Minhyung turun dari mobilnya, kini ia sedang berada di sebuah kantor departemen yang letaknya berada tak jauh dari kantor kepolisian.
Ia menghela nafas sebelum berjalan masuk kedalam kantor. Ia juga merapikan jas nya agar tetap terlihat rapi.
Di sisi lain, Jisoo sudah mengamatinya sejak mobil milik Minhyung sampai, ia juga bisa melihat Lisa yang bergerak dari atas pohon pohon rindang mengikuti Minhyung.
"Bear, beri sinyal pada kucing hitam itu.." Perintah Wendy yang terdengar dari alat komunikasi mereka.
Dari tempat Jisoo terlihat lantai bawah gedung tiba-tiba saja mati membuat Minhyung terdiam.
Di saat itu pula, Lisa melompat menyerang Minhyung sehingga Minhyung tersungkur.
"Bagus, aku harus ikut turun." Jisoo yang melompat ke bawah.
"K-kau siapa?!" Minhyung yang sedikit bergetar karena Lisa menarik kuat kemejanya.
"Aku yakin dirimu mengenali ku, tuan Min.." Lisa yang mengeluarkan pisau dari balik kantong rompi nya.
"Lihat, dia terlihat ketakutan..." Jisoo yang muncul dari belakang Lisa.
"Selamat datang di neraka, tempat dimana kau harus tinggal..." Ucap Jisoo berhenti di samping Lisa.
"Kalian... Lepaskan Aku! Kenapa kalian berada di sini huh?!" Minhyung yang berusaha melepaskan dirinya.
"Karena kami sangat mencintai darahmu..." Lisa yang menggores dahi Minhyung sehingga dahinya mengeluarkan darah.
Di saat itu pula, mereka mendengar sirene polisi yang muncul dari dalam gedung itu, hal itu pula membuat Minhyung yang ketakutan kini tertawa.
"Kau! Lepaskan Minhyung.." Lelaki yang tak asing bagi keduanya itu berteriak pada mereka.
"Hey, dia polisi aneh yang mengusir kita sewaktu berada di lokasi pencurian kemarin.." Ucap seulgi dari sebrang.
Lisa pula mendorong kuat Minhyung sehingga tersungkur, Jisoo sendiri mengamati ada berapa banyak polisi yang kini mengitari mereka.
"Angkat tangan kalian!" Jaehyun yang mengacungkan pistol juga.
Hal itu pula membuat mereka berdua mengangkat tangan. Semua polisi benar benar berada di sekeliling mereka dan mengacungkan pistol ke arah mereka.
"Tiga puluh dua." Ucap Wendy yang terdengar.
"Ternyata kalian sangat mudah di tangkap huh?" Jaehyun yang mendekat dua langkah.
"Bodoh sekali polisi negara kalian tidak pintar menangkap orang orang aneh seperti kalian.." Ucap Jaehyun.
Hal itu pula membuat keduanya menghadap ke arah Jaehyun.
"Jeong Jaehyun.." Ucapan Jisoo itu membuat Jaehyun menyirit.
"Kau pintar..." Saat mengucapkan itu, tiba tiba saja para anggota polisi di hujani oleh peluru yang muncul entah darimana.
Hal itu pula membuat mereka semua berlindung, saat Jisoo hendak berlari, Jaehyun menahan kuat lengannya membuat Jisoo memukul wajahnya dengan keras.
"Sampai kapan pun kau tak bisa menangkap ku.." Jisoo menggores jidat Jaehyun lalu mendorong kuat Jaehyun.
"Fuck, CRUSH! SUHO! TAE!" Ucap Jaehyun.
"Bagus, ini yang sangat aku tunggu, polisi lemah itu memanggil para temannya.." Ucap Lisa yang berada di atas atap parkiran sekarang.
Para anggota polisi sibuk menembak membabi buta mencari siapa yang menyerang mereka.
"Ini yang aku tunggu..." Seulgi yang turun.
Di waktu yang sama, para pria yang di panggil oleh Jaehyun itu keluar dengan membawa tembakan pemburu.
"Wow, mereka bermain dengan AK..." Wendy mengeluarkan kedua pistolnya.
"Hey, aku mengenal pria berambut kaku itu.." Ucap seulgi merengut.
"Bagus, lukai saja jika kau mau.." Ucap Jisoo yang mulai menembaki mereka saat Jaehyun berusaha membalas dan menghindar.
Seulgi berlari ke arah suho yang sibuk menembaki Lisa yang berada di atas, seulgi menunjang kuat sehingga Suho berteriak.
"Kau!" Crush yang berusaha menembak Seulgi saat Seulgi hendak membuat kaki Suho patah.
"Bagus, dia mengacaukan ku... Snow, habisi pria pengganggu ini..." Ucap Seulgi.
"Ay ay captain." Ucap Wendy yang bersembunyi di balik baru dan mendekati Seulgi.
Taehyung berhasil membuat lengan kiri Lisa terluka.
"Kau melukai adikku." Seulgi yang mendorong kuat taehyung sehingga terbentur ke dinding.
Jaehyun sendiri sedikit linglung karena para temannya sudah banyak terluka. Jisoo tak menyia nyiakan waktu, ia menendang kuat Jaehyun sehingga pria itu tersungkur.
"Aku membebaskan mu..." Ucap Jisoo setelah ia hampir mematahkan dua gigi Jaehyun.
"Eighty Four." Ucap Jisoo pada alat komunikasi.
Di saat yang sama, sebuah helikopter muncul dan mengeluarkan sebuah tangga tali dari atas. Lisa melompat ke atas sebelum Seulgi ikut melompat.
"Mereka polisi payah.." Wendy yang menggeleng.
Jisoo sendiri masih memerhatikan Jaehyun yang bertekad melukainya, namun kakinya sangat sakit sehingga ia kembali terjatuh.
"Jendral yang payah.." Jisoo memegang kuat tali helikopter tersebut sebelum helikopter nya kembali melayang di udara yang malam.
Jisoo memanjat naik ke atas helikopter, melihat Lisa yang sedang di obati oleh tim medis Alcandor.
"Wow banyak sekali mobil polisi di bawah.." Ucap Seulgi yang duduk di samping Jisung yang sedang mengendarai helikopter mereka.
"Mereka juga mengikuti jejak kita sedari tadi.." Ucap Jisung yang membuka topengnya.
"Naik lah lebih atas lagi, jie.." Jisoo yang melihat ke arah bawah.
Benar benar banyak mobil polisi dan suara sirine yang berisik di sana. Jisoo benar benar sudah menebak hal ini, para polisi benar benar merencanakan untuk menangkap mereka.
"Huh, mereka benar benar polisi payah.. Lihat saja anggota nya... Kalah dengan mesin Pistol kita.." Ucapan Lisa membuat mereka tertawa.
"Mereka tidak tau bahwa yang menembaki mereka itu mesin yang kita sembunyikan.." Wendy membuka beer nya dan melemparkan sekaleng pada Seulgi.
Vote and comment guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO)
RandomRules : "Jangan pernah melibatkan seseorang kedalam hidupmu jika kamu tak ingin terjadi sesuatu padanya, terlebih lagi dia memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan mu." ∆TIDAK ADA TERKAIT NYA DENGAN IDOL ASLI∆