chapter 7

2 2 0
                                    

Kala itu, Vicktory sedang mengintai seseorang dari dalam mobilnya.

Pekerjaan yang dia lakukan siang itu, akan berhasil jika dia bisa mengikuti dan mengetahui tempat tinggal orang tersebut.

Tapi... Dia bahkan belum sempat melihat ke-arah mana orang itu pergi.

Karena mobil Elice secara tiba-tiba sudah ada tepat di depan mobilnya.

Dan jika dia tidak memundurkan sedikit mobilnya, mungkin saat ini mobil kesayangan nya itu sudah lecet.

Untung saja, kala itu jalanan di sana, tidak terlalu padat dengan kendaraan.

"Kau...!!! Elice ....!!!! Ahhhhh Sialan kau....!"
Bentak Vicktory dengan frustasi

'ada apa dengan pria ini' tutur Elice dalam hati, sambil memandang Vicktory dengan heran.

"Apa salahku... Kenapa kau membentak ku hah..!" Teriak Elice, memang benar, dialah yang bersalah di sini, tapi dia tidak ingin di bentak oleh orang lain, apa lagi Vicktory, di tengah jalan seperti ini.

"Kau....Kau...." Ucap Vicktory, sambil berjalan mendekati Elice, dengan menunjuk nunjuk Elice, dengan jari telunjuknya

Tapi Vicktory tidak bisa meneruskan kalimatnya, karena dia merasa frustasi.

"Astaga..."  Geram Vicktory dengan nada yang lebih pelan, sambil mengacak-acak rambut hitam lembut nya itu dengan tangan kanannya.

Melihat Vicktory yang bersikap tak biasa, seketika perasaan yang penuh rasa simpati datang entah dari mana, kini memenuhi hatinya.

"Ada apa dengan mu?" Tanya Elice dengan lembut, sambil menyentuh pipi wajah tampan Vicktory dengan tangan halusnya.

Baru beberapa detik saat telapak tangannya bersentuhan dengan wajah Vicktory,

Elice malah di kaget kan saat Vicktory memukul tangan Elice yang menyentuh wajah nya.

"Don't touch me.."

Tiga kata yang di lontarkan Vicktory mampu membuat Elice hampir mati rasa.

Pasalnya, kata yang dia ucapkan begitu dingin, dengan tatapan menakutkan yang di lempar nya pada Elice.

Setelah itu, Vicktory pun berbalik masuk ke dalam mobilnya.

Elice yang masih mati rasa, kini terpaku di depan mobil silver nya sambil menatap bayang-bayang mobil Vicktory yang kini telah hilang dari pandangan nya.

"Sial... Dia itu sebenarnya manusia, atau beruang kutub. Kenapa setiap kata yang dia lontarkan selalu membuat ku beku" gumam Elice pelan.

...Bib...
...Bib...

Suara klakson Beberapa mobil yang berada di belakang mobil Elice, menyadarkan Elice kembali dari lamunannya.

"Hey tolong jalankan mobil mu"

"Ini bukan jalan pribadi mu"

Teriak beberapa pengemudi yang sedari tadi menunggu mobil Elice bergerak.

Elice memutar matanya,

"Memangnya kenapa jika ini jalan pribadi ku" sahut nya.

  hari ini dia di buat kesal oleh Vicktory, dan sekarang dia tidak mau berurusan dengan orang lain lagi.

Elice pun, memasuki mobilnya dan memutar balik ke arah kampus
Selera berbelanjanya sudah hilang.

Elice berada di kampus, hingga jam pelajaran siang nya berakhir.
Setelah itu, dia langsung pulang ke rumahnya tanpa singgah di mana pun.

There Are Two Loves (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang