bab 31

5.5K 340 59
                                    

Happy reading.
.
.
.
.

Detak jantung terus berdetak dengan cepat memberi banyak tegangan dalam hati, Veli menarik nafas dan membuangnya perlahan.

Sekarang ia berada diparkiran keluarga graham, Veli keluar mobil diikuti yang lain.

"Ayo masuk..." ajak Ernald yang diangguki Veli

Saat ingin mengambil koper miliknya, Felix sudah terlebih dahulu mengambilnya dan berjalan di depan.

"Lohh kok..."

"Udah.. jangan bengong aja ayo masukk.." ucap Ernald menarik tangan Veli

Sesampainya di depan pintu terdengar suara gelak tawa dari dalam rumah, Veli menoleh ke arah Ernald dan Felix yang masih berdiam diri di depan pintu.

"Kenapa?" tanya Ernald tersenyum lembut

Veli menggelengkan kepalanya dan kembali melihat kedepan, sampai Felix masuk terlebih dahulu dengan 2 koper ditangannya

Hening, seketika gelak tawa yang terdengar tadi hilang dan kini jantung Veli yang berpacu kuat.

Ernald menggengam lembut tangan Veli dan membawanya masuk kedalam rumah.

Deg

Deg

Deg

Ernald berhenti diruang keluarga dan membawa Veli duduk disofa dekat dengannya.

Suasana terasa canggung apalagi sekarang dihadapannya ada beberapa orang yang tidak ia kenal, Veli mengenggam erat tangan Ernald menyalurkan rasa gelisahnya.

Ernald menoleh ke arah Veli dan terkekeh kecil melihat ekspresi tegangnya, ia mendekat dan membisikkan sesuatu "jangan tegang.. kami tidak memakanmu"

Ernald menarik diri dan kembali terkekeh melihat wajah Veli yang memerah padam karena malu.

"Ekhmm"

Veli dan yang lain memfokuskan pandangan mereka pada Kakek Gibran yang duduk dengan penuh wibawa.

"Veli sebenarnya maksud kami menyuruhmu tinggal disini karena kamu adalah cu—" ucapan Kakek Gibran terpotong oleh nada dering ponsel milik Veli

Veli mengambil ponselnya dan melhat siapa yang meneleponnya, saat membaca nama penelepon Veli membulatkan matanya.
"Maaf..saya angkat telepon sebentar.." ucapnya meminta izin

Setelah diberi izin Veli mengangkat teleponnya
"Halo"

"Halo.. gawat Vel saham perusahan tiba-tiba turun drastis"

Veli menegang dan detak jantungnya mulai tidak tenang "cari tau.. gue bakal kesana sekarang"

Veli mematikan panggilan tersebut lalu bangun dari duduknya "aku pamit dulu yaa.. " ucapnya tidak enak hati

"Mau kemana" tanya mama Windi

"Ada masalah tan.. Veli pamit yaa.. assalamualikumm" setelah mengucapkan salam Veli keluar dari ruangan itu

Felix yang baru turun dari lantai atas untuk menaruh koper milik Veli seketika bingung melihat Veli keluar dari ruang keluarga dengan tergesa-gesa lantas ia mengejar Veli dan menggenggam tangannya.

"Mau kemana..?

"Butik" jawab Veli mencoba melepaskan gengaman tangan Felix

"Ngapain kesana..?"

"Ada masalah dibutik.. jadi.. lepasin guee" Veli menyentak tangannya hingga genggaman tangan Felix terlepas

"Gue ikut.." ucap Felix lalu menggenggam tangan Veli dan menariknya

Protagonis < FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang