bab 26

5K 339 74
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
Malam saksi bisu, kenangan dan tangisan yang tersembunyi di angin malam. Bukan hati tidak bisa mengikhlaskan hanya gelapnya malam membutuhkan cahaya bukan?.
.
.
.
.

"Pasien butuh donor darah segera... suster lihat persedian darah dengan golongan O negatif" ujar Dokter yang di angguki suster.

Suster keluar ruangan dan berlari dengan panik menuju lantai satu untuk memeriksa persedian darah dirumah sakit.

Beberapa saat suster kembali masuk kedalam ruangan Veli "Persedian sudah habis dok.. bagaimana ini.."

Dokter menegang dan mulai melakukan yang terbaik supaya Veli bisa bertahan sebentar sebelum menerima donor darah.

Sejam berlalu.. Dokter menyeka keringatnya dan menghela nafas

"Syukurlah... setidaknya dia bisa bertahan walau sebentar"

Dokter serta suster keluar ruangan Veli dan melihat pria yang tadi bersama anaknya, dokter mendekat lalu menatapnya bingung

"Kamu keluarga pasien?"

Pria itu menggeleng dan tersenyum
"Bukan, saya disini karena permintaan putra saya untuk menjaganya, dan bagaimana keadaan wanita itu?"

"Baiklah.. keadaan pasien sekarang kritis dan membutuhkan donor darah secepatnya, kalau boleh tau golongan darah anda apa?"

"Golongan darah saya B"

"Golongan darahnya tidak sama" bisik Suster 1

"Kau benar...aku kasian sekali dengan pasien itu.. bahkan keluarganya satu pun tidak ada." bisik Suster 2

"Jangankan keluarga, bahkan temannya tidak ada"

"Kalian diam.. ayo pergi" ucap tegas Dokter yang di angguki kedua suster itu.

Mereka pergi meninggalkan pria itu.

Malam berlalu dan waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi, Dokter kembali dan melihat pria semalam sedang tertidur di kursi.

Dokter menghampiri pria itu dan membangunkannya "Nak.. bangunn"

Eughh.. Pria itu membuka mata dan meregangkan tubuhnya "kenapa dok?"

"Ini sudah pagi.. kau tidak perlu menjaganya lagi.. mungkin sebentar lagi keluarga pasien akan datang jadi dia tidak sendiri lagi"

Pria itu mengangguk dan bangun dari duduknya lalu pergi dari depan ruangan Veli.

Dokter masuk kedalam ruangan Veli dan memeriksa kondisinya, ia menghela nafas dan melihat kearah jam tangan miliknya "waktu terus berjalan dan sekarang keadaanya memburuk secara perlahan"

Dokter membuang nafas gusar dan menatap Veli lalu mengelus kepalanya "apa yang sebenarnya terjadi padamu... bukankah sebelumnya sudah ku katakan untuk tidak menyakiti dirimu sendiri.. huh"

Hening.. ruangan itu hanya terdengar suara monitor hingga pintu terbuka

Cklekkk

"Dokter?.." Bara masuk ruangan dan mendekat kearah Dokter

"Ada apa dengan semua alat yang di tubuh teman saya.. bukankah semalam ia sudah bangun," ucap Bara menatap serius ke arah dokter

Dokter menghela nafas dan menarik tangannya dari kepala Veli " dia kritis dan membutuhkan donor darah secepatnya"

"APA!" Bara menoleh ke arah Veli dan kembali menatap dokter "t-tapi kenapa?.."

"Dia kembali menyakiti dirinya sendiri dan mengakibatkan dia kehilangan banyak darah"

Protagonis < FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang