bab 28

4.9K 297 13
                                    

Happy reading
.
.
.

Angin dengan lembut berhembus menerbangkan helai-helai rambut seolah memberi ketenangan.

"Makasih udah datang.." ucap Kevan tersenyum lembut

"Iya kak... kakak mau ngomong apaa?" tanya gadis itu menatap Kevan bingung

"A-aku.. suka sama kamu.. engga a-aku sayang sama kamu" ucap Kevan gugup

"Maaf kak... tapi" ujar gadis itu gugup

Kevan menegang, dunianya terasa hancur ia tau ini akan terjadi tapi yang bisa ia lakukan sekarang hanya tersenyum lembut dan mengangguk
"Aku ngerti... maaf ganggu waktunya"

"Engga.. kak Kevan ga ganggu waktu aku kok"

"Maaf" ucap Kevan lalu berjalan melewatinya.

"Kak tunggu..." gadis itu mengejar Kevan dan menggenggam tangannya.

Kevan terdiam saat gadis itu menggenggam tangannya, dadanya berdebar senang tapi detik kemudian digantikan oleh rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan.

"Kak Kevan ga marahkan sama Nasya?," tanya Nasya yang membuat Kevan sadar dari diamnya.

Kevan menggelengkan kepalanya
"Aku ga marah sama kamu syaa.. cuma sakit aja disini" jawab Kevan seraya menunjuk dada.

Nasya menundukkan kepalanya "maafin nasya kak... Nasya ga bisa karena.."

"Karena Devan" potong Kevan tersenyum dan melepaskan gengaman Nasya lalu pergi meninggalkan Nasya sendiri di rooftop.

***

"Aku bosan... Tante kapan Veli pulang.." ucap Veli duduk bersila di ranjang.

Mama Windi tersenyum dan mengelus rambut Veli lembut " nanti ya.. Veli kan baru sembuh"

"Udah seminggu aku disini dan aku udah baik-baik aja kok" ucap Veli meyakinkan Mama Windi

"Yaelah.. nanti sampe rumah drop terus masuk rumah sakit lagi" ucap Felix yang baru masuk ruangan Veli.

Veli menoleh dan mendengus kesal "sok tau lo"

Felix terkekeh dan berjalan mendekat ke arah Veli lalu mengacak-acak rambut Veli gemas.

"Iss.. apaan sih lo" ucap Veli menjauhkan tangan Felix dari kepalanya.

Felix terkekeh kecil dan mundur kebelakang duduk disofa menyenderkan kepalanya di sofa.

"Lo bolos?"

Pertanyaan dari Veli membuat mata Felix yang tadinya ingin tertutup dan tidur kembali terbuka. Felix menoleh ke arah Veli dengan cepat dan menggelengkan kepalanya.

"Gue udah izin sama osis lagipula lo belum sembuh jadi gue khawatir kalo lo kenapa-kenapa lagi"

"Tante Windi ada disini kok, kan dia dokter juga jadi gue baik-baik aja"

"Tante?" Felix membenarkan posisi duduknya dan menatap mamanya yang membuang muka.

Veli menyeringitkan alisnya, ia menatap Felix dan Mama Windi bergantian "ada yang kalian sembunyiin dari aku?"

"Mama belum kasih tau Veli?" tanya Felix menatap serius mamanya mengabaikan pertanyaan dari Veli.

"Kasih tau apa sih.. haha ada-ada aja kamu" jawab Mama Windi melihat sekeliling tidak mau melihat wajah Felix

"Tentang Veli itu an—" ucapan Felix terpotong oleh datangnya dokter untuk memeriksa keadaan Veli

Dokter tersenyum lalu berjalan mendekati Veli
"Saya periksa keadaan kamu dulu yaa"

Protagonis < FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang