Rosé turun dari mobilnya sembari melihat sekitarnya, pemakaman siang itu tampak sepi.
Rosé berjalan menuju makam yang akan ia datangi. Namun langkah nya terhenti saat melihat seseorang pria berjongkok di samping makam Jisoo.
Pria itu spontan berdiri dan membungkuk sekilas saat melihat Rosé. Hal tersebut membuat Rosé ikut membungkuk sekilas.
"A-ah, maaf nona.." Ucap pria itu.
"Aku kemari hanya untuk melihat teman ku.." Ucapan pria itu membuat Rosé menyirit.
"Teman mu?" Tanya Rosé.
"Ya... Teman ku.. Jisoo.." Jawab pria itu mengangguk.
"Jisoo?"
"Yaa, teman dekat ku di Paris waktu kuliah..." Ucapan pria itu semakin membuat Rosé bingung.
"Ah ya.. Namaku Thomas... Aku bisa berbahasa Korea karena Jisoo banyak mengajariku waktu itu..." Thomas menjawab kebingungan Rosé.
"O-ouh... Aku Rosé..." Ucapan Rosé membuat Thomas mengangguk.
"Salam kenal... Apa kamu teman Jisoo juga?" Thomas tersenyum lebar.
"Eum... Aku pacar nya..." Ucap Rosé.
"Ah pacar nya?! Wah wah pintar sekali dia memiliki wanita.." Ucapan Thomas membuat Rosé sedikit terkekeh.
"Aku baru mengetahui bahwa Jisoo memiliki teman luar negeri seperti dirimu.." Ucap Rosé.
"Ah dia tidak pernah bercerita ya?" Tanya Thomas.
"Tidak... Bahkan aku saja tidak pernah di beritahu tentang dirinya..." Ucap Rosé menggeleng.
"Ah, anak itu benar benar terlalu tertutup..." Thomas menggeleng.
"Eum... Thomas... Kamu mengetahui pemakaman Jisoo ini dari mana?" Tanya Rosé.
"Ah adiknya, Winter.. Memberitahu ku.." Ucap Thomas menjawab.
"Ah kamu mengenal winter?" Tanya Rosé.
"Yaa.. Jisoo memberitahu ku.." Thomas mengangguk.
"Ah begitu ya..." Ucap Rosé.
Saat Thomas hendak berbicara, ponselnya berbunyi tanda ada telfon masuk membuat ia langsung mengangkatnya.
"Ya?" Thomas berucap.
"...."
Ucapan yang tidak bisa di dengar oleh Rosé itu membuat Thomas berdiri kembali membuat Rosé menoleh.
"Nona Rosé... Maafkan aku, seperti nya kita tidak bisa terlalu lama berbicara... Aku harap kita bertemu kembali.." Ucap Thomas.
"Ah tidak apa apa..." Rosé tersenyum.
"Baiklah kalau begitu aku permisi terlebih dahulu..." Ucap Thomas membuat Rosé mengangguk.
"Je t'ai dit que la clé de l'armurerie était dans ma veste hier, jiver... comment as-tu oublié ?(Sudah kubilang kunci gudang senjata ada di jaketku kemarin, jiver... Apa kamu lupa?)" Ucapan Thomas yang di mengerti Rosé itu membuat Rosé menoleh.
Thomas berjalan sedikit tergesa menuju jalan keluar pemakaman membuat Rosé semakin bingung.
"Dia... Mengatakan gudang senjata? Apa dia seorang polisi?" Gumam Rosé.
$$$
Rosé duduk ke sofa empuk miliknya itu sembari bernafas lega. Tiba-tiba saja pintu unitnya terbuka memunculkan Karina yang tergesa-gesa masuk ke unit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCANDOR S1 & S2 (CHAESOO)
RandomRules : "Jangan pernah melibatkan seseorang kedalam hidupmu jika kamu tak ingin terjadi sesuatu padanya, terlebih lagi dia memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan mu." ∆TIDAK ADA TERKAIT NYA DENGAN IDOL ASLI∆