bab 21

7.3K 555 91
                                    

_______________________________________________
HAPPY READING
.
.
.
.
.

Veli tersenyum manis mendengar ucapan sang pria paruh baya itu

"Anda masih saja seperti dulu, banyak bicara ya pak tua" ucapan Veli membuat semua orang tambah terkejut

Mama Felix mendekat dan memeluk Veli yang mana membuat Veli kagett

"Wahh kamu tau saya sangat ngefans sama karya2 kamuu" ucap Mama Windia Ava Graham

Veli membalas pelukan wanita itu dengan sayangg, hangattt.. pelukan mama Windi sangat hangat sampai2 Veli memejamkan matanya menikmati kenyamanan yang ia rindukan.

Mama Windi sedikit terkejut saat Veli membalas Pelukannya, pelukan yang entah kenapa memiliki sensasi lain. Apa karena ia ngefans dengan Veli? Tidak ada yang tahuuu

Mama Windi melepas pelukannya dan mengajak Veli duduk disampingnya.

"Kenapa kamu ajak dia duduk disitu sih maa" sewot Papa Aliando Aska Graham

"Dia ngefans sama saya pak tuaaa" jawab Veli mengejek

"Saya belum tua!" Papa Al kesal

"Anda sudah tua, pak tuaaa"

"Kamu ga lihat saya masih gagah gini hah"

Veli membuat muka jijik saat mendengar perkataan papa Al

"Kenapa dengan muka kamu hah!"

Veli menormalkan wajahnya lalu membuat wajah imut, yang mana membuat Mama Windi mencubit pipinya dan Papa Al membuat Ekspresi mau muntah.

Felix dan satu orang disana tertawa melihat Veli dan papa Al

"Pulang sana Kamu!" usir Papa Al

Veli menormalkan Wajahnya dan dengan pandangan kecewa ia bangun dari duduknya

"Kamu tidur di Luar!" ucap Mama Windi pada Papa Al lalu menarik tangan Veli agar duduk kembali lalu memeluknyaa

"Maa kok gituu" tak terima Papa Al

"Jangan dengerin dia oke.." ucap mama Windi mengelus rambut Veli

Veli melepas pelukan mama Windi dan mengangguk serta menghapus air mata yang keluar.

Veli menyenderkan kepalanya di bahu Mama Windi dan membuat Ekspresi mengejek kepada Papa Al

"Aku menang" ucap Veli tampa suara

Papa Al melotot, ia ingin bicara lagi tapi mata istrinya menatap tajam dirinya.

"Nama kamu siapa?" tanya Ernald Alwi Graham kakak Felix yang tadi tertawa bersama.

"Velice Anindya " jawab Veli menormalkan posisi duduknya dan tersenyum pepsodent

Semua orang disana membeku mendengar nama Veli kecuali Papa Al

"Nama orang tua kamu siapa?" tanya Gibran Graham Kakek Felix yang baru masuk ruangan itu dan sudah terkejut mendengar nama Veli

Semua orang menoleh ke arah kakek Gibran

"Saya gatau, saya dari panti asuhan" jawab Veli

Mama Windi menoleh kearah Veli
"Kamu yang di rumah sakit waktu itu?" tanyanya

"Hehe iya tann, maaf ya waktu itu ngerepotin" jawab Veli, Mama Windi hanya mengangguk lalu mengelus rambut Veli

"Bukankah kamu dari keluarga Wijaya?" tanya Papa Al yang membuat semuannya menatap Veli penasaran

Protagonis < FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang