bab 35

7.9K 333 54
                                    

Happy reading.
.
.
.
.

Waktu terus berlalu hari demi hari, bulan demi bulan dan tidak terasa setahun telah terlalui.

Banyak yang berubah dalam setahun ini, Dante yang sudah tidak pernah muncul lagi karena pergi keluar negeri kemudian Oliv yang hilang tanpa kabar serta Kevan yang pindah sekolah.

"Veli.." panggil seseorang dari arah belakang.

Veli menoleh dan tersenyum melihat siapa yang memanggilnya " mama.." ucapnya

Mama Windi tersenyum dan masuk kekamar anaknya, ia melirik kearah meja yang penuh dengan kertas-kertas coretan.

"Habis ngapain?" tanyanya

"Niatnya mau buat desain baru maa tapi ya gini yang mama liat semuanya kacau.."

Mama Windi menggelengkan kepalanya lalu mengelus kepala Veli pelan.
"Kurang referensi ini mah.. keluar sana belanja apa jalan-jalan gitu.."

"Gapunya uang maa.." ucap Veli lesu yang langsung dicubit mama Windi.

"Aww maa.. sakit" ucap Veli seraya mengelus tangannya yang dicubit mama windi.

"Lagian punya butik besar mama papa pun kaya masih aja bilang ga punya uang terus yang hidupnya kurang mampu apa?" ucap mama Windi menceramahi putrinya seraya berdecak pinggang.

"Apa?" tanya Veli dengan watados

Mama Windi menarik tangan Veli agar bangun dari duduknya berucap "udah gausah dilanjutin.. sekarang pergi keluar nanti uangnya mama transfer.."

Veli tersenyum dan memeluk mamanya "makasihh maa.. jadi sayang deh" ucapnya lalu menarik diri

"Jadi kalo ga ditransfer ga sayang?"

"Sayang maa tapi kalo ditransfer jadi makin sayang.. nih ya uang tu kayak perasaan jadi kalo makin banyak ditranfer uang makin besar juga perasaannya.."

Mama Windi menggelengkan kepalanya mendengar jawaban absurd Veli "terserah kamu.. yaudah mama tinggal.. dandan yang cantik siapa tau nyantol duda kaya kan lumayan.."

"Veli maunya brondong..."

Mama Windi memukul lengan putrinya " hushh kok maunya brondong belum matang itunya..."

"Emang duda udah matang?" tanya Veli

"Ya mana mama tau.. tanya sendiri sama dudanya.." ucap Mama Windi lalu pergi dari kamar Veli

"Idih mama nih.. lagian apanya sih yang matang? Umurnya?.. tapi banyak tu bocil-bocil yang pemikirannya dewasa.. " ucapnya seraya mengetuk dagu.

"Alah Veli veli.. mending sekarang lo siap-siap dan pergi shopping.." ucap Veli menggelengkan kepala lalu tersenyum dan berjalan ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Veli keluar kamar mandi dengan dress putih setinggi lutut.

Beberapa menit kemudian Veli keluar kamar mandi dengan dress putih setinggi lutut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Protagonis < FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang