Chapter 25

4 2 0
                                    

Hari itu, adalah hari perayaan Natal. Sejak pagi,  Nam Joon telah mengajak teman-teman nya yang tidak lain adalah Kim Ji Young, Lee Kang Nim, Vicktory, dan ketua Seo Kang Suk tentunya datang kerumahnya, untuk merayakan natal bersama.

Sedangkan Elice, hanya duduk sendirian di tepi kolam renang yang ada di lantai tiga rumah nya.

Kolam itu, berada di sebuah ruangan yang sangat luas, yang di lengkapi dengan peralatan olahraga milik Nam Joon di sana. Dinding ruangan itu, di lukis dengan gambar pemandangan sebuah pantai yang indah.

"Ini, adalah natal pertama ku tanpa Jin Seo. Jin Seo... Aku merindukanmu" lirih Elice dengan sedih.

Karena biasanya, di suasana natal begini, dia dan Jin Seo pasti tengah asik memainkan peralatan olahraga milik Nam Joon yang ada di ruangan tersebut.

Mereka berdua akan berjalan-jalan bersama di hari natal, dan menonton pertunjukan anak-anak, atau menonton di bioskop.

Vicktory diam-diam memasuki tempat itu, dan duduk di samping Elice yang tengah melamun.

"Kenapa sayang? Hmmm?" Tanya Vicktory, yang sontak saja membangunkan Elice dari lamunannya.

Elice kini menatap pemuda yang kini sudah menjadi kekasihnya itu dengan senyuman tipis.

"Meskipun kita sekarang adalah pasangan, tolong jangan ubah kebiasaan kita" ucap Elice dengan nada pelan.

"Kenapa? Apa kau tidak suka dengan kasih sayang ku?" Rengek Vicktory dengan raut wajah yang lucu

"Hahaha... Sejak kapan kau berubah jadi seperti hah.." ujar Elice sambil tertawa geli.

"Sejak aku jadi pacarmu" balas singkat Vicktory. Sedangkan Elice yang mendengar itu, hanya tersenyum hambar.

"Aku, masih belum paham dengan semua ini... Vicktor, tolong katakan padaku, apa kau benar-benar mencintai ku?"

Tanya Elice. Dia hanya ingin memastikan, bahwa Vicktory bersungguh-sungguh dengan ucapannya semalam, dan tidak bercanda atau mempermainkan nya saja.

"Tentu saja! Jika tidak, untuk apa aku harus menyatakan cinta padamu?"

"Tapi bagaimana dengan gadis yang namanya Sharon, yang kau ceritakan padaku? Bukan kah dia adalah kekasih mu?" Tanya Elice, dengan penasaran.

"Kau bahkan bertengkar dengan kedua orang tua mu karena dia" lanjut Elice dengan ekspresi cemberut. Dia takut, kalau Vicktory hanya pura-pura mencintai nya saja.

Lagi pula, dia sendiri lah yang mengatakan bahwa dia sangat mencintai wanita itu. Hubungan mereka sudah hampir masuk lima tahun bulan depan.

Apalagi, setelah mendengar cerita dari ayahnya Vicktory, rasanya sangat tidak mungkin jika Vicktory meninggalkan Sharon. Karena dia sudah mengorbankan hubungan nya dengan orang tuanya selama bertahun-tahun untuk wanita itu.

Vicktory yang melihat kebimbangan di mata Elice, kini memegang erat kedua tanga gadis itu

"Percayalah... Aku sudah tidak punya hubungan lagi dengan Sharon. Hubungan ku dan dia sudah berakhir, dan perasaan ku pada nya juga sudah hilang" ucap Vicktory dengan nada hati-hati untuk meyakinkan Elice.

Vicktory tidak berbohong, saat mengatakan bahwa perasaannya kepada Sharon sudah hilang.

Tiga hari yang lalu, perasaan cintanya pada Sharon sudah benar-benar tidak ada ketika wanita itu dengan tega menuduh Vicktory dengan hal yang tidak-tidak, dan memutuskan hubungan mereka dengan penuh kemarahan.

Vicktory sudah membuang cintanya pada Sharon jauh-jauh ketika dia menangis waktu itu.

Ketika, dia bertemu dengan kedua orangtuanya lagi setelah sekian lama, dan akhirnya berbaikan dengan Ibunya, perasaannya terhadap Sharon benar-benar sudah lenyap.

There Are Two Loves (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang