Chapter 31

4 2 0
                                    

Kala itu, Elice sedang berada di dalam kamarnya. Gadis itu memandangi foto-foto yang tergantung indah di dinding kamarnya yang bernuansa putih kuning itu.

Itu adalah foto-fotonya bersama Vicktory. Elice melihat, moment-moment bahagia ketika mereka beberapa kali berlibur ke luar negeri.

Elice tersenyum, kala melihat sebuah foto yang menunjukkan dirinya dan Vicktory tengah kejar-kejaran di atas pasir putih yang ada di pulau Jeju.

Ada pula, foto mereka yang sedang naik kuda di Turki, dan foto mereka yang berada di depan menara Eiffel yang ada di kota Paris (Prancis).

Namun, senyuman di bibir Elice seketika memudar, saat merasa ada yang kurang di moment-moment mereka yang sudah terabadikan menjadi sebuah foto tersebut.

Mereka telah melakukan banyak hal, dan berpose dengan semua gaya. Namun, dia dan Vicktory tidak ada foto bersama di kapal.

Padahal, Elice sangat menyukai laut. Dia sangat suka berada di kapal menikmati indahnya kesejukan angin yang berhembus.

Namun, sayang sekali selama dia bersama Vicktory, mereka bahkan belum pernah menaiki kapal.

Sebetulnya pernah, sekali. Namun anggap saja tidak pernah, karena Vicktory yang mabuk laut itu benar-benar telah menghancurkan suasana hati Elice yang kala itu menaiki sebuah kapal pesiar di Prancis.

Vicktory terus menerus muntah, dan membuat Elice harus mengalah dan mengajaknya turun dari kapal karena takut akan terjadi sesuatu yang buruk pada tunangannya itu.

***

"Jin Seo... Kenapa kau memperlakukan Alena seperti tadi?" Tanya Park Hoon dengan nada kesal, ketika dia menghampiri Jin Seo yang saat ini tengah berada di balkon.

"Hei tolonglah... Jangan rusak hari libur ku ini dengan pertanyaan basi mu itu" Jin membalas dengan bentakkan sambil membalikkan badannya menghadap Park Hoon yang berdiri di belakangnya.

"Iya, tapi kamu tidak seharusnya berperilaku begitu pada Alena, dia adik tunangan ku Jin Seo..." Ujar Park Hoon.

"Terserah apa katamu!" Ucap Jin Seo sambil berjalan pergi meninggalkan Park Hoon yang masih berdiri mematung di sana.

ಥ‿ಥ Bagaimana mungkin, aku bisa membuka
            Hatiku untuk orang lain, sedangkan kunci
            Hatiku telah di bawah pergi menjauh oleh
                             Cinta pertama ku.      ಥ‿ಥ

*              *                *                *                  *                 *             *

Tiga bulan kini telah berlalu dengan cepat...

Tanggal pernikahan Elice dan Vicktory tinggal dua bulan lagi. Bulan ini,  Elice sibuk belajar karena ujian semester enamnya akan segera tiba. Dia tidak ingin nilainya buruk di ijazah nanti, karena nilainya pasti akan sangat berpengaruh pada pekerjaan nya nanti.

Satu Minggu penuh, ujian telah di langsungkan. Sementara itu, Vicktory dan Nam Joon berangkat ke Jepang karena belum ada kemajuan tentang kasus pencarian Hong Dong Pyo selama satu tahun terakhir.

Kali ini, mereka berdua pergi bersama Hong Dong Pyo, dan beberapa polis dari Korea. Pengincaran telah dilakukan, hingga pada akhirnya Hong Dong Pyo telah berhasil di tangkap pada hari yang ke enam belas.

Dari peristiwa inilah, mereka semua belajar, bahwa betapa pentingnya kerja sama. Sebuah tim, tidak ada gunanya jika tidak ada kerja sama yang melibatkan seluruh anggota tim.

Hong Dong Pyo, akhirnya di borgol dan di bawah kembali ke Korea dan akan di tahan di dalam sel, sebelum dia akan di sidang beberapa hari setelah itu.

***

Saat itu, Nam Joon sedang berada di dalam sebuah bar besar. Dia Tampak menunggu seseorang di sana. "Hai sayang..." Tiba-tiba, seorang wanita muda yang berparas cantik, berambut panjang lurus dengan tubuh nya yang langsing, datang menghampiri Nam Joon.

Satu detik kemudian, Nam Joon terlihat berpelukan dengan wanita itu sambil melepas rindu yang selama ini tertahan.

Wanita itu adalah Cha Si-Ah. Kekasih Nam Joon, yang sudah di pacarinya selama empat tahun lamanya. Setelah pulang dari Pakistan sepuluh bulan yang lalu,  Cha Si-Ah sempat bertemu dengan Rani dan Jong Hoon. Dan mereka juga telah bertunangan.

Setelah itu, Cha Si-Ah kembali lagi menjalankan tugasnya ke Amerika sela tiga bulan, dan kini dia telah kembali lagi dan menetap di Seoul dengan tenang.

"Apa kabarmu sayang?" Tanya Nam Joon dengan sangat romantis. " Aku baik-baik saja. Hanya sedikit lelah" balas Cha Si-Ah tersenyum.

"Baiklah, ayo duduklah di samping ku" tutur Nam Joon sembari memberikan segelas anggur merah pada Cha Si-Ah.

"Bersulang?" Ujar Cha Si-Ah

"Bersulang..!" Balas Nam Joon

... Ting.. suara gelas yang saling bersentuhan kini terdengar.

***

Meskipun di kota Seoul kini sudah tengah malam, berbeda halnya dengan kota New York yang 23 jam lebih lambat.

Hari ini, adalah hari pernikahan Park Hoon dan juga Hayley Gunter. Acara pernikahan mereka di langsungkan dengan mewah di siang bolong.

Usia Park Hoon kala itu adalah 28 tahun, sedangkan Hayley berusia 27 tahun mereka hanya punya selisih satu tahun saja.

Ada banyak ucapan selamat dari teman dan juga kerabat. Orang tua kedua mempelai pin terlihat sangat lah bahagia.

"Aku akan datang ke rumah mu setiap hari Jin, karena sekarang kakakku sudah menjadi kakak iparmu" ujar Alena dengan bahagia.

'Maafkan aku Alena, aku tau kau begitu mencintai ku, tapi hatiku tak bisa terbuka untuk mu'. Sayang sekali, ucapan itu hanya bisa di simpan Jin Seo dalam hatinya.

"Terserah..." Ucap ketus Jin Seo sambil berjalan pergi menghampiri Park Hoon

... Bahagia...

Itulah yang di rasakan oleh Park Hoon Sekarang. Dia telah menikah dengan wanita yang dia cintai. Namun, di sisi lain, ada yang kurang dari pernikahan nya yang begitu mewah hari ini

' Seandainya Seo Ha ada di sini...' batin Park Hoon sambil berusaha untuk menyembunyikan kesedihannya.

To Be Continued

There Are Two Loves (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang