguard.
"Kau sudah menaruh bom nya?" Jisoo yang bertanya,"Wendy sedang menyebarkannya" Lisa menjawab.
Jisoo yang mendengar perkataan Lisa hanya mengangguk saja. Sedangkan di sisi lain, seulgi memilih turun naik lift.
Sesampai nya di bawah ia di hadapkan dengan segerombolan polisi, "woahoo... Keren..." Seulgi yang dengan cepat bersembunyi.
Cepat! Mereka di atas!
Sebelum segerombolan polisi itu naik ke tangga, tiba tiba seulgi mendengar suara tembak menembak yang berasal dari dalam tangga.
Keluar lah Lisa dan jisoo dari tangga itu menyebabkan mereka semua beradu peluru, seulgi pun tak kunjung diam. Ia ikut menembaki para polisi polisi itu.
Satu persatu polisi polisi itu gugur, Wendy muncul dengan membawa vector yang menembaki secara brutal polisi polisi itu.
"Adik ku yang ini benar benar gila... " jisoo yang menggeleng, "ayo keluar! Mereka akan datang lagi!" Lisa yang berada di pintu belakang.
Mereka berempat pergi berlari ke pintu belakang, saat sebuah mobil box hitam muncul di depan mereka. Keempatnya langsung masuk kedalamnya.
"Itu tadi keren!" Jisung yang menoleh ke Hyung Hyung nya, "hey hey lihat jalan mu..." Seulgi yang membuka topeng nya.
"Hehehe maaf...."
"Hey kid, coba kau ledakkan ini..." Wendy melemparkan remote bom ke jisung, "eh... Aku?" Jisung yang mengendarai mobil dengan satu tangan.
"Ya... Lakukan lah.." Wendy yang mengangguk membuat jisung memencet tombol tersebut.
Tak lama suara dentuman keras muncul dari atas gedung membuat bangunan atasnya roboh, "kencang kan mobilnya jie!" Jisoo yang menoleh ke belakang melihat bangunan itu roboh.
"Aku suka ledakan nya.." Wendy yang membuka jasnya beserta sarung tangan nya, "aku suka suara vector mu tadi, bung.." Lisa yang menyenggol bahu Wendy.
"Thank you..." Wendy yang tersenyum miring, jisung meminggirkan mobilnya di sebuah parkiran samping restoran.
"Kita harus makan malam..." Jisoo yang menaikkan kedua alisnya, mereka semua turun dari mobil.
Lisa yang sudah berganti dengan kaos hitam, Wendy yang sengaja membuka kemeja nya memperlihatkan kaosnya, seulgi yang berganti hoodie sedangkan jisoo hanya memakai kemeja nya saja dengan kancing atas yang di biarkan terbuka.
Lisa dan jisung duluan masuk kedalam restoran sembari membicarakan sebuah lelucon. Saat jisoo hendak masuk ke dalam, ia sempat melihat seseorang yang keluar dari pintu samping.
Seseorang yang sangat familiar, "kalian duluan saja... Ada yang harus aku tangani..." Jisoo memberikan sebuah kartu debit pada seulgi.
"Hey kau mau kemana?" Wendy yang bertanya. Bukannya menjawab, jisoo malah berlari mengejar orang tersebut.
Vote guys jangan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO)
De TodoRules : "Jangan pernah melibatkan seseorang kedalam hidupmu jika kamu tak ingin terjadi sesuatu padanya, terlebih lagi dia memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan mu." ∆TIDAK ADA TERKAIT NYA DENGAN IDOL ASLI∆