Chapter 15

2 2 0
                                    

Hari itu, sebelum pergi ke kampus, Elice pergi ke Markas Tiger Detektif dulu, untuk menemui kakaknya yang bekerja di sana.

Sejenak, Elice berpikir untuk menemui Vicktory sebentar saja. Walaupun, Vicktory mengatakan bahwa dia sudah punya pacar,  tidak apa-apa kan, kalau mereka berteman:)

Saat itu, Elice sudah sampai di depan pintu ruangan Vicktory, namun dia belum masuk, ataupun mengetuk pintu, karena mendengar Vicktory sedang tertawa terbahak-bahak di dalam.

'Apa yang membuat kak Vicktor tertawa begitu lepas?' batin Elice dengan penasaran. Karena rasa kepo nya sudah memuncak, gadis itu lalu menempelkan telinganya ke pintu untuk menguping.

"Hahaha... Benarkah? Apakah dia sekarang se- populer itu?" Terdengar, suara Vicktory dari dalam ruangannya, yang ternyata sedang menelepon dengan seseorang.

Laki-laki itu berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris, jadi Elice bisa mengerti tentang apa yang di bahas oleh Vicktory, dan seseorang yang meneleponnya.

"Aku masih ingat, saat kita SMA dulu ketika dia menjadi orang yang telah menyatukan kita..." Terdengar lagi, suara Vicktory dari balik pintu.

"Menyatukan kita? Apa maksudnya?" Tanya Elice pada dirinya sendiri. Elice kemudian menempelkan telinganya lagi ke pintu dan mendengar semua yang Vicktory katakan.

"Kau tidak tau, betapa sangat berterimakasih nya aku padanya, karena telah membuat kita menjadi sepasang kekasih"

Deg...

Jantung Elice kini berdegup kencang. Ternyata, Vicktory sedang mengobrol dengan kekasihnya.

Mata Elice kini masih memanas, siap untuk menjatuhkan tetesan air mata. Namun, Elice masih ada di sana dan mendengarkan percakapan mereka lagi

"Dan Aku, akan menjadikannya sebagai tamu istimewa di pernikahan kita nanti yah..."

Elice kini menjauhkan telinganya dari pintu. Dia tidak ingin mendengar nya lagi. Kata pernikahan yang dilontarkan Vicktory pada kekasihnya, membuat hati nya sakit.

"Dia sedang berbicara dengan kekasihnya di telepon. Aku tak seharusnya, mengganggu nya" gumam Elice pelan, lalu berbalik pergi, meninggalkan tempat itu.

Elice kini berjalan, menyusuri koridor dengan kondisi hati yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Merasakan kondisi hatinya yang sesakit ini, Elice yakin bahwa perasaannya pada Vicktory bukan hanyalah sekedar menyukai.

Tapi perasaannya, sudah sampai di titik Cinta. Dia bahwa menangis seharian, karena Vicktory mengatakan dia sudah punya kekasih kemarin.

Di titik menyukai saja, Elice sudah sering terluka dengan perkataan Vicktory, apalagi jika perasaan nya sudah sampai di tingkat cinta? Dia tidak tau apa yang akan terjadi padanya.

   ಥ‿ಥ Cinta... Yang hanya bertepuk Sebelah tangan, rasanya lebih sakit daripada tertusuk duri ಥ‿ಥ

***

" Ketua Seo,  kenapa Anda memanggil kami semua? Apakah ada kasus baru?" Tanya Kim Ji Young. Nam Joon, Lee Kang Nim, dan Vicktory juga ada di sana bersama dengan Seo Kang Suk tentunya.

"Dengar Tiger team, Akhir-akhir ini, ada kasus perampokan di sekitar wilayah Daechi 1.   Dan malam ini, kita harus stay disana. Isi daya handphone kalian! Karena kita juga memerlukan itu Oke!" Jelas Seo Kang Suk.

"Baiklah..." Semua anggota nya mengangguk setuju.

***
(Lokasi New York)

"Jin seo..."  Panggil seorang lelaki yang berusia dua puluh enam tahun sambil duduk di samping Jin Seo,  yang kini duduk di tepi kasurnya.

Dia adalah Park Hoon. Kakak kandungnya Jin Seo,  yang saat ini tinggal di New York bersama dengan Jin Seo. Dia enam tahun lebih tua dari Jin Seo.

"Apa?!..."  Jawab Jin Seo dengan kesal.

"Apa kau masih marah padaku?" Tanya Park Hoon, sambil menatap lurus ke arah Jin Seo.

"Tidak.... Aku hanya malas berbicara dengan mu. Pergilah kau dari hadapan Ku sekarang juga!" Bentak Jin Seo, sambil mengusir kakaknya dari dalam kamarnya.

"Jin Seo... Come on, Alena itu cantik, dan pintar! Dia juga sangat menyukai mu. Kenapa kau tidak mau menerimanya? Ayolah, terima saja dia ... " Bujuk Park Hoon.

"Dia cantik... Dan dia pintar kan?... Kalau begitu, kau saja yang menjadi kekasihnya, ah..." Balas Jin Seo dengan kesal.

"Hei, ayolah... Bagaimana mungkin aku bersama Alena, sedangkan aku sudah memiliki Hayley kakaknya Alena sebagai pacarku!" Balas Park Hoon.

"Maka kalau begitu, berbahagia lah bersama Hayley, jangan jodoh-jodohkan aku dengan Alena. Lagipula, dari dulu sampai sekarang aku hanya mencintai Jae...." Balas Jin. Kalimat pria itu terhenti.

"Jae? Je siapa Hem? Siapa Jin Seo, jawablah!" Tanya Park Hoon penasaran.

"Bu... Bukan siapa-siapa kok! Lagi pula, ini urusan ku. Bukan urusan mu, paham!" Bentak Jin Seo, sebelum dia pergi meninggalkan kakaknya.

***

Malam itu, kelompok Seo Kang Suk sudah berada di sekitar daerah Daechi 1.

Tim tiger berpencar menjadi dua bagian. Di bagian pertama, ada Nam Joon, dan Vicktory. Sedangkan di bagian kedua, ada Seo Kang Suk, Lee Kang Nim, dan juga Kim Ji Young.

Ketika itu, Nam Joon dan Vicktory mengawasi daerah tersebut di dalam sebuah mobil hitam. Tiba-tiba, handphone Vicktory berbunyi.

"Siapa ...  Siapa yang bahkan menelepon mu malam-malam begini?" Keluh Nam Joon.

'Tidak mungkin ini adalah ketua Seo. Karena katanya, dia akan menghubungi kami tentang kabar terbaru lewat nomor Nam Joon' batin Vicktory.

"Nam Joon  handphone mu aktif kan?" Tanya Vicktory untuk memastikan, bahwa itu pasti bukan panggilan telepon dari ketua Seo.

"Iyah, handphone ku aktif kok!" Balas Nam Joon.

Handphone Vicktory terus berdering tanpa henti.

'Hah... Pasti tidak penting!' batin Vicktory, tanpa melihat dulu ID penelepon, dan langsung saja menolak panggilan tersebut.

Lagi dan lagi, bahkan sudah berkali-kali handphone Vicktory berbunyi.

Vicktory yang sedang mengawasi area itu tidak bisa konsentrasi karena deringan handphone tersebut.

Hingga pada akhirnya pun... Trrrt... Vicktory menonaktifkan handphonenya tersebut.

Malam itu, adalah malam yang panjang bagi ke lima pria yang sedang menjalani misi mereka.

Di sisi lain, kini Ketua Seo Kang Suk, dan juga kedua anggota nya yaitu Lee Kang Nim, dan juga Kim Ji Young berada di dalam mobil mereka juga.

Berbeda dengan Nam Joon dan Vicktory yang hanya berdua saja, mereka bertiga saat itu di temani oleh beberapa polisi.

Tiba-tiba , Lee Kang Nim bersuara " ketua Seo, lihatlah kesana! Bukankah itu perampoknya?"  Tanya Lee Kang Nim sambil menunjuk pada tiga pria yang berada di depan salah satu rumah di sana, dengan menggunakan topeng.

"Iyah, itu pasti mereka." Jawab Seo Kang Suk

"Detektif Kim! Hubungi detektif Shin, dan detektif Valenzuela untuk datang ke sini sekarang juga" perintah Seo Kang Suk.

"Baiklah ketua!" Balas Kim Ji Young mengangguk.

To Be Continued

There Are Two Loves (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang