bab 33

4.9K 320 60
                                    

Happy reading.
.
.
.

"Kenapa berita menayangkan hal hal yang tidak penting... kapan berita hancurnya V'a bautique tayang.." keluh seseorang seraya terus mengganti siaran televisinya.

"Sudah 2 hari tapi veli belum hancur juga kenapa wanita itu sangat beruntung.."

"Karena dia tidak rendahan sepertimu..."

Dante menoleh kebelakang dan terkejut melihat ayahnya yang sudah berdiri tegap serta menggenggan sebuah dokumen ditangannya.

"A-ayah.."

Tuan Xavier melempar dokumen itu pada wajah Dante " siapa yang mengajarimu melakukan hal murahan seperti itu!"

Dante menunduk dan menatap Dokumen yang berceceran dilantai dekat kakinya.

Ia diam dan mengamati dokumen itu, tangannya mengepal saat membaca nama butik milik Veli.

Dante mengangkat kepalanya dan mencoba menahan amarahnya dengan mengepalkan tangannya kuat.

"I-ini apa ayah?.. d-dokumen apaa?"

Tuan Xavier tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan putranya, tawanya mengundang para pelayan bahkan istrinya yang sedang dikamar turun kebawah.

"Ada apa suamiku? Kenapa kamu tertawa sangat besar bahkan aku dilantai atas bisa mendengarnya sangat jelas" ucap Nyonya Xavier menuruni tangga lalu menghampiri suaminya dan putranya.

Nyonya Xavier melirik ke arah lantai yang berserakan dengan kertas-kertas lalu menoleh kearah putra dan suaminya yang sama-sama menahan amarah.

"Ada apa ini? Katakan padaku..." ucapnya terus menoleh kearah Suaminya dan putranya.

"Diamlah Maria, ini urusanku dengan putra bodoh kita ini" ucap Tuan Xavier terus menatap tajam Dante

"T-tapi Dant—"

Tuan Xavier menoleh kearah istrinya dan menghentikan ucapannya yang ingin membela Dante.

Nyonya Xavier menundukkan kepalanya dan menutup mulutnya rapat-rapat, ia mundur dan duduk disofa.

Tuan Xavier kembali menoleh kearah Dante
"Kenapa..KENAPA KAMU MELAKUKAN HAL MURAHAN SEPERTI ITU!"

"Ya.. ya karena dia pantas mendapatkan itu.." ucap Dante menatap Ayahnya

"Pantas?" tanya Tuan Xavier terkekeh kecil, ia maju mengepalkan tangannya lalu meninju wajah Dante hingga terdorong kebelakang.

"Karena kelakuanmu perusahan kita nyaris bangkrut!"

Nyonya Xavier menutup mulutnya tidak percaya, ia bangun lalu membantu anaknya berdiri dengan benar.

"Kamu gapapa..?" tanya Nyonya Xavier pada anaknya

Dante menyeka darah dibibirnya lalu tersenyum menyakinkan ibunya bahwa ia baik-baik saja.

"Maria Mundur!" ucap tegas Tuan Xavier masih mengepalkan tangannya seakan belum puas memukul anaknya.

Nyonya xavier ingin membantah tapi anggukan dari Dante membuatnya mundur dan kembali duduk disofa.

Tuan xavier kembali maju bukan memukul tapi ia menendang perut anaknya hingga Dante jatuh yang membuat Nyonya xavier beserta para pelayan yang melihat itu berteriak karena terkejut.

"Mas!..." Nyonya xavier bangun dan membantu Dante bangun serta mendudukkannya di sofa.

Setelah membantu Dante serta menyuruh pelayan membawa kotak p3k serta air minum, Nyonya xavier menghampiri suaminya dan menatapnya tajam.

Protagonis < FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang