Happy reading.
.
.
.
.
.Saat mereka sedang tertawa, ponsel milik Zifa berbunyi beberapa kali.
"Angkat kenapa Zif.. berisik" ucap Alaska, yang lain ikut diam dan melihat ke arah Zifa. Devan dan Keira duduk di kursi yang masih kosong.
"Nomor ga dikenal.. males gue" ucap Zifa mengambil ponselnya dan menaruhnya kembali.
"Siapa tau penting zif.. buktinya nelepon terus" ucap Clara.
Zifa mengangguk dan mengangkat telepon itu.
"Halo..""Lama.." ucap seseorang disana yang membuat Zifa kaget.
"Bara?" ucap Zifa memastikan dan yang lain masih setia mendengarkan. Bara berdehem kecil sebagai jawaban
"Bara.. lo kemana aja.. bokap lo nyariin dari tadi.. dia sampe ngirim gue pesan banyak banget.. sekarang lo dimana, jangan buat khawatir deh dan lo pake hp siapa? Lo baik baik aja kan.. " -Zifa
"Rumah sakit, hp orang" -Bara singkat. Ia saja bingung tadi saat menyangkut Veli ia berbicara terus tapi kenapa sekarang malas..
"Rumah sakit?" -ucap Zifa terkejut
"Lo baik-baik aja kan? Lo sakit? Lo kecelakan? Lo kenapa woi.. jangan diem ajaa.. bara!" -tanya Zifa panik
"Veli" jawab Bara singkat.
"Veli? Veli kenapa?! Bara jawab gue.. veli kenapa!" ucap Zifa, keira dan yang lain menatap Zifa penasaran.
"Veli kenapa? Zifa.." ucap Clara dengan nada panik.
"Zifa.. Veli kenapa!" ucap Keira dengan kepanikan yang jelas yang dibalas gelengan Zifa.
Zifa kembali ke ponselnya yang sama sekali belum ada jawaban dari bara.
"Bara.. Bara jawab gue!" ucap Zifa meminta jawaban dari Bara."Rumah sakit Medika Citra, Kamar VVIP lantai 2" ucap Bara lalu mematikan telepon.
Zifa tiba-tiba bangun dari duduknya dan memasukkan ponselnya kedalam tas miliknya.
"Lo mau kemana?" tanya Clara menggenggam lengan Zifa.
"Rumah sakit.." jawab Zifa
Clara dan Keira bangun dari duduknya
"Gue ikut" ucap mereka serempak yang dibalas anggukan kepala oleh Zifa."Kami juga ikut" ucap Rehan bangun dari duduknya dan diikuti yang lain (-nasya)
"Kenapa sih... palingan kak Veli cuma pura-pura sakit" celetuk Nasya yang membuat mereka semua terkejut.
"Maksud lo apa?" tanya Rehan menatap Nasya bingung.
"Gini ya kak.. dia kan baru keluar rumah sakit baru-baru ini... kalo dia masuk rumah sakit lagi berarti dianya aja yang ga bisa jaga diri. Dan ya.. sekarangkan cuma kak Veli yang engga ada di acara perjamuan... siapa tau dia caper" jawab Nasya tersenyum polos.
"Lo diem bangsat!" ucap Keira menatap tajam Nasya
Nasya tersenyum sinis lalu meminum minumannya dan menatap Keira meremehkan.
Zifa menghela nafas lalu berjalan pergi meninggalkan meja dan di ikuti yang lain meninggalkan Nasya dan Adrian.
"Gue ga nyangka lo bakal ngomong kayak tadi, Veli gaada salah sama lo" ucap Adrian lalu pergi menyusul teman-temannya.
"Kak Rian salah... semenjak kedatangan Veli hidup gue jadi berantakan.." batin Nasya penuh kebencian.
Skip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonis < Figuran
HumorKisah Kinan putri yang bertransmigrasi ke tubuh Velice Anindya G. Tokoh Figuran di Novel 24 jam Always You