chapter 13

2 2 0
                                    

"Ibu ..!!" Terdengar, suara teriak Nam Joon, yang menggema dari lantai atas.

Kemudian, terlihatlah Nam Joon yang berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa menuju Ibu, dan adiknya yang kini berada di lantai satu.

"Why? What happend my son?" Tanya Rani. Kekhawatiran kini jelas terlukis di wajah wanita paruh baya itu.

"Ibu, ayah mengalami kecelakaan"

"Appa?!!!!!"...

~~ Hari itu, adalah hari anniversary pernikahan Rani dan Jong Hoon yang ke 27 tahun. Di pagi hari itu, Jong Hoon telah berjanji pada Rani akan pulang cepat hari ini karena akan merayakan hari istimewa ini bersama dengan kedua anak mereka.

Karena, selama beberapa tahun terakhir ini, Rani dan Jong Hoon sering merayakan anniversary mereka hanya berdua saja, di Jakarta tanpa kehadiran anak-anak mereka.

Dan tahun ini, karena urusan mereka di sana sudah selesai dan akhirnya bisa kembali ke Seoul, di hari Anniversary yang ke 27 tahun ini, mereka ingin membuat moment yang spesial.

Dari sejak pagi,  Rani sibuk pergi berbelanja ke pasar dan setelah pulang, dia memasak untuk makan malam bersama, hingga dia lupa waktu. Dia juga tidak terlalu  memperhatikan Elice, yang pulang ke rumah jam empat sore.

Saking sibuk dengan menu-menu makanannya, yang mulai dia masak sejak jam tiga sore,  Rani sampai lupa bahwa dia juga harus membuat kue. Bagaimana mungkin, perayaan ini akan lengkap tanpa sebuha kue? Rani ingin segera membuatnya. Namun, Dia bahkan tidak sempat membeli bahan-bahan untuk membuat kue, ketika dia di pasar tadi.

Sore itu, sudah pukul 06:07 menjelang malam. Jong Hoon kini baru selesai melaksanakan meeting dengan para karyawannya.

Dia sudah berjanji pada istrinya untuk pulang cepat hari ini, tapi sayang sekali, dia sepertinya harus tiba di rumah agak terlambat karena meeting nya yang sampai jam enam sore.

Jong Hoon yang tidak mau mengecewakan istri dan anak-anaknya itu, kini berlaritergesa-gesa masuk ke dalam mobilnya, hingga dia tidak menyadari bahwa ban mobilnya pecah.

Jong Hoon hilang kendali pada mobil nya ketika berkendara menuju rumah, hingga akhirnya menyebabkan kecelakaan.~~

***

"Suamiku..."

Lirih Rani, yang kini wajahnya telah basah dengan air mata, sambil menatap suaminya yang kini terbaring di bangsal rumah sakit, dengan infus yang terpasang di hidung nya, dan dengan keadaan yang tidak sadarkan diri. Dahi pria paruh baya itu, kini terbalutkan dengan perban.

"Astaga Ayah... Apa yang terjadi padamu.." gumam Nam Joon dengan lirih di dalam hati nya.

Air mata kini jatuh, tanpa terduga, di pipi mulus seorang pria yang di kenal orang-orang sebagai detektif yang perkasa itu.

Walaupun, pria itu perkasa seperti yang di kenal oleh banyak orang, namun dia memiliki hati yang lembut dan mudah remuk, jika melihat orang yang dicintainya terluka.

Sementara itu, Elice hanya berdiri mematung di samping Ibunya.

'Mommy telah mempersiapkan semuanya dari tadi pagi untuk malam ini. Tapi lihatlah sekarang... Kenyataan sangat berbeda dari yang kita harapkan' lirih Elice dalam hatinya. Mata gadis itu kini memerah.

....

Malam itu, Rani tidur di kursi yang ada di samping suaminya yang saat ini sedang terbaring lemah, sambil memeluk pria yang dicintainya itu.

Nam Joon yang tidak tega meninggalkan Ibunya sendiri, kini memutuskan untuk menemani Ibunya di rumah sakit.

Sedangkan Elice, gadis itu kini sedang berada di bangku rumah sakit yang ada di depan ruangan ayahnya yang di rawat, sambil mengobrol dengan Jin Seo lewat Telepon.

There Are Two Loves (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang