Chapter 33

5 2 0
                                    

~~ Engkau Yesus berkata, bahwa masa depan ku sungguh
      Ada, dan harapan ku tidak akan hilang.
      Tuhan, ini adalah awal untuk ku mengawali semuanya.
      Di mana aku, akan masuk ke dunia pekerjaan, dan
      Aku, akan menjalani kehidupan baru dengan calon suamiku
      Biarlah, dia yang akan menikah dengan ku nanti,  Akan
      Menjadi kepala keluarga yang baik untuk ku, dan anak
      Anak ku nanti.
      Biarlah, dia menjadi cinta pertama dan terakhirku.
      Tapi Tuhan, jika dia bukan jodohku, aku mohon pisahkan
      Saja kita berdua sekarang...
      Karena aku Tidak mau pernikahan ku mengalami perceraian di masa depan nanti.
      Terimakasih Tuhan, karena Engkau telah mendengar doa ku hari ini.
      Ku serahkan, hidup ku ke dalam tangan-Mu yang penuh kasih... Amen...

*            *              *                 *                  *               *              *

Seusai itu, Elice memutuskan untuk kembali pulang kerumahnya. Dia menaiki mobil silver-nya dan melaju ke arah rumahnya.

***

"Di mana bajingan itu... Di mana dia bersembunyi" ucap kesal Lee Kang Nim.

"Tenanglah detektive Lee, kita pasti akan menemukan laki-laki itu. Dia ada di dekat sini" terang Nam Joon sambil meminta pada Lee Kang Nim untuk bersabar.

Kala itu, Tim tiger sedang berada di trotoar dekat perempatan jalan. Mereka semua menyusuri semua toko dan bangunan yang ada di sana, hingga mereka kembali berkumpul di tempat semula.

"Apa kalian menemukan tanda-tanda nya? Atau ada hal yang mencurigakan?",  Tanya Seo Kang Sik

"Sayangnya tidak ada pak... Sama sekali tidak ada" balas Kim Ji Young dengan kecewa.

' Jae Ah? Itu adalah mobil Jae Ah..' batin Nam Joon ketika mobil silver Elice melaju dari arah barat.

Melihat ekspresi wajah Nam Joon yang terlihat tersenyum tipis, Vicktory pun melihat ke arah yang di tuju Nam Joon. Vicktory juga terlihat sedikit tersenyum, melihat mobil sang kekasih.

....BRAKKK.... BRAAAKKK.... BBRRRAAAKKKK....

Senyuman Nam Joon, dan Vicktory seketika pudar, dan mata mereka melebar. Semua orang yang ada di sana pun tercengang, ketika melihat mobil silver Elice terguling-guling tiga kali ke arah Utara, ketika sebuah bus besar yang tak terkendalikan dengan kecepatan tinggi melaju dari arah selatan, dan menghantam mobil Elice yang tengah melaju ke arah timur.

"Jae Ah!!/Elice...!"

Teriak Nam Joon, dan Vicktory serempak, sambil berlari ke arah mobil Elice yang kini tak lagi berbentuk.

Bus yang tadinya menabrak mobil Elice kini terhenti, sopir bus itu kini sedang tertawa puas

"Hahaha... Itulah akibat nya, jika kau dan teman-teman mu selalu saja mengusik hidup ku, dan membuatku tidak tenang karena harus terus menerus berlarianh setiap saat..!" Pria, yang tidak lain adalah Hong Dong Pyo itu, terus saja tertawa  lepas, sampai dia tidak sadar bahwa Hong Dong Pyo dengan segerombolan polisi kini sudah mengepungnya.

*       *        *

Elice kini segera di larikan ke rumah sakit, darah mengaliri seluruh tubuhnya. Segera, dia dimasukkan ke dalam ruang operasi.

Elice benar-benar kehilangan banyak darah, dan dia butuh donor darah. Tanpa ragu-ragu, Nam Joon segera menyalurkan darahnya untuk adik kesayangannya itu, karena orang tuanya belum kunjung sampai ke rumah sakit.

Tubuh Vicktory, kini terhempas di lantai rumah sakit, tepat di depan ruang operasi.

Sakit...

Itulah yang pria jangkung sedang rasakan saat ini. Air matanya tak bisa di bendung lagi. Dadanya benar-benar terasa sangat sesak, karena dia tidak bisa melindungi wanita yang dia cintai, apalagi ketika gadis itu kecelakaan di depan matanya sendiri, dia hanya bisa terdiri di tempat tanpa melakukan apa-apa untuk mencoba menghindarkan Elice dari kecelakaan itu.

Tak lama kemudian, Rani dan juga Jong Hoon tiba di rumah sakit. Nam Joon yang sedang berusaha menguatkan hatinya, kini menceritakan kronologi nya pada kedua orangtuanya.

Setelah tiga setengah jam, akhirnya operasi selesai di lakukan. Dokter mengatakan bahwa Elice telah mengalami cedera pada kepala nya serta, patah tulang dibeberapa bagian tubuhnya.

....

Satu Minggu kini telah berlalu...

Hong Dong Pyo, kini telah disidang dan di jatuhi hukuman mati. Telah di ketahui, bahwa dia selama ini memiliki orang yang membantunya untuk melarikan diri.

Orang itu, tidak lain adalah salah satu anggota dari tim detektive tim lain. Pria itu, kini telah di cabut jabatannya, dan di jatuhi hukuman penjara selama dua puluh tahun.

Cerita singkat tentang Hong Dong Pyo-

Dulunya, Hong Dong Pyo adalah seorang pengusaha kaya. Istrinya sudah meninggal semenjak melahirkan putri mereka. Putri Hong Dong Pyo sangat cantik, dan dia begitu menyayangi dan memanjakan putri semata wayangnya itu. Namun, hidup pria paruh baya itu hancur, ketika putri nya di temukan tak bernyawa di hutan dengan kondisi yang memprihatinkan. Sejak kehilangan putrinya itu, Hong Dong Pyo mengalami depresi. Bisnisnya pun hancur, dan dia mengalami kebangkrutan. Ketika dia menjumpai, atau melihat anak-anak remaja atau anak gadis, selalu saja terbayang akan wajah putrinya yang menjerit-jerit kesakitan, hingga membuat pria itu tak segan untuk membunuh mereka. Selain itu, dia punya alasan lain kenapa dia membunuh banyak anak-anak remaja. Itu, karena dia juga ingin selain dirinya, akan ada banyak orang tua yang juga harus menderita karena kehilangan anak mereka. Seperti yang di katakan tadi, dia selama ini sering lolos dari kejaran polisi dan tim Detektive Tiger,  karena salah satu koneksi nya, yang juga membenci tim Tiger, karena selalu saja beberapa langkah jauh di depan tim mereka.
Kini, dia sudah tidak bisa berbuat jahat lagi. Kisah tentang Hong Dong Pyo, telah berakhir sampai disini... Dia harus menerima hukuman atas perbuatannya sendiri.
Dia akan pergi, menemui istri, dan putrinya di alam baka. Mungkin, keluarga mereka akan bersatu kembali di alam sana.

***

Elice kini tersadar dari koma nya, namun dia kehilangan semua kenangan di masa lalunya.

Semuanya hilang dari ingatan Elice, bagaikan buih di laut. Kala itu, Vicktory tak kuat untuk menemui calon istrinya itu, karena masih ada rasa bersalah yang mendalam di dalam hatinya.

Dia menyalahkan kecelakaan Elice ini pada dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi kekasihnya itu.

Vicktory, tiba-tiba menerima telepon dari Raven. Ayahnya mengatakan, bahwa Han So Raa ibunya saat ini harus segera menjalani operasi usus buntu.

Vicktory, tak ingin meninggalkan Elice dalam keadaan seperti ini, tapi dia juga tidak bisa mengabaikan wanita yang telah melahirkan dan membesarkan nya itu.

Vicktory baru saja hendak berpamitan kepada keluarga Shin, untuk berangkat ke Filipina. Namun, baru saja dia berdiri di depan pintu,  Dia mendengar bahwa dokter mengatakan Elice sekarang mengalami amnesia.

Vicktory mundur selangkah... Dia menelan saliva nya yang terasa seperti kerikil itu, sambil menahan air matanya.

Sejenak, sebuah pikiran aneh muncul di benak pria tampan itu. Bahwa akan lebih baik jika dia pergi dari Elice. Dia merasa bersalah Karena tidak bisa menjaga tunangannya. Jika seandainya bisa... Dia ingkn menggantikan posisi Elice.

Dia akan kembali ke Filipina, dan akan menenangkan dirinya untuk sementara waktu, sambil memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Jika dia memang tidak di takdir kan untuk Elice, maka dia pasti akan bisa hidup dengan tenang di Filipina. Namun, jika dia tidak bisa, maka dia akan kembali lagi ke Korea.

To Be Continued

There Are Two Loves (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang